Sumberku Makalah - PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN RAUDHATUL ATFHAL - Sumberku Makalah

Sumberku Makalah

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

Responsive Ads Here

 





Sumberku Makalah - PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN RAUDHATUL ATFHAL

Sumberku Makalah - PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN RAUDHATUL ATFHAL

Share This


KATA PENGANTAR
                                         

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Salawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menyampaikan wahyu-Nya kepada hamba-Nya yang setia sampai akhir zaman.
Makalah yang berjudul “pengembangan system pendidikan RA  Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, tetapi tidak luput dari kendala yang begitu banyak.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kami Amin yarobbal ‘alamiin.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………… I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..   II

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah……………………………………………............ 1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    System pendidikan Raudhatul Atfhal………………………………………2
B.     Pengertian Ra dan Munculnya Raudhatul Atfhal…………………………  3
C.     Orientasi system pendidikan Pra sekolah………………………………..     4
D.    System dan metode pembelajaran Raudhatul Atfhal……………………     5
E.     Materi tentang Raudhatul Atfhal……………………………………….      7

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 10


 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini sangat mungkin tercapai anak mendapat pendidikan yang baik di mulai sejak amak masih berusia dini (3-12 tahun keatas).
            Dengan mengacu pada undang-undang 45 pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga berhak mendapat pendidikan dan ayat(3) yang menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang
                                       
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana system pendidikan RA?
2.      Apa yang di maksud dengan Raudhatul atfhal dan mengapa RA itu ada?
3.      Bagaimana orientasi sistem pendidikan Prasekolah?
4.      Apa saja system dan metode pembelajaran Raudhatul Atfhal?
5.      Apa saja materi pelajaran tentang di Raudhatul Atfhal?




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Sistem pendidikan Raudhatul Atfhal
            Dalam undang-undang tentang system pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14.)
            Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nuraini Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
            Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk, 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut.[1]

1.      Anak bersifat unik,
2.      Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan
3.      Anak bersifat aktif dan enerjik
4.      Anak itu egosentris
5.      Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
6.      Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang
7.      Anak umumnya kaya dengan fantasi
8.      Anak masih mudah frutasi
9.      Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
10.  Anak memiliki daya perhatian yang pendek
11.  Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial
12.  Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.


B.     Pengertian Raudhatul Atfhal dan Munculnya RA
            RA singkatan dari Raudhatul Atfhal. Diambil dari istilah Bahasa Arab. Raudhatul artinya taman, sedangkan Atfhal artinya anak-anak. RA berada dibawah Naungan Departemen Agama melalui SK Menag. Yang dikelola secara professional oleh guru-guru RA dalam wadah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Atfhal). Selain materi umum, RA memperkenalkan pula dasar-dasar ajaran agama Islam kepada Ank didiknya.
            Raudatul athfal (disingkat RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan Kementerian Agama
            RA setara dengan taman kanak-kanak (TK), di mana kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
            Di Indonesia, menempuh pendidikan TK/RA tidaklah wajib. Namun dalam perkembangannya, banyak sekolah dasar yang mewajibkan calon siswanya lulus TK/RA.[2]
·         Mengapa Raudhatul Atfhal itu Ada
                  Karena pendidikan adalah usaha untuk mengoptimalkan seluruh potensi manusia yang dilaksanakan secara terencana. Pendidikan menurut ajaran islam diberikan kepada manusia sejak dirinya dilahirkan sampai menjelang kematianya.
                  Jadi Raudhatul Atfhal sangat penting untuk pendidikan Anak usia dini, agar mereka lebih pandai dan saat memasuki SD mereka tidak akan kesulitan lagi untuk menerima pelajaran yang diberikan guru  kepada mereka.
                                                   
C.    Orientasi sistem pendidikan  Pra sekolah  
            Pendidkan prasekolah merupakan dasar bagi perkembangan, keterampilan, daya cipta dan penyesuaiannya dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, perlu diusahakan agar pendidikan ini dapat dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat. Bantuan dari semua pihak sangat diperlukan, terutama dari media massa, seperti radio, televise, surat kabar, majalah, dan buku-buku bagi anak balita.
            Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar dilingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan dijalur pendidikan sekolah atau dijalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan prasekolah antara lain meliputi pendidikan taman kanak-kanak, terdapat di jalur sekolah, dan kelompok bermain, serta penitipan anak dijalur luar sekolah. Taman kanak-kanak diperuntukan anak usia 5 dan 6 tahun untuk satu atau dua tahun pendidikan, sementara kelompok bermain, sementara kelompok bermain atau penitipan anak diperuntukan anak paling berusia tiga tahun.
             Pendidikan prasekolah pada tahun 1990-an tidak banyak berbeda dari pendidikan prasekolah pada tahun 60-an bahkan sebelumnya, yaitu selalu menarik perhatian orang tua, masyarakat maupun pemerintah sebagai pengambil keputusan, mereka menyadari bahwa kualitas masa awal anak (early childhood) termasuk masa prasekolah merupakan cermin kualitas bangsa dimasa yang akan datang.

D.    System dan Metode pembelajaran Raudhatul Atfhal
               Pembinaan Raudhatul Athfal (RA) dilakukan oleh Kementerian Agama dibawah direktorat Pendidikan Madrasah. Raudhatul Athfal setingkat dengan Taman kanak-kanak yang dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai pendidikan anak usia dini, Raudhatul Athfal memerlukan metode dan strategi pembelajaran khusus. Ada beberapa Metode pembelajaran yang bisa digunakan di Raudhatul Athfal (RA) antara lain sebagai berikut:
1.      Metode bercerita                         
Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada peserta didik secara lisan
2.      Metode Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara peserta didik dengan guru atau antara peserta didik dengan peserta didik. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam bentuk 1) bercakap-cakap bebas, 2) bercakap-cakap menurut pokok dan 3) bercakap-cakap berdasarkan gambar seri dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang di ajarkan.
3.      Metode Sosiodrama atau bermain peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada peserta didik melalui bermain peran, yakni peserta didik diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya: bermain jual beli sayur-mayur, bermain menolong peserta didik yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
4.      Metode Karyawisata
Metode karyawisata dilakukan dengan cara mengajak peserta didik mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema
5.      Metode Demonstrasi
Metode demontrasi dilakukan dengan cara mempertunjukan atau memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar peserta didik memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya: menghapus buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan, dan lain-lain.
6.      Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada peserta didik. Metode ini digunakan untuk: 1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik, 2) memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya, dan 3) mendorong keberanian peserta didik untuk mengemukakan pendapat.
7.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada peserta didiik dalam mengadakan percobaan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami atau tidak disirami dan lain-lain.
8.      Metode proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada peseta didik melakukan aktivitas belajar secara bertahap, dari tahapan awal sampai tahapan akhir yang merupakan satu kesatuan rangkaian kegiatan. Metode ini menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari yang sederhana untuk dilaksanakan oleh peserta didik. Misalnya: menanam tanaman  yang mudah tumbuh dengan biji (cabe, tomat, kacang hijau), dengan batang (singkong), dengan daun (cocor bebek), kegiatan bersama dengan satu hasil (praktik memasak)[3]
9.      Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang digunakan untuk member kesempatan kepada peserta didik melaksanakan tugas yang telah disiapkan guru.

E.     Materi Pelajaran Raudathul Atfhal           
            Mata pelajaran di RA lebih tepatnya disebut sebagai bidang pengembangan. Bidang pengembangan ini dikelompokkan dalam dua bidang, yaitu:
1.      Bidang pengembangan pembentukan perilaku, yang meliputi:
·          Akhlakul Karimah
·         Social Emosional
·         Kemandirian
2.      Bidang pengembangan kemampuan Dasar, yang meliputi:
·         Pendidikan Agama Islam
·         Bahasa
·         Kognitif
·         Fisik
                        Karena pembelajaran di RA berbasiskan Tematik, maka bidang pengembangan tersebut diselenggarakan secara terpadu berdasarkan kesesuaian tema dan sub tema antar masing-masing bidang pengembangan.
                        Artinya, mata pelajaran dalam RA hanya satu, yaitu “Tematik” didalam layanan simpatika sendiri telah disiapkan mata pelajaran “Tematik PAI” untuk RA.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan



DAFTAR PUSTAKA


http//imran.blogspot.com/2016/08/23/system-dan-metode-pembelajaran-raudhatul-atfhal.html

 Jaipaul L. Roopnarine, James Johnson, pendidikan anak usia dini dalam berbagai pendidikan, prenadamedia Group, Jakarta, 2015
                                                                                                 


[2] Jaipaul L. Roopnarine, James Johnson, pendidikan anak usia dini dalam berbagai pendidikan, prenadamedia Group, Jakarta, 2015
[3] http//imran.blogspot.com/2016/08/23/system-dan-metode-pembelajaran-raudhatul-atfhal.html
 




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here