KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah menuntun manusia dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran.
Adapun judul makalah ini adalah “Posisi Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan”. Penulis menyusun makalah ini guna menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah , semoga dengan adanya makalah ini menjadi salah satu penambatan wawasan keilmuan kita.
Karena keterbatasan kemampuan dari penulis, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan disana-sini. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, kami ucapkan terimakasih.
Palu,20 Oktober 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan .................................................................................. 3
Ø Latar Belakang .............................................................................. 3
Ø Rumusan Masalah ........................................................................ 3
Ø Tujuan Penulisan .......................................................................... 4
Ø Ruang Lingkup .............................................................................. 4
BAB II Landasan Teori ............................................................................. 5
BAB III Pembahasan ................................................................................. 6
Ø Pengertian Islam dalam ilmu pengetahuan .................................. 6
Ø Pentingnya pendidikan dalam Islam ............................................. 7
Ø Aspek pendidikan Islam ............................................................... 7
Ø Kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam .................................. 9
Ø Posisi umat Islam dalam ilmu pengetahuan .................................. 10
Ø Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan agama ........................... 10
BAB IV Penutup ...................................................................................... 12
Ø Kesimpulan ................................................................................... 12
Ø Saran ............................................................................................. 13
Daftar Pustaka ........................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penulis dalam menulis makalah ini adalah untuk memberikan masyarakat informasi tentang agama Islam sebagai pelopor dalam ilmu pengetahuan pada masa itu. Pada peradaban kejayaannya Islam masuk ke Eropa, dan bangsa-bangsa Eropa sangat tertolong dengan kedatangan tokoh-tokoh Islam tersebut. Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk belajar dari kemajuan iptek yang dibangun kaum muslimin. Pada masa Napoleon Bonaparte ke Mesir agama Islam mulai jatuh, dan ilmu pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya ditemukan oleh tokoh-tokoh Islam dilanjutkan oleh bangsa-bangsa Eropa, sehingga yang terkenal sebagai para penemu adalah bangsa Eropa. Didalam makalah ini dijelaskan bagaimana Islam dalam menyebarkan pengetahuan-pengetahuan yang telah ditemukan dan disebarkan. Tokoh yang sangat berjasa W. Montgomery Watt menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah,maka perumusan masalahnya adalah :
1 . Apa itu ilmu agama dalam ilmu pengetahuan ?
1. Bagaimana aspek pendidikan dalam islam ?
2. Bagaimana kedudukan islam dalam ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana posisi umat islam dalam ilmu pengetahuan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulis dari menulis makalah ini adalah supaya umat muslim pada masa ini dapat mengerti tokoh-tokoh Islam sebagai pelopor dalam Ilmu pengetahun dunia dan umat Islam saat kini dapat termotivasi kembali untuk menegembalikan kejayaan Islam seperti masa itu dengan jalan yang di ridhai oleh Allah SWT.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa posisi islam dalam ilmu pengetahuan Sebagai umat Islam yang taat dalam memenuhi perintah-perintah agama Islam sesuai dengan Al-quran dan hadist-hadist, maka wajib hukumnya bagi umat Islam untuk mennutut ilmu setinggi-tingginya baik itu ilmu pengetahuan dalam teknologi, social, dan agama. Sekarang ini banyak masyarakat umum yang hanya mengerti bahwa selama ini yang menemukan pengetahuan-pengetahuan tinggi adalah bangsa Eropa, tetapi sebenarnya adalah tokoh-tokoh Islam pada masa itu.
D. RUANG LINGKUP
1. Pendidikan
Makalah tentang posisi islam dalam ilmu pengetahuan,bisa dijadikan pembelajaran dalam hal pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa.
Karena ,dengan makalah ini kita dapat membentuk karakter seseorang untuk membangun agama islam yang baik.
2. Sosial
Makalah yang kami buat ,dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberi pemahaman tentang pentingnya islam dalam ilmu pengetahuan .
BAB II
LANDASAN TEORI
Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana Islam menjadi trendsetter sebuah peradaban modern. Peradaban yang dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam berkembang pesat. Sejarawan Barat beraliran konservatif, W Montgomery Watt menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama. Satu dengan yang lain, dijalankan dalam satu tarikan nafas. Pengamalan syariat Islam, sama pentingnya dan memiliki prioritas yang sama dengan riset-riset ilmiah. Bangsa Arab melanglang mendatangi sumber-sumber filsafat Yunani yang abadi. Mereka tidak berhenti pada batas yang telah diperoleh berupa khazanah-khazanah ilmu pengetahuan, tetapi berusaha mengembangkannya dan membuka pintu-pintu baru bagi pengkajian alam. Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk belajar dari kemajuan iptek yang dibangun kaum muslimin.
Jadi wajar jika Gustave Lebon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir menjadi satu-satunya sumber-sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Tidak hanya itu, Lebon juga mengatakan bahwa hanya buku-buku bangsa Arab-Persia lah yang dijadikan sandaran oleh para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philipi, Raymond Lull, san Thomas, Albertus Magnus dan Alfonso X dari Castella.
Perpustakaan Al-Ahkam di Andalusia misalnya, merupakan perpustakaan yang sangat besar dan luas. Buku yang ada di situ mencapai 400 ribu buah. Perpustakaan umum Tripoli di daerah Syam, memiliki sekitar tiga juta judul buku, termasuk 50.000 eksemplar Al-Quran dan tafsirnya. Dan masih banyak lagi perpustakaan lainnya. Namun
sayangnya,semuanya dihancurkan Pasukan Salib Eropa dan Pasukan Tartar ketika mereka menyerang Islam.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AGAMA ISLAM DALAM
1. ILMU PENGETAHUAN
Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integrative. Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut
Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Bagi umat Islam, baik Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasul Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu + akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah swt.
B. PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Terdapat tiga alasan pokok, pentingnya pendidikan yakni:
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. Ini fakta, tdk bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan pendidikan di negara-negara Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan pendidikan-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri
C. ASPEK PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Untuk membangun sistem pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan imtak dan iptek dalam sistem pendidikan nasional kita, kita harus melihat kembali aspek-aspek pendidikan kita, terutama berkaitan dengan empat hal berikut ini, yaitu:
1. Filsafat dan orientasi pendidikan (termasuk di dalamnya filsafat manusia).
Berbicara filsafat pendidikan, mau tidak mau, kita harus membicarakan pula tentang filsafat manusia, karena pendidikan melibatkan manusia baik sebagai subjek maupun objek sekaligus.
2. Tujuan Pendidikan.
Dalam pandangan Islam, tujuan pendidikan tidak berbeda dengan tujuan hidup itu sendiri, yaitu beribadah kepada Allah swt (Q.S. Al-Dzariyat: 56). Dengan kata lain, pendidikan harus menciptakan pribadi-pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt yang dapat mengantar manusia meraih kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan Islam berorientasi pada penciptaan ilmuwan (ulama) yang takut bercampur kagum kepada kebesaran Allah swt (Q.S. Fathir : 28), dan berorientasi pada penciptaan intelektual dengan kualifikasi sebagai Ulul Albab yang dapat mengembangkan kualitas pikir dan kualitas dzikir (imtaq dan iptek) sekaligus (Q.S. Ali Imran: 191-193).
3. Filsafat ilmu pengetahuan (Epistemologi).
Proses integrasi imtak dan iptek, dilakukan dalam tataran atau ranah metafisika keilmuan, khususnya menyangkut ontologi dan epistemologi ilmu. Ontologi ilmu menjelaskan apa saja realitas yang dapat diketahui manusia, sedang epiremologi menjelaskan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan itu dan dari mana sumbernya.
4. Pendekatan dan metode pembelajaran.
Pendidikan imtak pada akhirnya harus berbicara tentang pendidikan agama (Islam) di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi. Pendidikan agama Islam disemua jenjang pendidikan tersebut harus dilakukan dengan pendekatan yang bersifat holistik, integralistik dan fungsional. Dengan pendekatan holistik, Islam harus dipahami secara utuh, tidak parsial dan partikularistik. Dengan pendekatan integralistik, pendidikan agama tidak boleh terpisah dan dipisahkan dari pendidikan sains dan teknologi. Dan secara fungsional, pendidikan agama harus berguna bagi kemaslahatan umat dan mampu menjawab tantangan dan pekembangan zaman demi kemuliaan Islam dan kaum muslim. Sementara dari segi metodologi, pendidikan dan pengajaran agama disemua jenjang pendidikan tersebut, tidak cukup dengan metode rasional dengan mengisi otak dan kecerdasan peserta didik demata-mata, sementara jiwa dan spiritualitasnya dibiarkan kosong dan hampa. Pendidikan agama perlu dilakukan dengan memberikan penekanan pada aspek afektif melalui praktik dan pembiasaan, serta melalui pengalaman langsung dan keteladanan prilaku dan amal sholeh.
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan pendidikan yang sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan perkembangan tersebut. Pendidikan ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok;
a. Kelompok yang menganggap Pendidikan modern bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil Pendidikan modren dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai;
b. Kelompok yang bekerja dengan Pendidikan modern, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami,
c. Kelompok yang percaya adanya Pendidikan Islam dan berusaha membangunnya.
D. KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN DALAN ISLAM
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan agama lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu pengetahuan. Islam sangat memperhatikan aspek ini karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan peningkatan taraf hidup manusia, pembentukan peradaban dan lain sebagainya. Al-Qur’an mengajak kaum muslimin untuk mencari, mendapatkan, dan mengkaji ilmu dan kearifan serta menempatkan orang-orang yang memiliki pengetahuan tinggi pada derajat yang sangat tinggi. Islam menempatkan ilmu pada posisi yang sangat penting, sehingga mencari ilmu itu hukumnya wajib. Islam juga mengajarkan bahwa dalam menuntut ilmu berlaku prinsip tak mengenal batas – dimensi – ruang dan waktu.
Saking pentingnya, Ilmu pengetahuan sering dianggap sebagai cabang kebenaran, tetapi aspek terpenting dari kebenaran ilmiah ini tidaklah bersifat tertinggi dan final, namun demikian berubah secara berkesinambungan. Kesinambungan penelitian ilmiah dan penemuan-penemuan, berarti bahwa apa yang hari ini disebut ilmiah bisa saja akan menjadi lain di kemudian hari, disebabkan oleh adanya unsur baru dalam ilmu pengetahuan manusia. Akhirnya, walaupun upaya manusia dilaksanakan melalui anggota tubuh manusia termasuk juga keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, tetapi fakta ilmiah tetap terbatasi oleh berbagai keterbatasan, terutama dalam memandang kesejatian alam semesta.
Ilmu menurut kamus kosakata al-Qur’an berarti mengetahui sesuatu sesuai dengan hakikatnya. Ilmu dibagi dua, pertama, mengetahui inti sesuatu itu (oleh ahli ilmu logika dinamakan tashawwur), kedua, menghukumi adanya sesuatu pada sesuatu yang ada atau menafikan sesuatu yang tidak ada (oleh ahli ilmu logika dinamakan tashdiq, maksudnya mengetahui hubungan sesuatu dengan yang lain).
E. POSISI UMAT ISLAM DALAM ILMU PENGETAHUAN
Ilmu penegtahuan islam pernah Berjaya pada abad pertengahan. Namun saat ini posisi islam seolah tenggelam di balik hingar-bingar dunia modern.Dimanakah posisi umat islam dalam ilmu pengetahuan ?Apakah kita sadar bahwa umat islam saat ini seolah-olahmenolak ilmu pengetahuan modern.Ada beberapa aspek yang perlu sebagai bab tenggelamnya ilmu pengetahuan islam adalah :
1. Umat islam belum terbiasa menghormati dan mengargai ilmu pengetahuan.Akibatnya,umat islam merasa cukup dengan dengan hanya menjadi pengguna ilmu pengetahuan yang dihasilkan umat lain .
2. Tujuan utama orang seseorang menuntut ilmu didominasi karena ingin memperoleh selembar ijazah atau sertifikat,bukan demi mengahasilkan sesuatu bermanfaat bagi umat.
3. Sebagian besar umat muslim memiliki semangat untuk menegembangkan diri,terutama di bidang ilmu pengetahuan.Mereka cenderung puas dengan ilmu yang dimiliki.
4. Adanya kesalahpahaman ditengah sebagian umat muslim yang memandang kegiatan mempelajari ilmu pengetahuan modern sebagai sesatu yang haram,dan berdiam di mesjid adalah kewajiban umat muslim.
F. AL-QURAN SEBAGAI SUMBER PENGETAHUAN AGAMA
1. Pengertian
Al-quran adalah kalamullah yang di turunkan kepada nabi muhamad saw, di jadikan sepagai petunjuk dan pedoman sekaligus sebagai mukjijat dan rahmat bagi seluruh alam.yang di dalamya termuat berbagai asas dan dasar-dasar yang telah di tetapkan oleh allah swt . di lihat dari fungsiya bahwa al quran sebagai pentunjuk yang memuat ilmu ilmu, terutama ilmu tentang agama
.
2. Pembagian
Sebagai mana yang di katakan oleh Az zarkasi , bahwa al-quran itu memuat tiga dasar pokot ilmu tentang agama yaitu:
a. Tauhid
sebagaimana yang di trangkan rosullah dalam sunahya yang di riwayatkan oleh bukhari bahwa “ seyogyanya yang pertama kau ajarkan adalah tentang ke tauhidan kepada allah, apabila suatu kaum itu sudah paham tentang tauhid maka berikanlah habar bahwa allah perintahkan kepada mereka untuk shalat lima waktu”.
b. Tadzkiir
sebagaimana yang telah allah jelaskan dalam surah Adz-dzariyat ayat 55: Yang artinya Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”.
Al-quran adalah kitab suci yang di jadikan sebagai
rahmat untuk segala bidang dan segala aspek. Selain memiliki kekuatan dalam
segi kebahasaan dan pemberitaan,al-quran juga memperlihatkan ke istimewaanya
melalui ilustrasi-ilustrasi ajaranya yang memberi isyarat ke arah pengembangan
pengetahuan dan teknologi. Di antara cabang cabang ilmu yang memperoleh
perhatian serius dari al-quran dan terekontruksi secara baik oleh saintis
adalah : Fisika , biologi, kimia
1. Fisika
Al-quran bukan buku ilmu penetahuan dan buku fisika
.tetapi al-quran dapat mengungak ilustrasi tentang kehidupan alam yang kemudian
di tangkap para ilmuan sebagai isyarat ilmu pengetahuan. Menurut Ahmad baiquni
,bahwa:” al-quran memberikan isyarat bagaimana peroses awal alam ini di
ciptaka2. Biologi
Salah satu tema penting yang di bahas dalam al-quran, terutama dengan peristiwa
reproduksi manusia yang dalam pembahasan ilmu modern termasuk ke dalam ilmu
biologi,yang selanjutya sebagai dasar ilmu ke dokteran. Allah menciptakan
manusia dengan bentuk yang sangat sempurna. Allah menyatakan kejadian manusia
berawal dari setetes seperma yang membuahi seltelur wanita dalam rahim yang
cukup kokoh
2. Kimia
Ilmu kimia merupakan ilmu yang teknis dan merupakan ilmu yang terapan.pencampuran kimiawi merupakan sunatullah,hukum allah untuk kehidupan alam semesta.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembahasan mengenai perkembangan Islam di bidang Pendidikan yang merupakan cerminan bagaimana Islam dalam sejarahnya mampu unggul tidak hanya di bidang peradabannya saja namun juga teknologi yang memadai. Islam sebagai agama hati nurani yang mementingkan pemenuhan lahir dan batin manusia tidak pernah melarang umatnya dalam menekuni ilmu pengetahuan demi mencapai masyarakat yang lebih baik. Islam juga terus mendorong umatnya untuk senantiasa belajar dari apapun disekelilingnya untuk diambil ilmu serta diterapkan dikehidupan.
Masalah yang sekarang ini terjadi adalah ketika Islam mulai kehilangan pengaruhnya dibidang ilmu pengetahuan. Sebagai umat Islam dengan kemampuan yang sangat memadai seharusnya kita mampu menunjukkan sekali lagi bahwa Islam tidak hanya unggul di dalam agamanya saja, namun dibidang ilmu pengetahuan pun kita unggul dan mampu membuat sejarah dalam memperbaiki peradaban manusia. Diperlukan kekuatan yang besar dari umat Islam untuk membentuk pandangan ini dan saling bekerja sama dalam hal ilmu pengetahuan. Tantangan dari bangsa Barat tentu saja tidak mudah untuk di jawab, namun sebagai umat yang berilmu, kita harus senantiasa berjuang demi mengagungkan nama Islam itu sendiri.Terlepas dari hal tersebut, dalam terus menggali ilmu pengetahuan, umat Islam juga tidak boleh melupakan dasar-dasar ajaran Islam yang utama. Sehingga dalam penerapannya, ilmu pengetahuan dan ajaran Islam dapat berjalan secara sejajar dan beriringan. Islam selalu mendorong umatnya untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya karena Allah SWT akan meninggikan derajad orang berilmu disisi-Nya. Oleh karena itu, dalam membentuk peradaban Islam yang maju dibidang seperti dulu, umat muslim haruslah saling bekerja sama serta tidak melupakan dasar-dasar ajaran Islam dalam menuntut ilmu.
B. SARAN :
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah tentunya sangat banyak melakukan kekurangan. Dengan itu sangat diharapkan kepada pembaca/ pendengar agar jika ada kesalahan dan kekurangan mohon maaf sebelumnya. Jika ada kritikan ataupun masukan kami sangat berterimakasih dan akan dengan senang hati mendengarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Farhana.Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah;Kebangkitan dan Kemajuan. Media ilmu. Uli dan Rio L.Dulu Islam Pernah Berjaya.www.swaramuslim.net
Solihin, O.Sejarah Kejayaan Islam.www.gaulislam.com
Sa’aduddin, Nadri.Proletar: Masa Kejayaan Islam Pertama. http://www.mail-archive.comTaher, Tarmizi.Umatan Wasathan.www.republika.co.id
Yahya, Harun. Islam: Agama yang Berkembang Paling Pesat di Eropa. www.harunyahya.com
No comments:
Post a Comment