Sumberku Makalah - PARAGRAF - Sumberku Makalah

logo

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

 


BANNER+WEB+2



demo-image
logobaru

Sumberku Makalah - PARAGRAF

Share This
Responsive Ads Here

PARAGRAF










MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 3


Andri Fahrun
NIM : 1410300....

Moh. Ilyas
NIM : 131030072

Imron Nur Huda
NIM : 141030001





Muhammad
NIM : 141030022

Siti Nurhayati
NIM : 141030003

Ari Suwandi
NIM : 141030018







MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2015


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat, makalah yang berjudul “Paragraf” terselesaikan dengan baik.

Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Orang tua yang telah mendo’akan, membimbing, dan memberikan motivasi agar kami senantiasa rajin dalam menuntut ilmu.
2.      Sitti Hasna, S.Ag.,M.Pd sebagai dosen mata kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan tugas dan memberikan arahan.
3.      Sahabat – sahabat yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

            Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf  jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.

Palu, 17 Maret 2015
Penyusun,


Kelompok III





DAFTAR ISI

C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001KATA PENGANTAR                                                                                                           i
C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002DAFTAR ISI                                                                                                              ii
C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003BAB I PENDAHULUAN                                                                                         1                                     
A.    C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004Latar Belakang                                                                                                1
B.     C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005Rumusan Masalah                                                                                           1
C.     C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006Tujuan                                                                                                             1
C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007BAB II PEMBAHASAN                                                                                          2
A.    C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008Pengertian Paragraf atau Alinea                                                                     2
B.     C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009Struktur Paragraf                                                                                            3
C.     C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010Syarat-syarat Paragraf                                                                                     3
1.      C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011Kohesif                                                                                               3
2.      C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012Koherensi                                                                                            4
D.    C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013Unsur-unsur Paragraf                                                                                      5
E.     C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014Jenis-jenis Paragraf atau Alinea                                                                      5
1.      C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Topik                               5
2.      C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016Jenis Paragraf Menurut Isinya                                                             6
C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017BAB III PENUTUP                                                                                                   9
A.    C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018Kesimpulan                                                                                                     9
C:\Users\IIM\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            10


 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, paragraf semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian paragraf?
2.      Apa syarat-syarat pembentukan paragraf?
3.      Apa jenis-jenis paragraf?

C.    Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah, serta untuk memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca tentang Paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Paragraf atau Alinea
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia paragraf atau alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam penulisannya ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat[1]. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan  adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.    
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.[2]



B.     Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok paragraf. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
Ciri kalimat topik :
1)      Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
2)      Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3)      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4)      Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
Ciri kalimat pendukung :
1)      Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2)      Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3)      Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4)      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik.[3]

C.    Syarat-syarat Paragraf
1.      Kohesi (Kesatuan)
Secara garis besar dapat kita gambarkan bahwa di dalam suatu tulisan tidak boleh terdapat unsur-unsur atau bagian-bagian yang tidak perlu, yang tidak ada kaitan langsung dengan isi tulisan itu. Itulah yang disebut paragraf yang kohesif.[4] Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh: Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas manyampaikan dan menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun waktu yang cukup panjang dan membosankan itu, banyak sekali pemberedelan pers, pencabutan SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai wujud budaya komunikasi politik yang memakai mode top-down itu.
2.      Koherensi (kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah paragraf. Koherensi menggambarkan bahwa untuk menjalin kesatuan itu diperlukan penanda hubungan di antara kalimat-kalimat yang terdapat di dalamnya.[5]
Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
Contoh: Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin, baru kita gunakan untuk memebersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan ber seri-seri.[6]

D.    Unsur-unsur Paragraf
Unsur-unsur paragraf ialah beberapa unsur yang membangun paragraf sehingga tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam yaitu:
1.      Transisi: kata penghubung antar alinea,
2.      Kalimat topik,
3.      Kalimat penjelas, dan
4.      Kalimat penegas.
Keempat unsur tersebut tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf mengandung dua unsur wajib (kalimat topik dan kalimat penjelas), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

E.     Jenis-jenis Paragraf atau Alinea
1.      Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Topik
a.      Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak di awal, selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Polanya: umum-khusus.

b.      Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utama (berupa pernyataan umum) terletak  di akhir, di awali kalimat-kalimat penjelas dan di akhir dengan kalimat. Polanya: khusus-umum, kalimat terakhir berupa kesimpulan yang dapat ditandai dengan kata penghubung jadi, memang, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya, atau begitulah. [7]

c.       Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf gabungan antara deduktif dan induktif  yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan di akhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan di akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum-khusus-umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan kalimat yang agak berbeda.

d.      Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Paragraf ineratif di awali dengan gagasan penjelas sebagai pengantar, kemudian disajikan gagasan utama sebagai puncaknya. Setelah itu, masih ditambahkan gagasan penjelas. Oleh karena tergolong unik, paragraf ineratif jarang ditemukan.[8]
2.      Jenis Paragraf Menurut Isinya
a.      Paragraf Narasi
Paragraf  narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh, kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.[9]
Berdasarkan materi pengembangannya, paragraf narasi terbagi ke dalam dua jenis: narasi fiksi dan narasi nonfiksi

b.      Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.

c.       Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu ha.l Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca.[10]

d.      Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi ialah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakannya itu, paragraf eksposisi sering menggunakan kutipan pendapat ahli (narasumber).[11]

e.       Paragraf Argumentasi
Istilah argumentasi diturunkan verba to argue (Inggris) artinya ‘membuktikan’ atau ‘menyampaikan pesan’. Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat atau opini penulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah. Adanya alasan, bukti, dan contoh untuk mendukung pendapat itu yang menjadi ciri utama paragraf argumen.[12]



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Menurut kamus besar Bahasa Indonesia paragraf atau alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam penulisannya ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
2.      Kohesi (Kesatuan): Secara garis besar dapat kita gambarkan bahwa di dalam suatu tulisan tidak boleh terdapat unsur-unsur atau bagian-bagian yang tidak perlu, yang tidak ada kaitan langsung dengan isi tulisan itu. Itulah yang disebut paragraf yang kohesif.
Koherensi (kepaduan makna): Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah paragraf. Koherensi menggambarkan bahwa untuk menjalin kesatuan itu diperlukan penanda hubungan di antara kalimat-kalimat yang terdapat di dalamnya.
3.      Jenis-jenis paragraf atau alinea
1)      Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat topik
a)      Paragraf deduktif
b)      Paragraf induktif
c)      Paragraf campuran
d)     Paragraf ineratif
2)      Jenis paragraf menurut isinya
a)      Paragraf narasi
b)      Paragraf deskripsi
c)      Paragraf eksposisi
d)     Paragraf argumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Aditya Bagus, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya : Pustaka Media, 2012.
E. Kosasih, Memahami Bahasa dan Sastra Indonesia, Bandung: CV. Amirco, t.th.
Tatang, Atep, dkk (Ed), Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 3, t.t.: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012.
Sutarni, Sri dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI, (t.d.) (on-line) http://googlebook.com, diakses pada Kamis, 19 Maret 2015.
Amalia, Uswatun, dkk, Makalah Bahasa Indonesia Tentang Paragraf, http://uswatun-amalia.blogspot.com (On-line), diakses pada Kamis, 19 Maret 2015.
Kasiwi, Rangga Jatira, Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya, (On-line) https://ranggajatirakasiwi.wordpress.com/2014/11/01/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya/, diakses pada Sabtu, 21 Maret 2015.




[1]Aditya Bagus Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Pustaka Media, 2012)
[2]Arya Pradana, Alinea atau Paragraf, (On-line) http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html, diakses pada Kamis, 19 Maret 2015
[3] Ibid
[4] Atep Tatang, dkk (Ed), Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 3, (t.t.: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012)  h. 55
[5] Ibid, h. 55
[6] Uswatun Amalia dkk, Makalah Bahasa Indonesia Tentang Paragraf, http://uswatun-amalia.blogspot.com (On-line), diakses pada Kamis, 19 Maret 2015
[7] Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI, (t.d.) h. 9 (on-line) http://googlebook.com, diakses pada Kamis, 19 Maret 2015
[8] Ibid, h. 10
[9] E. Kosasih, Memahami Bahasa dan Sastra Indonesia, (Bandung: CV. Amirco, t.th.) h. 30
[10]Rangga Jatira Kasiwi, Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya, (On-line) https://ranggajatirakasiwi.wordpress.com/2014/11/01/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya/, diakses pada Sabtu, 21 Maret 2015
[11] E. Kosasih op. cit, h. 79
[12] Ibid, h. 108
Comment Using!!

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages