Sumber Makalah - Makalah ANALISIS BAHAN AJAR SESUAI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK - Sumberku Makalah

Sumberku Makalah

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

Responsive Ads Here

 





Sumber Makalah - Makalah ANALISIS BAHAN AJAR SESUAI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

Sumber Makalah - Makalah ANALISIS BAHAN AJAR SESUAI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

Share This


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan karena itu, penulis mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca untuk kebaikan pada makalah berikutnya.
            Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut bekerja sama dalam pembuatan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang bahan ajar. Amin
                                                                                   






Palu, 12 April 2016

Kelompok 3







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat..................................................................................................... 2

BAB II    PEMBAHASAN ................................................................................... 3
1.      Pengertian Bahan Ajar............................................................................. 3
2.      Jenis-Jenis Bahan Ajar............................................................................ 4
3.      Karakteristik Bahan Ajar......................................................................... 5
4.      Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran.................................................. 6
5.      Prosedur Penyusun Dan Pengembangan Bahan Ajar............................... 7
6.      Fungsi Bahan Ajar................................................................................... 12
7.    Tujuan Dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar........................................ 13

BAB III   PENUTUP............................................................................................. 14
A.Kesimpulan................................................................................................. 14
B.Saran........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus dipelajari siswa dalam satu keatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa konsep, teori, dan rumus-rumus keilmuan; cara, tatacara, dan langkah-langkah untuk mengerjakan sesuatu; dan norma-norma, kaidah-kaidah, atau nilai-nilai.
Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan berwujud teori-teori atau konsep-konsep keilmuan. Bahan ajar untuk pembelajaran psikomotorik (keterampilan) akan berwujud cara atau prosedur mengerjakan dan menyelesiakan sesuatu. Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif (sikap) akan berwujud nilai-nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon pendidik nantinya Anda harus mampu memilih bahan ajar menyangkut dengan aspek yang dipelajari siswa harus memenuhi ranah koginitif, psikomotorik, dan afektif.
Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran.
Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran. Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.








B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
8.      Apa pengertian bahan ajar?
9.      Apa jenis-jenis bahan ajar?
10.  Apa saja karakteristik bahan ajar?
11.  Apa kriteria pemilihan bahan pembelajaran?
12.  Apa prosedur penyusun dan pengembangan bahan ajar?
13.  Apa fungsi dari bahan ajar?
14.  Apa tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar?
C.     Tujuan
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memahami apa pengertian bahan ajar
2.      Mengetahui jenis-jenis bahan ajar
3.      Mengetahui apa saja karakteristik bahan ajar
4.      Mengetahui apa kriteria pemilihan bahan pembelajaran
5.      Memahami apa saja prosedur penyusun dan pengembangan bahan ajar
6.      Mengetahui fungsi dari bahan ajar
7.      Mengetahui apa tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
D.     Manfaat
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Agar dapat memahami apa pengertian bahan ajar
2.      Agar dapat mengetahui jenis-jenis bahan ajar
3.      Agar dapat mengetahui apa saja karakteristik bahan ajar
4.      Agar dapat mengetahui apa kriteria pemilihan bahan pembelajaran
5.      Agar dapat memahami apa saja prosedur penyusun dan pengembangan bahan ajar
6.      Agar dapat mengetahui fungsi dari bahan ajar
7.      Agar dapat mengetahui apa tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar








BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
       Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
            Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai berikut :
1. Menurut National Center For Competency Based Training (2007), bahan ajar   adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instuktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun tak tertulis.
2. Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata “teaching material “. Maknanya terdiri atas teaching yang berati mengajar dan material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis ,menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk, memberikan pendapat tentang pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakan inti yang ada dalam kegiatan pembelajaran, karena memang bahan pembelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai pembelajar.
4. Menurut Darwyn Syah ,dkk sebagaimana dikutip oleh Zainuddin Arif, bahan pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisikan pesan dalam bentuk-bentuk, konsep ,prinsip, definisi, kontes, data, fakta, proses, nilai, dan keterampilan.
5. Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut dapat kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajar dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya ,buku pelajaran, modul atau make, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya.

B. Jenis Bahan Ajar
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah seperangkat mater yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan demikian, bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi Tiga yaitu:
1.      Bahan cetak
a.       Handout, adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh masing-masing guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya dambil dari beberapa literature yang memiliki relevansi  dengan materi yang diajarkan.
b.      Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
c.       Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanapa atau dengan bimbingan guru, sehingga paling tidak modul berisi komponen dasar bahan ajar.
d.      Lembar kerja siswa, adalah lembaran yang berisikan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e.       Foto/gambar, memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan, Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja di perlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya satu atau lebih kompetensi dasar.
2.      Bahan ajar dengar (audio)
a.       Kaset, sebuah kaset yang di rencanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat di pergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset dapat menyimpan suaranyang dapat secara berulang-ulang diperdengaran kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar.Bahan ajar kaset biasanya di pergunakan untuk pemebelajaran bahasa atau pembelajaran musik.
b.      Radio broadcasting, adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat di rancang sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio dengan mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian/fakta yang sedang berlangsung.
3.      Bahan ajar pandang
Video/film, program video telah dibuat dalam racangan lengkap, sehingga setiap akhir dari dari penayangan video  siswa dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Dengan video/film seseorang dapat belajar dengan sendiri,

C. Karakteristik Bahan Ajar
Pembelajaran mempunyai karakteristik yang sangat berbeda. Hal ini disebabkan karena karakteristik  siswa  berbeda.  Secara  institusional  tujuan  pembelajaran lebih kearah pengembangan potensi dasar para siswa , karena potensi dasar ini sangat diperlukan untuk belajar dan pembelajaran pada  tingkat  pendidikan  selanjutnya. Apabila  belajar  dan  pembelajarannya tidak dilaksanakan  sebagaimana  mestinya,  sehingga  potensi  dasar  tidak  berkembang dikhawatirkan menjadi penghambat bagi perkembangan    siswa selanjutnya, khususnya  dalam  mengikuti  program-program  belajar dan  pembelajaran. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka bahan ajar hendaknya memiliki  karakteristik sebagaimana bahan ajar pada umumnya.
 Menurut Anonim (2009), bahan ajar harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.      Bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran
2.      Bahan ajar harus sesuai dengan taraf perkembangan anak
3.      Bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai   perkembangan pengetahuannya dan keperluan bagi tugas kelak di lapangan
4.      Bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa
5.      Bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang
6.      Bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.

D. Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Oleh karena itu, pemilihan bahan pembelajaran hendaklah  sejalan dengan ukuran-ukuran atau kriteria yang digunakan untuk memilih isi kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan. Kriteria pemilihan bahan pembelajaran akan dikembangkan dalam sistem instuksional yang mendasari penentuan strategi belajar dan pembelajaran. Pemilihan bahan pembelajaran tersebut hendaknya memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Bahan pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut hendaknya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2. Menjabarkan tujuan pembelajaran
Perincian bahan pembelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap tujuan pembelajaran telah dirumuskan secara spesifik , dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang  erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi bahan pembelajaran.
3. Relevan dengan kebutuhan pesrta didik
Kebutuhan peserta didik yang pokok adalah berkembang berdasarkan  potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu bahan pembelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh terkait dengan pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.
4. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Peserta didik dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup   mandiri. Dalam hal ini, bahan pembelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang berguna dan mudah menyesuaikan  diri dengan lingkungan dan masyarakatnya.
5. Mempertimbangkan norma yang berlaku
Bahan pembelajaran yang dipilih  hendaknya mempertimbangkan norma-norma yang berlaku. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari bahan pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan diri peserta didik sebagai manusia yang memiliki etika dan moral sesuai dengan system nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
6. Tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik serta logis
Setiap bahan pembelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Bahan pembelajaran disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis peserta didik. Dengan cara ini diharapkan isi bahan pembelajaran tersebut akan lebih mudah diserap oleh peserta didik dan tujuan pembelajaran dapat dapat tercapai.
7. Bersumber dari buku sumber yang baku, keahlian guru, masyarakat dan fenomena alam.
Keempat faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih bahan pembelajaran. Buku sumber yang baku dimaksud adalah yang disusun oleh para ahli dalam bidang pendidikan dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku. Kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan, setidaknya keberadaan buku tersebut akan sangat membantu bagi penyusunan bahan pembelajaran. Keahlian guru dalam menyusun bahan pembelajaran tentu sangatlah penting, karena sumber utama dari proses belajar dan pembelajaran adalah guru itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu utuk disajikan kepada peserta didik berdasarkan ukuran pribadianya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, sedangkan fenomena alam merupakan sumber bahan pembelajaran yang paling besar.

E. Prosedur Penyusun dan Pengembangan Bahan Ajar
1.  Prosedur penyusun bahan ajar
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi:
a.       Memahami  standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
b.      Mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1);
c.       Melakuan pemetaan materi;
d.       Menetapkan bentuk penyajian;
e.       Menyusun struktur (kerangka) penyajian;
f.       Membaca  buku sumber;
g.       Mendraf (memburam) bahan ajar;
h.      Merevisi (menyunting) bahan ajar;
i.        Mengujicobakan bahan ajar; dan
j.        Merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Memahami  standar isi (Permen 22/2006) berarti memahmai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami standar kompetensi lulusan (Permen 23/2006) juga telah dilakukan ketika menyusun silabus. Walaupun demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen tersebut perlu perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun bahan ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas, sehingga bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan  diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK, KD, dan SKL. Tentu saja di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika ketika menyusun silabus telah terpeta dengan baik, pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar tinggal mempedomani yang ada pada silbus. Akan tetapi jika belum terpetakan dengan baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks, modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya dapat dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar sederhana. Sesuai dengan namanya ”sederhana”, tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk penyajian sudah ditetapkan, penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka penyajian. Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah diatetapkan. Kegiatan ini sudah termasuk mendraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar) bahan ajar. Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian direvisi lagi, dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru telah dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.

2. Prosedur pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Penatar seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut
Depdiknas (2007) merinci prosedur pengembangan bahan ajar, yaitu diantaranya sebagai berikut :
a.       Menentukan kriteria pokok pemilihan bahan ajar dengan mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hal ini dikarenakan setiap aspek dalam SK dan KD  jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
b.      Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Materi pembelajaran dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan prosedur), aspek afektif (pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian) serta aspek psikomotorik (gerakan awal, semi rutin, dan rutin).
c.       Mengembangkan bahan ajar  yang sesuai atau relevan  dengan SK-KD yang telah teridentifikasi tadi.
d.      Mengembangkan sumber bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Penatar seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut:

1)      Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan perilaku awal dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh peserta sudah menguasai mata tataran itu? Sementara itu karakteristik awal memberikan informasi tentang ciri-ciri peserta. Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka inplikasi terhadap rancangan bahan ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera dikembangkan. Pengenalan yang baik terhadap perilaku awal dan karakteristik awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan kebutuhan peserta dan kemudian merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
2)      Perancangan
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau diperhatikan yaitu:
a)      Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram tentang kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum maupun kompetensi khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika dirumuskan kembali dengan kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kaidah yang berlaku, antara lain dengan melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu Audience, Behavior, Condition, Degree.
b)      Pemilihan topik mata tataran
Jika tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dan analisis sudah dilakukan, maka peserta sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang harus dicapai oleh peserta melalui proses belajar. Dengan demikian petatar juga dapat segera menetapkan topik mata tataran dan isinya. Apa saja topik, tema isu yang tepat untuk disajikan dalam bahan ajar, sehingga peserta dapat belajar dan mencapai kompetensi yang telah ditetapkan? Apa saja teori, prinsip atau prosedur yang perlu didiskusikan dalam bahan ajar?
         Acuan utama pemilihan topik mata tataran adalah silabus dan analisis instruksional yang telah penatar miliki. Selanjutnya penatar juga dapat menggunakan berbagai buku dan sumber belajar serta melakukan penelusuran pustaka, yaitu mengkaji buku-buku tentang mata tataran termasuk encyclopedia atau majalah yang ada di perpustakaan atau buku.
c)      Pemilihan media dan sumber
Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan setelah penatar memiliki analisis instruksional dan mengetahui tujuan pembelajaran. Penatar diharapkan tidak memilih media hanya karena media tersebut tersedia bagi penatar, disamping itu penetar diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh kesediaan beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini seperti komputer. Yang perlu diingat, media yang dipilih adalah untuk digunakan oleh peserta dalah proses belajar. Jadi pilihlah media yang dibutuhkan untuk menyampaikan topik mata tataran, yang memudahkan peserta belajar, serta yang menarik dan disukai peserta. Kata kuncinya adalah: Media yang dapat membelajarkan peserta. Media itulah yang perlu dipertimbangkan untuk dipilih
d)      Pemilihan strategi pembelajaran
Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika merancang aktivitas belajar. Dalam merancang urutan penyajian harus berhubungan dengan penentuan tema/isu/konsep/teori/prinsip/prosedur utama yang harus disajikan dalam topik mata tataran. Hal ini tidaklah terlalu sulit jika sudah memiliki peta konsep dari apa yang ingin dibelajarkan. Jika sudah mengetahuinya maka bagaimana materi itu disajikan, secara umum dapat dikatakan bagaimana struktuk bahan ajarnya.
Berbagai urutan penyajian dapat dipilih berdasarkan urutan kejadian atau kronologis, berdasarkan lokasi, berdasarkan sebab akibat dan lain sebagainya.

3)      Pengembangan
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk mengembangkan bahan ajar dengan baik. Beberapa saran yang dapat membantu untuk memulai pengembangan bahan ajar:
1.      Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari  penyususnan buku atau panduan praktik
2.      Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan
3.      Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal
4.      Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memeberikan pengalaman belajar kepada peserta
5.      Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi peserta
6.      Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga berperan dalam membuat bahan ajar
7.      Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif, argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami maksud penatar.
4)      Evaluasi dan revisi
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektifitas bahan ajar yang dikembangkan. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memang dapat digunakan untuk belajar dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat membelajarkan peserta. Di samping itu evaluasi diperlukan untuk memperbaiki bahan ajar sehingga nmenjadi bahan ajar yang baik.

F. Fungsi Bahan Ajar
Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas (2007) disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasai
3.  Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait dengan perencanaan (planning), aktivitas-aktivitas pembelajaran dan pengimplementasian (implementing), dan penilaian (assessing). Menurut David A. Jacobsen dkk dalam bukunya “Methods for Teaching” memaparkan bahwa di era standar-standar pengajaran, pendekatan yang dilaksanakan guru dalam mengembangkan aktivitas  pembelajaran apapun, yang harus mereka lakukan pertama kali adalah merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana yang telah dibuat, dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya
  
G. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
1. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
a)      Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pesrta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
b)      Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c)      Mambantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
2. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar bagi Guru dan Pesetra Didik
a.       Manfaat bagi guru:
1)      Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
2)      Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
3)      Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
4)      Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
5)      Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
b.   Manfaat bagi peserta didik:
1)      Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
2)      Kesempatan untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3)      Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai.

























BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
            Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
            Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi yang  pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat

B.  Saran
            Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan bagaimana yang ingin dikembangkan sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar atau tujuan yang telah ditentukan sehingga hasil bahan ajar yang dikembangkan guru dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan demi kesempurnaan makalah kedepannya, penulis megharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik.



















DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Satandar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Olfset

Nurhidayati. 2013. Bahan Ajar (online). http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/05/bahan-ajar_8069.html (Diakses 16 September 2015)
Dianhusada. 2012. Prosedur Penegmbangan Bahan Ajar (online). http://dianhusadadanagueree.blogspot.co.id/p/prosedur-pengembangan-bahan-ajar.html (Diakses 16 September 2015)
Zulkarnaini. 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar (online). https://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/ (Diakses 16 September 2015)
Jefri, Irawan. 2012. Karakteristik Bahan Ajar (online). http://jefri-irawan.blogspot.co.id/2014/10/karakteristik-bahan-ajar.html(Diakses 16 September 2015)





No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here