[LAPORAN] MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH AL-HAQ PALU - Sumberku Makalah

Sumberku Makalah

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

Responsive Ads Here

 





[LAPORAN] MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH AL-HAQ PALU

[LAPORAN] MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH AL-HAQ PALU

Share This

MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH AL-HAQ PALU












OLEH :

KELOMPOK III



1.          RESKY AMALLIA
2.          IMRON NUR HUDA
3.          SITI MARYANI
4.          NENANG PUSPITA
5.          ROSLINA R. ALIASE
6.          SITI NURHAYATI
7.          RAMLI




MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2017



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pemasaran ialah proses transaksi untuk meningkatkan harapan, keinginan, dan kebutuhan calon konsumen menjadi tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan dengan cara mengeluarkan imbalan sesuai dengan yang disepakati. Pendidikan merupan produk jasa yang dihasilkan dari lembaga pendidikan yang bersifat non-provit, sehingga hasil dari proses pendidikan kasat mata. Setiap sekolah selalu berusaha melalui produk jasa yang dihasilkannya, agar diperoleh tujuan dan sasaran sekolah tercapai.
Manajemen pemasaran adalah manajemen dengan sistem yang berpegang pada hakikat saling berhubungan antara semua bidang fungsional sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dinamika pendekatan, praktek dan teknik dalam pemasaran telah mengalami perkembangan yang cukup pesat pada saat sekarang ini. Dalam organisasi bisnis pelaksanaan strategi pemasaran jauh lebih maju dari perkembangan pada organisasi sosial, khususnya lembaga pendidikan.
Produk jasa yang dihasilkannya dapat terjual atau dapat dibeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga yang memberikan keuntungan sekolah di jangka panjang. Melalui produk jasa yang dijualnya, sekolah dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan mutu dan berkembangnya sekolah. Dalam rangka inilah setiap sekolah harus memikirkan kegiatan pemasaran produk jasanya, jauh sebelum produk jasa ini dihasilkan sampai produk jasa tersebut dikonsumsikan oleh konsumen akhir.
Untuk mencapai tujuannya, setiap sekolah mengarahkan kegiatan sekolah untuk menghasilkan produk jasa yang dapat memberikan kepuasan konsumen. Sehingga dalam jangka panjang, sekolah mendapatkan keuntungan serta kepercayaan dari konsumen sesuai dengan harapan sekolah. Melalui produk jasa yang dihasilkannya, sekolah menciptakan dan membina masyarakat yang notabenenya sebagai pelanggan. Maka dari itu, keberhasilan suatu sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari jasa yang dihasilkannya.
Keberhasilan ini ditentukan oleh ketepatan produk jasa yang dihasilkannya dalam memberikan kepuasan dari sasaran konsumen yang ditentukannya. Dengan kata lain usaha-usaha pemasaran harus diarahkan pada konsumen yang ingin dituju sebagai sasaran pasarnya. Dalam hal ini, usaha pemasar yang menunjang keberhasilan sekolah dapat menentukan strategi pasar dan strategi pemasaran pendidikan yang mengarah kepada sasaran pasar yang dituju.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:
1.      Bagaimana sistem manajemen pemasaran pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Al-haq Palu?

C.    Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui sistem manajemen pemasaran pendidikan di MI Muhammadiyah Al-haq Palu.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Profil MI Muhammadiyah Al-Haq
Madarasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Al-Haq Palu merupakan salah satu sekolah dasar yang bercirikan Islam yang ada di kota Palu. Sekolah ini berstatus swasta yang berada di bawah naungan yayasan Muhammadiyah bersama beberapa sekolah yang memiliki jenjang berbeda di kompleks Muhammadiyah jalan Letjen Suprapto, No. 69, Palu.[1]
Sejak 1985 silam didirikan, MI Muhammadiyah Al-Haq telah dipimpin tiga kepala sekolah. Saat ini sekolah tersebut dipimpin oleh Musafir, S.Pd.,M.Pd. yang telah menjabat hampir 10 tahun. Dari tiap tahunnya, MI Muhammadiyah Al-Haq terus berusaha menjadi salah satu sekolah terbaik dan mampu bersaing dengan sekolah lainnya.[2]
Perkembangan yang pesat terlihat saat kepala sekolah terus berinovasi dan semangat berkompetisi seperti dibuktikan telah banyak prestasi yang diraih oleh sekolah tersebut. Tak hanya sekolahnya, Musafir, S.Pd.,M.Pd. selaku kepala sekolah pun baru-baru ini mendapat award dari pengurus besar Muhammadiyah dalam mengembangkan lembaga pendidikan.[3]
Sekolah ini memiliki visi “Menjadikan Madrasah sebagai Pusat Pendidikan yang Mampu Membuat Peserta Didik Bertaqwa, Cerdas dan Terampil.” Dan bermisi sebagai berikut:[4]
a)      Meningkatkan kualitas dan kinerja tenaga kependidikan yang berkompeten.
b)      Meningkatkan kualitas peserta didik yang bertaqwa, cerdas dan terampil.
c)      Menumbuhkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang seni tulis baca Al Qur’an dan seni budaya Islam.
d)     Menigkatkan kualitas peserta didik sehingga mampu bersaing dengan sekolah umum baik dalam kegiatan ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
e)      Mengembangkan potensi peserta didik sehingga melahirkan lulusan yang bermutu.
f)       Mewujudkan kehidupan Madrasah yang agamis dan berbudaya. 

B.     Manajemen Pemasaran di MI Muhammadiyah Al-Haq
Dalam manajemen pemasaran, lembaga pendidikan termasuk dalam jasa. Seperti dikatakan Kotler dan Armstrong yang dikutip Ujang Muhyidin menyatakan bahwa “jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, dan pada dasarnya tak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu”. Dengan demikian, pemasaran jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain dan merupakan barang tidak berwujud (intangible) serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu.[5]
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Pada umumnya terdapat empat karakteristik jasa yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: [6]
1.      Tak berwujud (intangibility)
Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Misalnya seseorang yang menjalani “perawatan kesehatan” tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa tersebut. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa tersebut. Konsumen akan mengambil kesimpulan mengenai mutu jasa tersebut dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, dan harga yang mereka lihat.
2.      Tak Terpisahkan (inseparability)
Jasa umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan, sehingga mutu dari suatu jasa terjadi pada saat pemberian jasa. Interaksi yang terjadi antara penyedia jasa dan konsumen sangat mempengaruhi mutu dari jasa yang diberikan. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh penyedia jasa untuk menjaga mutu pelayanannya yaitu:
a)      Bekerja dengan kelompok yang lebih besar, jadi pelayanan yang biasanya diberikan orang per orang sekarang langsung beberapa orang.
b)      Bekerja lebih cepat.
c)      Melatih lebih banyak karyawan dan membina keyakinan pada diri konsumen.
3.      Bervariasi (variability)
Jasa sangat beragam, artinya memiliki banyak variasi jenis dan kualitas tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut disediakan. Para pemakai jasa sangat peduli dengan keragaman yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih. Untuk menjaga mutu pelayanan dapat dilakukan melalui:
a)      Investasi dalam seleksi dan pelatihan personalia yang baik.
b)      Melakukan standardisasi terhadap proses kinerja di seluruh organisasi tersebut.
c)      Memonitor kepuasan konsumen baik melalui sistem pesan dan kesan, survei konsumen, dan sebagainya.
4.      Tak tahan lama/dapat musnah (perishability).
Jasa tidak dapat disimpan karena sifatnya yang tidak berwujud fisik. Ini tidak menjadi masalah bila permintaannya stabil karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumya. Tetapi jika permintaan berfluktuasi (tidak tetap) maka akan menimbulkan masalah.
Dalam manajemen pemasaran khususnya  jasa ada istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning (tindakan merencanakan produk dan bauran pemasaran) dapat berjalan dengan sukses.[7]
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasaran yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan agar dapat berjalan sukses.[8]
Bauran pemasaran juga disebut sebagai unsur atau elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran.
Menurut Philip KotlerMarketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objective in the target market.” Artinya: seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Zeithaml dan Bitner, dikutip oleh Ratih Hurriyati “Marketing mix defined as the elements an organization appear as core decision variables in any marketing text or marketing plan.” Artinya: elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen.[9]
Menurut Hurriyati yang dikutip Ujang Muhyidin, bauran pemasaran jasa pendidikan adalah elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi dengan peserta didik dan akan dipakai untuk memuaskan peserta didik.[10]
Adapun elemen-elemen bauran pemasaran jasa di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Produk (Product)
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa. Hurriyati menyatakan bahwa dalam jasa pendidikan, produk/jasa yang ditawarkan kepada peserta didik adalah reputasi/mutu pendidikan yang baik, prospek yang cerah bagi peserta didik setelah lulus dari sekolah.[11]
Mutu berwujud program pendidikan yang ditawarkan MI Muhammadiyah Al-Haq terbagi atas dua yakni program akademik dan non akademik. Dalam program akademik sebagai sekolah yang bercirikan Islam tentunya MI Muhammadiyah Al-Haq selain mengajarkan pelajaran umum yang ada di Sekolah Dasar pada umumnya, juga mengajarkan pendidikan agama yang diprioritaskan. Bahkan kelebihan yang tak asing terdengar adalah pelajaran yang ada di sekolah umum ada pula di madrasah, namun pelajaran madrasah belum tentu ada di sekolah umum.[12]
Sedangkan dalam program non-akademik MI Muhammadiyah Al-Haq memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler seperti robotika, drum band, pramuka, tapak suci, dan samrah.[13]  

Di bidang robotika, nama sekolah ini telah dikenal sebagai salah satu sekolah yang berprestasi di bidang itu. Di antaranya pernah meraih juara umum pada Lomba Robot Nasional pada tahun 2013 dan 2014 di Institut Sepuluh Nopember Surabaya. Selain itu juga telah banyak event yang diikuti, seperti ajang Internasional Islamic School Robot Olympiade (IISRO) Indonesia tahun 2015 dan mewakili Indonesia pada event robot di Singapura pada awal tahun 2016 silam.[14]
Gambar 2.1 Robot milik tim robotika MI Muhammadiyah Al-Haq yang menjuarai di berbagai event.

Sedangkan pada drum band, nama MI Muhammadiyah Al-Haq tak asing lagi di telinga masyarakat. Mereka selalu tampil di berbagai event sejak tahun 2012 dibentuk. Pada drum band ini, pihak madrasah memilih merakit sendiri berbagai macam alat drum band yang digunakan yang dibantu oleh SMK Muhammadiyah 1 Palu. Ini dikarenakan jika ada kerusakan, pihak madrasah tidak kesusahan dalam memperbaikinya. Berbeda dengan membeli satu set alat drum band yang berasal dari luar negeri. Selain tidak sembarangan dalam memperbaikinya, alat-alatnya pun sulit didapat di Indonesia. Serta mereka mendatangkan pelatih langsung dari daerah Jawa pada awal terbentuk.[15]
Gambar 2.2 Para siswa MI Muhammadiyah Al-Haq sedang pemantapan latihan drum band.
2.      Harga (Price)
Alma menyatakan bahwa harga untuk jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh mutu dari produk yang ditawarkan. Jika mutu produk tinggi, maka calon pelanggan bersedia untuk membayar lebih mahal, selama masih berada dalam batas keterjangkauan mereka. Dalam konteks ini, harga merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk mendapatkan jasa pendidikan yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga di lembaga pendidikan, antara lain adalah SPP, biaya pembangunan, dan biaya laboratorium, pemberian beasiswa, prosedur pembayaran dan syarat cicilan.[16]
Harga yang ditetapkan di MI Muhammadiyah Al-Haq untuk siswanya relatif rendah yakni sebesar Rp. 25.000,- perbulan untuk satu anak dan mereka menyebutnya itu sebagai infaq siswa kepada sekolah. Harga yang relatif rendah tentunya membuat heran mengapa sekolah ini bisa berprestasi di nasional hingga internasional?
Pihak madrasah dalam mengikuti event tergantung dari kesepakatan bersama orang tua siswa. Jika orang tua inginkan anaknya berprestasi, sekolah akan mengikutkan siswa tersebut dalam lomba dengan biaya pribadi orang tua. Sejauh ini cara ini  terus dilakukan sekolah, bahkan hampir tidak ada keluhan dari pihak orang tua siswa kepada sekolah. Justru malah pihak orang tua berlomba-lomba untuk mendukung prestasi yang diraih oleh anaknya.
Kenyataan di lapangan memang keadaan ekonomi siswa di sekolah tersebut, hampir didominasi oleh menengah ke bawah. Maka tak heran ada beberapa siswa yang digratiskan biaya pendidikannya oleh pihak madrasah. Juga ada beberapa orang tua siswa yang memiliki dua anak bersekolah di MI Muhammadiyah Al-Haq meminta keringanan beban biaya.[17] 
3.      Tempat (Place)
Hurriyati menyatakan bahwa untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels), sedangkan untuk produk industri jasa, place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan atau lembaga pendidikan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu: konsumen mendatangi pemberi jasa (lembaga pendidikan), pemberi jasa mendatangi konsumen, dan pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Penting tidaknya sebuah lokasi akan sangat tergantung pada jenis jasa yang ditawarkan. Hurriyati  menyatakan bahwa penentuan lokasi suatu lembaga pendidikan akan mempengaruhi preferensi calon pelanggan dalam menentukan pilihan.
Salah satu contoh lembaga pendidikan ialah perguruan tinggi. Ujang Wahyudin dalam penelitiannya tentang perguruan tinggi disebutkan bahwa perguruan tinggi perlu mempertimbangkan lingkungan dimana lokasi itu berada (dekat pusat kota atau perumahan, kondisi lahan parkir, lingkungan belajar yang kondusif) dan transportasi (kemudahan sarana transportasi serta akses ke perguruan tinggi). Menurut Alma, lokasi strategis dan mudah dicapai kendaraan umum, akan menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. Lokasi perguruan tinggi juga dapat dijangkau secara virtual yaitu melalui internet dengan tersedianya situs suatu perguruan tinggi.[18]
Lokasi MI Muhammadiyah Al-Haq cukuplah strategis karena berada hampir di tengah kota Palu. Madrasah ini terletak dalam kompleks pendidikan Muhammadiyah mulai dari TK hingga pendidikan menengah. Selain itu, madrasah ini berdekatan dengan lembaga pendidikan lainnya mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang juga berada di jalan Suprapto, kecamatan Palu Timur.[19]
Lembaga pendidikan yang berdekatan dengan MI Muhammadiyah antara lain SDN 15 Palu, SDN Bumi Sagu, SDN 22 Palu, Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer (STMIK) Bina Mulya, SMPN 14 Palu, TK Aisyiah IV Palu, SMK Muhammadiyah 1 Palu, SMP Muhammadiyah Al-Haq, dan MTs Muhammadiyah Al-Haq.[20] 
4.      Promosi (Promotion)
Istilah promosi banyak diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan. Promosi berarti sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen; menyampaikan cirri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya member kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.[21]
Kotler dan Keller  menyatakan bahwa bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu (1) iklan, (2) promosi penjualan, (3) acara dan pengalaman, (4) hubungan masyarakat dan publisitas, (5) pemasaran langsung, (6) pemasaran dari mulut ke mulut, (7) penjualan personal. Menurut Hurriyati dalam jasa pendidikan tinggi, promosi yang dapat dilakukan adalah advertising/periklanan (seperti iklan TV, radio, spot, dan billboard), promosi penjualan (seperti pameran dan invitasi), melakukan kontak langsung dengan calon peserta didik, dan melakukan kegiatan hubungan masyarakat.[22]
Gambar 2.3 Salah satu pemberitaan MI Muhammadiyah Al-Haq di media cetak.
MI Muhammadiyah Al-Haq sangat mementingkan promosi. Setiap kegiatan yang ada di sekolah tersebut di-upload ke media sosial facebook bahkan di situs youtube. Selain itu, mereka juga mengundang wartawan agar dimasukkan beritanya ke media cetak. Tak ketinggalan setiap akan mengikuti event ataupun telah mengikuti event kemudian meraih prestasi, pihak madrasah membuatkan baliho ataupun spanduk yang dipasang depan sekolah agar masyarakat luas mengetahui. Baru-baru ini mereka mulai masuk ke dunia pertelevisian dengan membuat video ucapan selamat menunaikan ibadah puasa 1438 H yang di-publish di Radar TV.[23]
Gambar 2.4 Beberapa prestasi para siswa di tahun 2017 yang dipublikasikan dalam bentuk spanduk.
Hanya saja situs web pribadi mereka yang notabenenya dapat dimanfaatkan sebagai media informasi ke khalayak ramai, belum masif digunakan. Hal ini dikarenakan pihak madrasah belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam bidang tersebut.
5.      Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.
Elemen-elemen dari the servicescape dapat mempengaruhi konsumen melalui atribut-atribut eksterior dan interior. Atribut-atribut eksterior seperti Rambu-rambu, tempat parkir, halaman ataupun taman. Atribut-atribut interior seperti design, layout, pencahayaan, musik, peralatan, dan dekorasi. Dalam bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible jasa yang ditawarkan perusahaan, agar mendukung positioning dan image serta meningkatkan lingkup produk.
Dalam proses penyampaian jasa pendidikan kepada peserta didik, yang harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan adalah gaya bangunannya (kesesuaian antara segi estetika dan fungsionalnya sebagai lembaga pendidikan) serta fasilitas penunjang (kelengkapan sarana pendidikan, peribadahan, olah raga, dan keamanan).[24]
MI Muhammadiyah Al-Haq berdiri di atas tanah milik yayasan Muhammadiyah dengan luas tanah 800 m2 dan luas bangunan sebesar 608 m2. Karena memiliki tanah yang tak begitu luas, madrasah ini memiliki gedung berlantai dua dan hanya memiliki enam kelas. Selain itu, ada ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang staf tata usaha, serta perpustakaan yang masih tergabung dengan ruang guru.[25]
Gambar 2.5 Gedung MI Muhammadiyah Al-Haq Palu tampak belakang.
Madrasah ini juga memiliki fasilitas peribadahan yakni masjid yang tak hanya dipakai oleh MI Muhammadiyah Al-Haq saja, namun juga sekolah-sekolah yang ada di kompleks tersebut serta masyarakat. Selain itu, ada juga kantin yang tepat berada di depan sekolah.
6.      Orang (People)
Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
Lupiyoadi dan Hamdani menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan berpengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). “People dalam jasa adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Dalam kaitannya dengan lembaga pendidikan, Sumber Daya Manusia meliputi administrator, dosen/guru dan pegawai. Mereka perlu memiliki kompetensi yang tinggi karena mereka secara langsung menyampaikan jasa kepada para peserta didik sehingga tingkat puas atau tidaknya peserta didik tergantung dari cara penyampaian jasa yang dilakukannya.[26]
Gambar 2.6 Kepala madrasah bersama para guru dan staff MI Muhammadiyah
Al-Haq Palu.
MI Muhammadiyah Al-Haq memiliki sebanyak 15 guru sudah termasuk kepala madrasah. Dari jumlah itu, ada 2 guru yang merangkap sebagai tenaga administrator di sekolah tersebut. Selain itu, dari 15 guru ada 8 guru yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan lainnya masih berstatus tenaga honorer. Rata-rata jam mengajar guru di sekolah tersebut perminggunya berjumlah 24 jam, namun kepala madrasah hanya memiliki 6 jam mengajar. Ada pula guru mengajar hingga 30 jam tiap minggunya. Berikut daftar nama guru dan tata usaha MI Muhammadiyah Al-Haq:
No.
Nama/NIP
L/P
Jabatan
Gol
Mata Pelajaran
Jum. Jam/ Mgg
1.       
Musafir, S.Pd.,M.Pd./
19660626 198503 1 001
L
Kamad
IV/a
B. Inggris
6
2.       
Hj. Supinah, S.Pd.I./
19580814 198308 2 001
P
Guru kelas II
IV/a
Umum, Agama
24
3.       
Suryani, S.Ag./
19681112 200501 2 001
P
Guru kelas III
III/d
Umum, Agama
24
4.       
Siti Mir’ah, S.Pd./
19700204 198912 2 003
P
Guru kelas IV
III/b
Umum, Agama, B. Inggris
28
5.       
Maryani, S.Pd.I./
19710121 200003 2 003
P
Guru kelas IV
III/b
Umum, Agama
27
6.       
Maslian, S.Pd./
19710512 200312 2 008
P
Guru kelas V
III/a
Umum, Agama
30
7.       
Sulasmi, S.Pd./
19701018 200701 2 015
P
Guru kelas VI
III/a
Umum, Agama
24
8.       
Haerani, S.Pd.I./
19820208 200501 2 006
P
Guru kelas IV
III/a
Umum, Agama
27
9.       
Ely Amaliya, S.Pd.I.
P
Guru kelas III
-
Umum, Agama
24
10.   
Wiwik Winarsih, SE., S.Pd.I
P
Guru kelas V dan tenaga administrator
-
Umum, Agama
24
11.   
Neni, S.Pd.I.
P
GMP
-
B. Arab, Alquran, SKI
24
12.   
Sumiarsih, S.Pd.I
P
Guru kelas I
-
Umum, Agama
30
13.   
Nahdiyanti, S.Pd
P
Guru kelas II
-
Umum, Agama
24
14.   
Ismi Febriani, S.Pd
P
Guru kelas IV, V, VI
-
MTK
24
15.   
Firmansyah, S.Pd.
L
Guru kelas I s/d VI
-
Penjaskes
24
Sumber data: Kantor tata usaha MI Muhammadiyah Al-Haq Palu pada 31 Mei 2017
7.      Proses (Process)
Proses (Process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
Zethaml dan Bitner  mendefinisikan proses sebagai prosedur, mekanisme dan rangkaian kegiatan untuk menyampaikan jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan Lupiyoadi dan Hamdani menyatakan bahwa proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Dapat disimpulkan  bahwa proses merupakan suatu prosedur, mekanisme, dan rangkaian kegiatan untuk menyampaikan jasa dari produsen ke konsumen.
Pada lembaga pendidikan, proses adalah serangkaian kegiatan yang dialami peserta didik selama dalam pendidikan, seperti proses belajar mengajar, proses bimbingan tesis, proses ujian, proses kelulusan dan sebagainya. Proses ini dapat dilihat dari dua aspek utama yaitu (1) dimensi kualitas jasa administrasi (yaitu reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty), (2) dimensi kualitas jasa pembelajaran (yaitu proses/mekanisme dan kualitas jasa/pembelajaran).[27]
Tiap minggunya dalam proses pembelajaran di MI Muhammadiyah Al-Haq dilakukan kegiatan sholat dhuha pada pagi hari setiap Selasa sampai Kamis untuk seluruh siswa dan beberapa guru yang bertugas. Selain itu, dilakukannya tadarus Alquran sebelum waktu sholat dzuhur setiap Senin sampai Kamis. Serta dilakukannya sholat dzuhur secara berjamaah setiap harinya kecuali hari Jumat dan Sabtu. Setelah sholat dzuhur berjamaah tersebut, diselipkan pembinaan mental siswa dengan melakukan kultum oleh salah satu siswa yang bertugas.[28]
Gambar 2.7 Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas III.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Berdasarkan fakta di lapangan MI Muhammadiyah Al-Haq Palu yang notabenenya sebagai salah satu madrasah swasta di bawah naungan yayasan Muhammadiyah ini, sangat memperhatikan betul dalam hal pengelolaan pemasaran pendidikan. Jasa yang merupakan produk dari lembaga pendidikan dikelola agar mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu bauran pemasaran yang paling diutamakan madrasah ini yakni promosi. Mulai dari persiapan akan mengikuti event nasional hingga meraih prestasi, pihak sekolah tak henti-hentinya melakukan publikasi baik melalui media cetak ataupun sosial media. Hal ini dilakukan tak lain untuk menarik minat masyarakat agar memasukkan buah hatinya ke dalam madrasah tersebut. Biaya pendidikan yang relatif rendah, tak mengurungkan niat pihak madrasah untuk terus berusaha agar para siswa dapat bersaing diberbagai perlombaan. Ini berkat hubungan emosional yang baik dibangun antara pihak madrasah dan orang tua siswa.
   
B.     Saran
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan, pihak sekolah dapat menambah ruang untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hal ini mengingat tiap tahunnya para calon peserta didik yang ingin mengenyam pendidikan di madrasah tersebut kian banyak. Tenaga pengajar pun perlu adanya penambahan demi lancarnya proses pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA

Anwar Ali, “Manajemen Pemsaran Pendidikan” Blog Ali Anwar, http://alianwar-ibn-hamdun.blogspot.co.id/2015/07/managemen-pemasaran-pendidikan.html, (25 Juni 2017)
Boyd, Walker, Larreche, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Terj. Imam Nurmawan, Edisi 2 Jakarta: Erlangga
Hadijah, “Bauran Pemasaran Marketing Mix”, Blog. Hadijah, http://nanhadijah.blogspot.co.id/2015/04/bauran-pemasaran-marketing-mix.html, (25 Juni 2017)
Indriani Nisa, “Bauran Pemasaran  Jasa Pendidikan” Blog. Nisa Indriani, http://nisa-indriani.blogspot.co.id/2013/03/bauran-pemasaran-jasa-pendidikan_9711.html, (25 Juni 2017)
Kantor tata usaha MI Muhammadiyah Al-Haq Palu pada 31 Mei 2017
Marketing From, “Karakteristik Produk Jasa Menurut Kotler” Blog From Marketing, http://frommarketing.blogspot.co.id/2009/06/4-karakteristik-produk-jasa-menurut.html, (25 Juni 2017)
Muhyidin Ujang,  Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, t.t
Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Profil Sekolah, Web resmi MI Muhammadiyah Al-Haq Palu (On-line), http://mi-muh-alhaq.sch.id, (20 Juni 2017)
Observasi lapangan, pada 31 Mei 2017




Lampiran
DOKUMENTASI





























[1] MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Profil Sekolah, Web resmi MI Muhammadiyah Al-Haq Palu (On-line), http://mi-muh-alhaq.sch.id, (20 Juni 2017)
[2] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[3] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[4] MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Profil Sekolah-Visi Misi, Web resmi MI Muhammadiyah Al-Haq Palu (On-line), http://mi-muh-alhaq.sch.id, (20 Juni 2017)
[5] Ujang Muhyidin, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, t.t.) h. 3
[6] From Marketing, “Karakteristik Produk Jasa Menurut Kotler” Blog From Marketing, http://frommarketing.blogspot.co.id/2009/06/4-karakteristik-produk-jasa-menurut.html, (25 Juni 2017)
[7] Ali Anwar, “Manajemen Pemsaran Pendidikan” Blog Ali Anwar, http://alianwar-ibn-hamdun.blogspot.co.id/2015/07/managemen-pemasaran-pendidikan.html, (25 Juni 2017)
[8] Nisa Indriani, “Bauran Pemasaran  Jasa Pendidikan” Blog. Nisa Indriani, http://nisa-indriani.blogspot.co.id/2013/03/bauran-pemasaran-jasa-pendidikan_9711.html, (25 Juni 2017)
[9] Hadijah, “Bauran Pemasaran Marketing Mix”, Blog. Hadijah, http://nanhadijah.blogspot.co.id/2015/04/bauran-pemasaran-marketing-mix.html, (25 Juni 2017)
[10] Ujang Muhyidin, h. 3
[11] Ibid, h. 2
[12] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[13] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[14] MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Berita Media Massa, Web resmi MI Muhammadiyah Al-Haq Palu (On-line), http://mi-muh-alhaq.sch.id, (20 Juni 2017)
[15] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[16] Ibid, h. 3
[17] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[18] Ibid, h. 3
[19] Observasi lapangan, pada 31 Mei 2017
[20] Observasi lapangan, pada 31 Mei 2017
[21] Boyd, Walker, Larreche, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Terj. Imam Nurmawan, (Edisi 2 Jakarta: Erlangga) h. 65
[22] Ujang Wahyudin, h. 4
[23] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.
[24] Ibid, h. 4
[25] MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Profil Sekolah, Web resmi MI Muhammadiyah Al-Haq Palu (On-line), http://mi-muh-alhaq.sch.id, (20 Juni 2017)
[26] Ibid, h. 5
[27] Ibid, h. 6
[28] Musafir, Kepala Madrasah MI Muhammadiyah Al-Haq Palu, Wawancara, pada 31 Mei 2017 di Ruang Kepala Madrasah.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here