Puji syukur Kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Model
Penelitian Tentang Peran Kepala Sekolah/kepala Madrasah bagi Perubahan Pendidikan”
Dalam
makalah ini kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kejanggalan hal itu
disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan ilmu yang kami miliki. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada teman yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Palu, Mei
2017
KELOMPOK
V
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ........ .................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.
Latar Belakang...................................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2
A.
Pengertian Kepala Sekolah................................................................... 2
B.
Peilaku Kepala Sekolah Dan dan Pengembangan kelas yang Inovatif . 7
C.
Peran, Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah..............................................
8
D. Tugas Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru..................
8
E.
Usaha Kepala Sekolah dalam Mendorong Norma-Norma Sekolah bagi Pegawai, bagi
Staf dan
Guru................................................................... 9
BAB III PENUTUP...................................................................................
9
Keimpulan.............................................................................................
9
DAFRAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala sekolah berasal
dari dua kata yakni “KEPALA” dan
“SEKOLAH”. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau lembaga.Sedangkan kata sekolah
diartikan sebagai suatu lembaga dimana menjadi tempat menerima dan
memberi pelajaran. Secara singkat kepala sekolah dapat diartikan pemimpin
sekolah atau suatu lembaga dimana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Wahjosumidjo
mendefinisikan kepala sekolah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas untuk memimpin sutu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang member pelaaran
dan murid sebagai penerima pelajaran.
Ditingkat oprasional, kepala
sekolah adalah orang yang berposisi digaris terdepan yang mengkoordinasikan
upaya meningkatkan pembelajaran bermutu.Kepala sekolah diangkat untuk
menduduki jabatan bertanggung jawab
mengkooordinasikan upaya bersama mencapai tujuan pendidikan ditingkat sekolah
yang dipimpin.Tentu saja kepala sekolah bukan satu-satunya yang bertanggung
jawab penuh terhadap suatu sekolah, karena masih banyak actor lain yang perlu
diperhitungkan.Selain kepala sekolah,ada guru yang dipandang sebagai factor
kunci yang berhadapan langsung dengan para peserta didik dan factor lain
seperti lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Agar sekolah dapat
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka kepala sekolah harus
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemberian motivai, pelaksanaan,evaluasi dan inovasi.Kepala sekolah
yang baik diharapkan akan membentuk pelaksanaan pembelajaran yang baik pula.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari kepala sekolah?
- Apa peranan kepala sekolah?
- Apa tugas dan tanggung jawab kepala sekolah?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kepala sekolah;
2.
Untuk
mengetahui peranan kepala sekolah;
3. Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab kepala sekolah;
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah berasal
dari dua kata yakni “KEPALA” dan
“SEKOLAH”. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau lembaga.Sedangkan kata sekolah
diartikan sebagai suatu lembaga dimana menjadi tempat menerima dan
memberi pelajaran. Secara singkat kepala sekolah dapat diartikan pemimpin
sekolah atau suatu lembaga dimana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Wahjosumidjo
mendefinisikan kepala sekolah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas untuk memimpin sutu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang member pelaaran
dan murid sebagai penerima pelajaran.
Ditingkat oprasional, kepala
sekolah adalah orang yang berposisi digaris terdepan yang mengkoordinasikan
upaya meningkatkan pembelajaran bermutu.Kepala sekolah diangkat untuk
menduduki jabatan bertanggung jawab
mengkooordinasikan upaya bersama mencapai tujuan pendidikan ditingkat sekolah
yang dipimpin.Tentu saja kepala sekolah bukan satu-satunya yang bertanggung
jawab penuh terhadap suatu sekolah, karena masih banyak actor lain yang perlu
diperhitungkan.Selain kepala sekolah,ada guru yang dipandang sebagai factor
kunci yang berhadapan langsung dengan para peserta didik dan factor lain
seperti lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Agar sekolah dapat
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka kepala sekolah harus
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemberian motivai, pelaksanaan,evaluasi dan inovasi.Kepala sekolah
yang baik diharapkan akan membentuk pelaksanaan pembelajaran yang baik pula.
Kepemimpinan kepala
sekolah diharapkan dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi lahirnya
iklim kerja dan hubungan antar manusia yang harmonis dan kondusif.Sebagai orang
yang mendapatkan tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut
adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik.
B. Perilaku Kepala Sekolah dan Pengembangan Kelas Yang
Inovatif
Sekolah inovatif adalah
sekolah yang member kebebasana anak untuk berkreasi, mengekspresikan
perasaannya dan sebagainnya. Sekolahleih menekankan pemahaman kemampuan
tertentu pada peserta didik yang berkaitan dengan pekerjaan yang ada
dimasyarakat . sekolah yang harus tanggap atas keadaan yang memenuhi haraan
terhadap kebutuhan peserta didik dan pembangunan. Menerapkan kurikulum yang
berbasis kompetensi dan sekolah perlu mengembangkan sehingga peserta didik berada
dalam proses perkemangan yang
berkelantan dari seluruh aspek kepribadian. Sekolah selalu mengembangkan
silabus matapelajaran yang dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebuthan dan
kemampan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Intinya
tidak membebani anak dan tidak menjadikan sekolah itu seperti penjara.
Pengembangan inovasi
ditingkatsekolahharus dilakukan melalui suatu rangkaian kerja atau proses untuk
mengeahui masalah dan kendala yang dihadapi guru. Setelah diketahui masalah dan
kendalannya maka dicari cara yang
relative baru dan padat dilaksnaakan untuk memecahkan masalah dan kendala itu.
Prinsip-prinsip sekolah inovatif;
1.
Relevansi
Relevansi
berarti kesesuaian antara pendidik dengan tuntutan kehidupan dan harapan
masyarakat. Dalam menentukan ateri, perlu disesuaikan dengan keadaan nyata dan
sekitar. Umpamanya, materi muatan lokal merupakan salah satu carabagi
peningkatan relevansi pendidikan di madrasah dengan keadaan lingkungan alam,
sosial, dan budaya, serta kebutuhan daerah
2.
Mutu
Dalam
GBHN 193, mengamanatkan agar peningkatan mutu pendidikan disemua tingkat,
jenjang, dan jenis tingkatan. Salah satu wujud dalam melaksanakan peningkatan
mutu pendidikan disekolah adalah dengan peningkatan prestasi belajar siswa
melalui mutu guru dan kurikulum, pengadaan buku-buku, sarana dan prasarana.
Perbaikan manajemen, dan layanan perpustakaan serta refungsionalisasi supervisi
dan pengawasan pelaksanaan kurikulum. Perbaika mutugurudapat dicapai melalui
penataran, penyetaraan guru, sertapeningkatan interaksi guru melalui organisasi
profesi dan system pembinaan guru.
3.
Efisiensi
Efisiens
berkaitan dengan usaha yag dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal
tetapi dengan biaya dan tenaga yang kasimal. Ini berarti bahwa jika hasil yang
diperoleh lebih besar dengan usaha yang telah dikeluarkan maka kegiatan
tersebut dikatan efisien. Sebalikny ayang diperoleh dari usaha yang
telahdikeluarkan, makausaha tersebut tidak efisien. Oleh karena itu sekolah
yang inovatif dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran perlu memperhatikan
efisiensi masalah dana, tenaga guru, aktu dan sarana belajar.
4.
Efektivitas
Dalam
kurikulum, efektifitas berkaitan dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan
pelajaran dengan pencapaian tujuan untuk mencapai suatu tujuan istruksional,
disusun berbagai macam kegiatan belajar. Kegiatan tersebut diprogramkan agar
peserta didik emiliki pengalaman belajar.
5.
Struktur pendidikan guru
Guru
memegang peranan penting dalam pelaksanaan inofasi-inofasi proses
belaarmengajar. Selain sebagai perencana, dan pengembangn kurikulum, dan
pengajaran, guru adalah pembimbing, fasilitator, dan arsitek proses belajar
mengajar. Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah kompetensi yang dimiliki
oleh seorang guru, yaitu meliputi kompetensi pribadi, kompetensi professional
dan kompetensi soasial kemasyarakatan. [1][2]
C. Peran
tugas dan fungsi kepala sekolah
a. Peran
kepala sekolah
Penelitian
tentang harapan peranan kepala sekolah sanga penting bagi guru-guru dan
murid-murid. Padaumumnya kepala sekolah memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin
dibidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan,
administrasi personalia staff, hubungan masyarakat, administrasi school plaint
dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat dan
lingkungan sekita,kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yangharus menaruh
perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik disekolah dan apa yang
dipikiran orang tua dan masyarakat tentang sekolah.
Cara
kerja kepala sekolah dan cara ia memandang perananya di pengaruhi oleh
kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang
dibuat sekolah, mengenai peranan kepala sekolah dibidang pengajaran.
Ada
sepuluh macam peranan kepala sekolah yaitu;
1. Sebagai
pelaksana (excutive)
Seorang pemimpin tidak boleh emaksakan kehendak
sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan
kelompoknya, juga program atau rencana yang telah di tetapkan bersama
2. Ebagai
perencana planner
Sebagai kepala sekolah yang baik harus pandai
membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan
diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tetapi segala tindakan
diperhitungkan dan bertujuan [3]
3. Sebagai
seorang ahli atau Expert
Kepala sekolah harus mempunyai keahlian terutama
yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
4. Mengawasi
hubungan antara anggota-anggota kelompok
(conteller of internal relationship)
Menjaga
jangan terjadi perselisihan dan berusaha membangun hubungan yang harmonis.
5. Meakili
kelompok (group representative)
Kepala
sekolah harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannya diluar kelompoknya
mencerminkan baik buruk kelompok yang dipimpinya
6. Bertindak
sebagai pemberi ganjaran/ujian dan hukuman.
Kepala
sekolah harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak
sumbangan terhadap kelompoknya.
7. Bertindak
sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
Dalam
menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-anggotanya ia
harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu
anggotanya.
8. Pemegang
tanggungjawab para anggota kelompoknya
Kepala
sekolah aharuslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan
anggota-anggotanya yang dilakukan atas
nama kelompokknya.
9. Sebagai
pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
Seorang
pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam
menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang
dicita-citakan.[4][5]
10. Bertindak
sebagai ayah (father figure)[6]
Tindakan
pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan seorang
ayahterhadap anak buahnya .
b. Tugas
dan tanggungjawab kepala sekolah
Kepala sekolah bertanggung jawab
atas manajemen pendidikan secara mikro ; yang secara langsung berkaitan
dengan proses pembelajaran disekolah.
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 Th. 1990 bahawa kepala
sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendaya gunaan serta
pemeliharaan saranadan prasarana.Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Tugas
kepala sekolah dalam bidang administrasi
Dapat digolongkan
menjadi enam bidang,yaitu:
a. pengelolaan
pengajara
pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan
dalam melaksanakan tugas pokok.Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini
antara lain:
1) Pemimpin
pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap
bidang studi dan tiap kelas,
2) Menyusun
program sekolah untuk satu tahun
3) Menyusun
jadwal pelajaran,
4) Mengkoordinir
kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran
5) Mengatur
kegiatan penilaian
6) Melaksanakan
norma-norma kenaikan kelas
7) Mencatat
dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid
8) Mengkoordinir
kegiatan bimbingan sekolah
9) Mengkoodinir
program nonkorikuler
10) Merencanakan
pengadaan
11) Memelihara
dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.
b. Pengelolaan
Kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu
menyelenggarakanurusan-urusan yang berhubungan dengan penyeleksian,pengangkatan
kenaikan pangkat,cuti,perpindahan dan
pemberhentian anggota staf sekolah,pembagian tugas-tugas dikalangan
anggota staf sekolah,masalah jaminan kesehatan dan ekonomi,penciptaan hubungan
kerja yang tepat dan menyenangkan,serta masalah penerapan kode etik jabatan
c. Pengelolaan
kemuridan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan
dan penyelenggaraan murid baru,pembagian murid atas tingkat-tingkat ,kelas atau
kelompok,perpindahan dan keluar masuknya murid-murid ( mutasi),penyelenggaraan
testing dan kegiatan evaluasi,mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah
disiplin murid,pengaturan organisasi siswa,masalah absen.
d. Pengelolaan
gedung dan halaman
Pngelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan
dan pengelolaan, infentarisasi, pengeaturan pemakaian, pemeliharaan,
rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah keindahanserta
keberihan umum
e. Pengelolaan
keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusan
gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah,
urusan uang sekolah danuang alat-alat murid, usaha-usaha penggunaan biaya bagi
penyelenggaraan pertemuan dan peraan.
f. Pengelolaan
hubungan sekolah dan masyarakat
Untuk memperoleh simpati dan bantan dari masyarakat
termasuk orang tua murid, dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah Rumah dan lembaga-lembaga sosial.
2. Tugas
kepala sekolah dalam bidang supervisi
Supervisi pada dasarnya pelayanan
yang disediakan oleh kepala sekolah untuk membantu para guru dan karyawan agar
menjadi semakin cakap dan terampil dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan jaman.
Supervise adalah usaha yang
dilakukan oleh kepala sekolaha dalam membantu kepala sekolah agar semakin mampu
mewujudkan proses belajar mengajar.
c. Fungsi kepala sekolah
Suwadji laza rud menjelaskan 3
fungsi kepala sekolah sebagai administrator pendidikan, supervisor pendidikan,
dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah berfungsi sebagai administrator
pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah
dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolahnya, perlengkapan atau
peralatan dan lain-lain yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan.
Lalu kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor pendidikan berarti usaha
peningkatan mutu dapat pulah dilakukan
dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh sta sekolah. Dan kepala
sekolah berfungsi sebagai pemimpin pendidikan berarti peningkatan mutu akan
berjalan dengan baik apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki
semangat kerja yang tinggi.
Ada tujuh fungsi utama
kepala seklah;
1. Kepala
sekolah sebagai educator (pendidik).
Kegiaan belajar mengaar merupakan inti dari proses
pendidikan dan guru merupakan pelaksana
dan pengembang utama kurikulum .[7]
2. Kepala
sekolah sebagai manajer Dalam
mengelola tenaga pendidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekoleah
adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru
3. Kepala
sekolah sebagai administrator
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan,
bahwa untuk tercapainnya peningkatan
kompetensi guru tidak lepas dari factor biaya
4. Kepala
sekolah sebagai supervisor
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan
pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu mengadakan kegiatan
supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan
penggunaan metode, media yang digunakan danketerlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.
5. Kepala
sekolah sebagai leader (pemimpin)
Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal
dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan
kepemimpinan yang berorientasi kepada manusia.
6. Kepala
sekolah sebagai inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai
inovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan
yang harmonis, dengan lingkungan, mencari gagasan baru, menintegrasikan setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga pendidikan sekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. [8]
7. Kepala
seklah sebagai motivator[9]
Sebagai motovator, kepala sekolah harus memiliki
strategi yang tepat untuk memberikan motivasi tenagakependidikan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
D. Tugas Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru
1. Tugas
dan tanggung jawab kepala sekolah
Kepala sekolah mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan
disekolah dengan rincian sebagai berikut:
a. Mengatur
proses belajar mengajar
Dalam mengatur proses belajar
mengajar disekolah, kepala sekolah harus membuat:
1. Program
tahunan dan semester berdasarkan kalender pendidikan
2. Jadwal
pelajaran tahunan dan persemester termasuk penetapan jenis mata pelajaran atau
keterampilan dan pembagian guru
3. Program
satuan pelajaran teori dan praktek berdasarkan buku kurikulum
4. Pelaksanaan
jadwal satuan pelajaran teori dan praktek menurut alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam kalender pendidikan
5. Pelaksanaan
ulangan hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan kelulusan
6. Penyusunan
kelompok siswa berdasarkan norma kepengurusan
7. Penyusunan nama penilaian
8. Laporan
kemajuan hasil belajar siswa
Penetapan dalam
peningkatan proses belajar mengajar:
a. Mengatur administrasi
kantor
b. Mengatur
administrasi siswa
c. Mengatur
administrasi pegawai
d. Mengatur
administrasi perlengkapan
e. Mengatur
administrasi keuangan
f. Mengatur
administrasi keuangan
g. Mengatur
administrasi perpustakaan
h. Mengatur
hubungan dengan masyarakat
2. Jadwal
kerja kepala sekolah
Agar kerja kepala sekolah dapat
mencapai sasaran secara optimal, diperlukan adanya jadwal kerja kepala
sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan
rutin harian, mingguan. bulanan, dan tahunan
A. Harian
1. Memeriksa
daftar hadir guru, tenaga tekhnis kependidikan dan tenaga tata usaha.
2. Mengatur
dan memeriksa kegiatan 5K disekolah
3. Memeriksa
program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang menunjang proses
belajar mengajar.
4. Menyelesaikan
surat-surat, menerima tamu dan menyelenggarakan pekerjaan kantor lainnya.
5. Mengatasi
hambatan-hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar.
6. Mengatasi
kasus yang berlangsung pada hari itu.
7. Memeriksa
segala sesuatu menjelang kegiatan sekolah usai.
B. Kegiatan
mingguan.
1. Melaksanakan
upacara bendera pada hari senin dan hari-hari istimewah lainnya.
2. Melaksanakan
senam pagi pada hari tertentu sebelum kegiatan belajar dikelas.
3. Memeriksa
agenda dan menyelesaikan surat-surat
4. Mengadakan
rapat mingguan guna membahas jalannya
pelajaran dan kasus tertentu yang belum terselesaikan untuk menjjadi bahan
rencana kegiatan mingguan berikutnya.
5. Memeriksa
keuangan sekolah.
6. Mengatur
penyediaan keperluan perlengkapan kantor.
C. Kegiatan
Bulanan
1. Pada
awal bulan dilakukan kegiatan antara lain:
-
Gaji pegawai dan guru,laporan bulanan,
rencana keperluan sekolah, dan rencana bulanan lainnya.
-
Melaksanakan pemeriksaan umum,antara
lain:
a.Buku kelas
b.Daftar hadir guru dan pegawai
c.Kumpulan bahan evaluasi berikut analisisnya.
d. Kumpulan program satuan pelajaran.
e. Diagram daya serap siswa
f. Diagram pencapaian kurikulum
g. Program perbaikan dan pengadaan
h. Buku bulanan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
- Memberikan petunjuk
catatan kepada guru-guru tentang siswa yang perlu diperhatikan,kasus yang perlu
diketahui dalam rangka kegiatan pembinaan siswa.
2. Pada
akhir bulan dilakukan kegiatan antara lain:
-
Penutupan buku
-
Pertanggung jawaban keuangan
-
Evaluasi terhadap persediaan dan
penggunaan alat dan bahan praktek
-
Kegiatan caturwulan / semester antara
lain:
a. Menyelenggarakan
perbaikan alat-alat sekolah bila diperlukan.
b. Menyelenggarakan
pengisian daftar induk siswa atau buku induk siswa[10]
c. Menyelenggarakan
persiapan evaluasi catur wulan atau semester termasuk kegiatan yang berupa:
1. Kumpulan
nilai
2. Ketetapan
nilai rapor
3. Catatan
tentang siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
4. Pengisian
nilai semester
5. Pembagian
rapor
6. Pemanggilan
orang tua siswa bila diperlukan untuk konsultasi
-
Menyelenggarakan evaluasi bimbingan dan
konseling,UKS dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
D. Kegiatan
Awal Tahun Pelajaran
Setiap awal tahun pelajaran dilakukan kegiatan
tertentu yang berupa perencanaan kegiatan sekolah pada tahun ajaran meliputi:
1. Kebutuhan
guru
2. Pembagian
tugas mengajar
3. Program
satuan pelajaran dan jadwal pelaaran
4. Perlengkapan
alat-alat pelajaran
5. Rapat
guru.
E. Kegiatan
Akhir Tahun Pelajaran
Setiap akhir tahun pelajaran
dilakukan kegiatan tertentu dalam rangka penutupan tahun pelajaran sekaligus
melaksanakan kegiatan persiapan untuk tahun pelajaran yang akan dating.Kegiatan
yang dimaksud antara lain:
1. Menyelenggaran
penutupan buku iventaris dan keuangan
2. Menyelenggarakan
persiapan kenaikan kelas atau tingkat yang meliputi:
-
Pengisian daftar nilai
-
Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru
-
Pengisian rapor dan nilai Ebta
-
Upacara akhir tahun pelajaran, kenaikan
kelas, pembagian rapor, penyerahan STTB dan pelepasan kelulusan
3. Menyelenggarakan
kegiatan Ebta
4. Menyelenggarakan
evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang
bersangkutan
5. Menyelenggarakan
penyusunan rencana keuangan tahunan yang akan dating
6. Menyelenggarakan
penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah dan alat bantu pendidikan
7. Menyelenggarakan
pembuatan laporan akhir tahun
8. Melaksanakan
kegiatan penerimaan siswa baru,yang meliputi kegiatan:
-
Penyiapan formulir dan pengumuman
penerimaan siswa baru
-
Pembentukan panitia penerimaan dan
pendaftaran
-
Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan
pendaftaran
E. Usaha Kepala Sekolah Dalam
Mendorong Norma-Norma Sekolah Bagi Pegawai, Bagi Staf Dan Guru.
Terkait dengan tugas dan posisinya
yang sangat strategis, kepala sekolah dituntut memiliki kreatifitas, yakni
kemampuan untuk mentransformasikan ide dan imajinasi serta keinginan-keinginan
besar menjadi kenyataan . Untuk menjadi orang kreatif, seorang kepala sekolah
harus memiliki imajinasi,harus memiliki kekuatan ide melahirkan sesuatu yang
belum ada sebelumnya, kemudian untuk menjadi orang kreatif,dia juga harus
berusaha mencari cara bagaimana ide-ide tersebut diturunkan menjadi sebuah
kenyataan. Dengan demikian,untuk menjadi kreatif setiap kepala sekolah harus
memiliki duavariabel utama,ide dan karya.
Tugas kepala sekolah sebagai
manajer sangat kompleks tidak sekedar mengelola kurikulum dan
buku ajar,tapi juga SDM guru,staf tata
usaha dan juga mengelola serta mengembangkan aset dan mengelola keuangan institusi.Dengan demikian,dia harus memiliki
tiga kecerdasan,yakni kecerdasan professional, kecerdasan personal dan
kecerdasan manajerial.
1. Kecerdasan
professional
Kecerdasan professional adalah
penguasaan terhadap berbagai pengetahuan dalam bidang tugasnya, yakni pendidikan.
Seorang kepala sekolah harus menguasai teknik penyusunan kurikulum,perencanaan
pembelajaran,strategi pembelajaran, evaluasi,pengelolaan kelas dan berbagai
pengetahuan tentang pendidikan dan pembelajaran.
2. Kecerdasan
personal
Kecerdasan personal adalah kepala
sekolah harus memiliki kecerdasan yakni bias menerima orang lain, menghargai
orang lain,dan selalu respek pada seluruh guru,seluruh orang tua siswa dan
bahkan dengan tokoh-tokoh pendidikan disekitar sekolah.Demikian pula kepala
sekolah harus respek pada siswanya, termasuk siswa yang tertinggal dalam
penguasaan bahan-bahan ajar, agar tidak ada satu anak pun yang tertinggal oleh
rombongan belajarnya.
3. Kecerdasan
Manajerial
Seorang kepala sekolah harus
memiliki kecerdasan manajerial, yakni memiliki ide-ide besar untuk kemajuan
sekolahnya, mampu mengorganisir seluruh stafnya untuk melaksanakan program yang
sudah ditetapkan sebagai rencana kerja tahunan, mampu member motivasi kepada
seluruh staf akademik dan selalu menghargai menghargai seluruh stafnya.Seorang
kepala sekolah,harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk membuat seluruh
stafnya faham akan sesuatu yang harus mereka kerjakan,dan mampu mendorong
mereka untuk bekerja memajukan institusi sekolahnya.
Untuk meningkatkan kualitas sekolah
atau madrasah, kepala sekolah sebagai
manajer yang bertanggung jawab terhadap maju mundurnya suatu pendidikan yang
menjadi wilayah otoritasnya, yang paling pertama harus dilakukannya adalah
merumuskan visi kepemimpinannya, mempersiapkan sekolah yang layak untuk penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran,bersikap sebagai leader dihadapan seluruh staf
akademik, dan mengoptimalkan layanan seluruh stafnya untuk mempercepat
kemajuan.
[1] Lipham James., et.al.; The principalship Concepts, Competencies,
and Cases, Longman Inc., 1560 Broadway
New York, N.Y. 10036.
[2] Schermerhorn, John R.
Et.a.; Managing Organization Behavior, 1982,
by John Wiley A & Sons, Inc., Printed in the United States of America.
[3] Don Hellriegel,
et.al.,; Managemen, Third Edition,
1982, by Addision – Wesley Publishing Company, Inc.
[4] Stoner,
James A.F., Mangement, sekond edition, 1982, by
prentice – Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J.
[5] Hersley,
Paul and Kenneth H. Blanchard. 1977. Management
of Organization Behavior: Utilizing Human Resources. third edition,
Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs New Jersey.
[6] Dowson, Peter P.,
1985, Foundamentals of Organization
Behavior on Experimental Approach, Prentice – Hall, Inc., Englewood Cliffs,
New Jersey 0763.
[7] Koontz, Harold, et. Al.
1980. Management. By Mc Graw-Hill
koga-khusa, Ltd. for manufacture and expot.
[8] Wahjosumidjo, Drs.
Et.al.1983. Kepemimpinan, Departemen
pendidikan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai.
[9] Hick, Herbert G.,
Gullet, C., Ray, Organization: Theory and
Behavior, by McgGrow-Hill, Inc., 1975.
[10] Sayles, Leohard R.
1979. Leadership, What Efektive Manager Really Do ... and How They Do It: Mc
Graw Hills Inc., Printed in the United States of America.
No comments:
Post a Comment