KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik, namun penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan karena itu, penulis
mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca untuk kebaikan pada makalah
berikutnya.
Akhirnya, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
kita tentang bahan ajar. Amin
Palu, 12 April 2016
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................... 3
1. Pengertian Bahan
Ajar............................................................................. 3
2. Jenis-Jenis
Bahan Ajar............................................................................ 4
3. Karakteristik
Bahan Ajar......................................................................... 5
4. Kriteria
Pemilihan Bahan Pembelajaran.................................................. 6
5. Prosedur
Penyusun Dan Pengembangan Bahan Ajar............................... 7
6. Fungsi Bahan
Ajar................................................................................... 12
7.
Tujuan Dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar........................................ 13
BAB III PENUTUP............................................................................................. 14
A.Kesimpulan................................................................................................. 14
B.Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus dipelajari
siswa dalam satu keatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa konsep, teori,
dan rumus-rumus keilmuan; cara, tatacara, dan langkah-langkah untuk mengerjakan
sesuatu; dan norma-norma, kaidah-kaidah, atau nilai-nilai.
Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan berwujud
teori-teori atau konsep-konsep keilmuan. Bahan ajar untuk pembelajaran psikomotorik
(keterampilan) akan berwujud cara atau prosedur mengerjakan dan menyelesiakan
sesuatu. Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif (sikap) akan berwujud
nilai-nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon pendidik nantinya Anda harus
mampu memilih bahan ajar menyangkut dengan aspek yang dipelajari siswa harus
memenuhi ranah koginitif, psikomotorik, dan afektif.
Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan
suatu bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang
pada umumnya disebut hasil pengajaran.
Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran.
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran
yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah
menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
8.
Apa pengertian bahan ajar?
9.
Apa jenis-jenis bahan ajar?
10. Apa saja
karakteristik bahan ajar?
11. Apa
kriteria pemilihan bahan pembelajaran?
12. Apa
prosedur penyusun dan pengembangan bahan ajar?
13. Apa fungsi
dari bahan ajar?
14. Apa tujuan dan
manfaat penyusunan bahan ajar?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Memahami apa pengertian bahan ajar
2.
Mengetahui jenis-jenis bahan ajar
3.
Mengetahui apa saja karakteristik bahan ajar
4.
Mengetahui apa kriteria pemilihan
bahan pembelajaran
5.
Memahami apa saja prosedur penyusun
dan pengembangan bahan ajar
6.
Mengetahui fungsi dari bahan ajar
7.
Mengetahui apa tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
D.
Manfaat
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Agar dapat
memahami apa pengertian bahan ajar
2.
Agar dapat mengetahui jenis-jenis bahan ajar
3.
Agar dapat mengetahui apa saja karakteristik
bahan ajar
4.
Agar dapat mengetahui apa kriteria
pemilihan bahan pembelajaran
5.
Agar dapat memahami apa saja
prosedur penyusun dan pengembangan bahan ajar
6.
Agar dapat mengetahui fungsi dari bahan ajar
7. Agar dapat mengetahui apa tujuan dan
manfaat penyusunan bahan ajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa
dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu.
Bahan
ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai
berikut :
1. Menurut National
Center For Competency Based Training (2007), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru atau instuktur dalam melaksanakan proses pembelajaran
dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun tak tertulis.
2. Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah
gabungan dari dua kata “teaching material
“. Maknanya terdiri atas teaching
yang berati mengajar dan material yang
berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang
disusun secara sistematis ,menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk, memberikan
pendapat tentang pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakan inti yang ada
dalam kegiatan pembelajaran, karena memang bahan pembelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai pembelajar.
4. Menurut Darwyn Syah ,dkk sebagaimana dikutip oleh
Zainuddin Arif, bahan pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang
berisikan pesan dalam bentuk-bentuk, konsep ,prinsip, definisi, kontes, data, fakta,
proses, nilai, dan keterampilan.
5. Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan
ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi
dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar
tersebut dapat kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik
informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang digunakan
dalam proses pembelajar dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Misalnya ,buku pelajaran, modul atau make, bahan ajar audio,
bahan ajar interaktif dan sebagainya.
B. Jenis Bahan
Ajar
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa
bahan ajar adalah seperangkat mater yang disusun secara sistematis sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan
demikian, bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi Tiga yaitu:
1. Bahan cetak
a.
Handout, adalah bahan
tertulis yang disiapkan oleh masing-masing guru untuk memperkaya pengetahuan
peserta didik. Handout biasanya dambil dari beberapa literature yang memiliki
relevansi dengan materi yang diajarkan.
b.
Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu
pengetahuan.
c.
Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanapa atau dengan
bimbingan guru, sehingga paling tidak modul berisi komponen dasar bahan ajar.
d.
Lembar kerja siswa, adalah lembaran yang berisikan
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e.
Foto/gambar, memiliki makna yang lebih baik
dibandingkan dengan tulisan, Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja di
perlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya satu
atau lebih kompetensi dasar.
2. Bahan ajar dengar (audio)
a.
Kaset, sebuah kaset yang di rencanakan
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat di pergunakan
sebagai bahan ajar. Media kaset dapat menyimpan suaranyang dapat secara
berulang-ulang diperdengaran kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai
bahan ajar.Bahan ajar kaset biasanya di pergunakan untuk pemebelajaran bahasa
atau pembelajaran musik.
b.
Radio broadcasting,
adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio
peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar. Program radio dapat di rancang sebagai bahan ajar, misalnya
pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio
dengan mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian/fakta yang sedang
berlangsung.
3. Bahan ajar pandang
Video/film, program video telah dibuat dalam racangan
lengkap, sehingga setiap akhir dari dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih
kompetensi dasar. Dengan video/film seseorang dapat belajar dengan sendiri,
C. Karakteristik Bahan Ajar
Pembelajaran mempunyai karakteristik yang sangat berbeda.
Hal ini disebabkan karena karakteristik siswa berbeda.
Secara institusional tujuan pembelajaran lebih kearah
pengembangan potensi dasar para siswa , karena potensi dasar ini sangat
diperlukan untuk belajar dan pembelajaran pada tingkat
pendidikan selanjutnya. Apabila belajar dan
pembelajarannya tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya,
sehingga potensi dasar tidak berkembang dikhawatirkan
menjadi penghambat bagi perkembangan siswa selanjutnya,
khususnya dalam mengikuti program-program belajar
dan pembelajaran. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka bahan ajar
hendaknya memiliki karakteristik sebagaimana bahan ajar pada umumnya.
Menurut Anonim (2009), bahan ajar harus
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.
Bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran
2.
Bahan ajar harus sesuai dengan taraf perkembangan anak
3.
Bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai perkembangan pengetahuannya dan keperluan bagi
tugas kelak di lapangan
4.
Bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa
5.
Bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang
6.
Bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.
D. Kriteria
Pemilihan Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Oleh
karena itu, pemilihan bahan pembelajaran hendaklah sejalan dengan
ukuran-ukuran atau kriteria yang digunakan untuk memilih isi kurikulum mata
pelajaran yang bersangkutan. Kriteria pemilihan bahan pembelajaran akan
dikembangkan dalam sistem instuksional yang mendasari penentuan strategi
belajar dan pembelajaran. Pemilihan bahan pembelajaran tersebut hendaknya
memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
1. Sesuai
dengan tujuan pembelajaran
Bahan pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan
instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi
tersebut hendaknya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2. Menjabarkan
tujuan pembelajaran
Perincian bahan pembelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana
setiap tujuan pembelajaran telah dirumuskan secara spesifik , dapat diamati dan
terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara
spesifikasi tujuan dan spesifikasi bahan pembelajaran.
3. Relevan
dengan kebutuhan pesrta didik
Kebutuhan peserta didik yang pokok adalah berkembang
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu bahan
pembelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk
mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh terkait dengan pengetahuan,
keterampilan, serta nilai dan sikap.
4. Sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
Peserta didik dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang
berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, bahan
pembelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman
edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang berguna
dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakatnya.
5. Mempertimbangkan
norma yang berlaku
Bahan pembelajaran yang dipilih hendaknya
mempertimbangkan norma-norma yang berlaku. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari bahan pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan diri peserta
didik sebagai manusia yang memiliki etika dan moral sesuai dengan system nilai
dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
6. Tersusun
dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik serta logis
Setiap bahan pembelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas
ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Bahan
pembelajaran disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor
perkembangan psikologis peserta didik. Dengan cara ini diharapkan isi bahan
pembelajaran tersebut akan lebih mudah diserap oleh peserta didik dan tujuan
pembelajaran dapat dapat tercapai.
7. Bersumber
dari buku sumber yang baku, keahlian guru, masyarakat dan fenomena alam.
Keempat faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih bahan
pembelajaran. Buku sumber yang baku dimaksud adalah yang disusun oleh para ahli
dalam bidang pendidikan dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku. Kendatipun
belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan, setidaknya keberadaan buku
tersebut akan sangat membantu bagi penyusunan bahan pembelajaran. Keahlian guru
dalam menyusun bahan pembelajaran tentu sangatlah penting, karena sumber utama
dari proses belajar dan pembelajaran adalah guru itu sendiri. Guru dapat
menyimak semua hal yang dianggapnya perlu utuk disajikan kepada peserta didik berdasarkan
ukuran pribadianya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, sedangkan
fenomena alam merupakan sumber bahan pembelajaran yang paling besar.
E. Prosedur Penyusun dan Pengembangan Bahan Ajar
1.
Prosedur penyusun bahan ajar
Ada beberapa
prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi:
a. Memahami
standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semeter, dan
rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Mengidentifikasi
jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1);
c. Melakuan
pemetaan materi;
d. Menetapkan bentuk penyajian;
e. Menyusun
struktur (kerangka) penyajian;
f. Membaca
buku sumber;
g. Mendraf
(memburam) bahan ajar;
h. Merevisi
(menyunting) bahan ajar;
i.
Mengujicobakan bahan ajar; dan
j.
Merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Memahami
standar isi (Permen 22/2006) berarti memahmai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun silabus, program semester,
dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami standar kompetensi lulusan
(Permen 23/2006) juga telah dilakukan ketika menyusun silabus. Walaupun
demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen tersebut
perlu perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun bahan
ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas, sehingga
bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi
jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis
materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan
diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang dipilih (prosedural atau
hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK, KD, dan SKL. Tentu saja
di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah dirumuskan pada saat
menyusun silabus. Jika ketika menyusun silabus telah terpeta dengan baik,
pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar tinggal mempedomani yang
ada pada silbus. Akan tetapi jika belum terpetakan dengan baik, perlu pemetaan
ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah
berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks,
modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing
bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya dapat
dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks
tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul
dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar
sederhana. Sesuai dengan namanya ”sederhana”, tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk penyajian sudah ditetapkan,
penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka penyajian.
Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah diatetapkan. Kegiatan ini
sudah termasuk mendraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar) bahan ajar.
Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian direvisi lagi,
dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru telah dapat
menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.
2. Prosedur pengembangan
bahan ajar
Pengembangan
bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang
saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Penatar
seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini
karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan
diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses
pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum
sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta
bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama
dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut
Depdiknas (2007) merinci prosedur
pengembangan bahan ajar, yaitu diantaranya sebagai berikut :
a. Menentukan kriteria pokok pemilihan bahan ajar dengan mengidentifikasi
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hal ini dikarenakan setiap
aspek dalam SK dan KD jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Materi pembelajaran
dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan
prosedur), aspek afektif (pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan
penilaian) serta aspek psikomotorik (gerakan awal, semi rutin, dan rutin).
c. Mengembangkan bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan SK-KD
yang telah teridentifikasi tadi.
d. Mengembangkan sumber bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik
berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar
yang bermanfaat. Penatar seringkali mengabaikan prosedur pengembangan bahan
ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan baik sesuai
dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan
efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus
dilakukan penatar sebelum sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah
dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling
tidak ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik,
sebagai berikut:
1)
Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta
diklat, dengan perilaku awal dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal
berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang
sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh peserta sudah menguasai mata tataran itu?
Sementara itu karakteristik awal memberikan informasi tentang ciri-ciri
peserta. Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka inplikasi
terhadap rancangan bahan ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera
dikembangkan. Pengenalan yang baik terhadap perilaku awal dan karakteristik
awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan kebutuhan peserta dan kemudian
merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
2)
Perancangan
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus
dilakukan atau diperhatikan yaitu:
a) Perumusan
tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram tentang
kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum maupun kompetensi
khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika dirumuskan kembali dengan
kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajaran khusus. Adapun kaidah yang berlaku, antara lain dengan melengkapi
komponen tujuan pembelajaran yaitu Audience, Behavior, Condition,
Degree.
b) Pemilihan
topik mata tataran
Jika tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dan analisis
sudah dilakukan, maka peserta sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta melalui proses belajar. Dengan demikian petatar juga
dapat segera menetapkan topik mata tataran dan isinya. Apa saja topik, tema isu
yang tepat untuk disajikan dalam bahan ajar, sehingga peserta dapat belajar dan
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan? Apa saja teori, prinsip atau prosedur
yang perlu didiskusikan dalam bahan ajar?
Acuan utama
pemilihan topik mata tataran adalah silabus dan analisis instruksional yang
telah penatar miliki. Selanjutnya penatar juga dapat menggunakan berbagai buku
dan sumber belajar serta melakukan penelusuran pustaka, yaitu mengkaji
buku-buku tentang mata tataran termasuk encyclopedia atau majalah yang ada di
perpustakaan atau buku.
c)
Pemilihan media dan sumber
Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan
setelah penatar memiliki analisis instruksional dan mengetahui tujuan
pembelajaran. Penatar diharapkan tidak memilih media hanya karena media
tersebut tersedia bagi penatar, disamping itu penetar diharapkan juga tidak
langsung terbujuk oleh kesediaan beragam media canggih yang sudah semakin pesat
berkembang saat ini seperti komputer. Yang perlu diingat, media yang dipilih
adalah untuk digunakan oleh peserta dalah proses belajar. Jadi pilihlah media
yang dibutuhkan untuk menyampaikan topik mata tataran, yang memudahkan peserta
belajar, serta yang menarik dan disukai peserta. Kata kuncinya adalah: Media
yang dapat membelajarkan peserta. Media itulah yang perlu dipertimbangkan untuk
dipilih
d) Pemilihan
strategi pembelajaran
Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap
ketika merancang aktivitas belajar. Dalam merancang urutan penyajian harus
berhubungan dengan penentuan tema/isu/konsep/teori/prinsip/prosedur utama yang
harus disajikan dalam topik mata tataran. Hal ini tidaklah terlalu sulit jika
sudah memiliki peta konsep dari apa yang ingin dibelajarkan. Jika sudah
mengetahuinya maka bagaimana materi itu disajikan, secara umum dapat dikatakan
bagaimana struktuk bahan ajarnya.
Berbagai urutan penyajian dapat dipilih berdasarkan
urutan kejadian atau kronologis, berdasarkan lokasi, berdasarkan sebab akibat
dan lain sebagainya.
3)
Pengembangan
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan
untuk mengembangkan bahan ajar dengan baik. Beberapa saran yang dapat membantu
untuk memulai pengembangan bahan ajar:
1.
Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari penyususnan buku atau panduan
praktik
2.
Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan
3.
Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal
4.
Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memeberikan pengalaman
belajar kepada peserta
5.
Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen
penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi
peserta
6.
Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar
juga berperan dalam membuat bahan ajar
7.
Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif,
argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami maksud
penatar.
4)
Evaluasi dan revisi
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi
dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini hendaknya
dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan
ajar lebih berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektifitas
bahan ajar yang dikembangkan. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memang dapat
digunakan untuk belajar dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat
membelajarkan peserta. Di samping itu evaluasi diperlukan untuk memperbaiki
bahan ajar sehingga nmenjadi bahan ajar yang baik.
F. Fungsi Bahan Ajar
Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas (2007) disebutkan bahwa
bahan ajar berfungsi sebagai:
1. Pedoman bagi guru yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasai
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dengan demikian, fungsi bahan ajar
sangat akan terkait dengan kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait
dengan perencanaan (planning), aktivitas-aktivitas pembelajaran dan
pengimplementasian (implementing), dan penilaian (assessing).
Menurut David A. Jacobsen dkk dalam bukunya “Methods for Teaching” memaparkan
bahwa di era standar-standar pengajaran, pendekatan yang dilaksanakan guru dalam
mengembangkan aktivitas pembelajaran apapun, yang harus mereka lakukan
pertama kali adalah merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana yang
telah dibuat, dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya
G. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
1. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
a) Menyediakan
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan
kebutuhan pesrta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan
setting atau lingkungan sosial peserta didik.
b) Memudahkan
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c) Mambantu
peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks
yang terkadang sulit diperoleh.
2. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar bagi Guru dan
Pesetra Didik
a. Manfaat
bagi guru:
1) Diperoleh
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik
2) Tidak lagi
tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
3) Memperkaya
karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
4) Menambah
khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
5) Membangun
komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena
peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
b. Manfaat bagi peserta didik:
1) Kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik
2) Kesempatan
untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
3) Mendapatkan
kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan ajar merupakan salah
satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu
siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan
tersebut, diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu
materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan
bervariasi yang pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat.
B. Saran
Guru sebagai pengembang
bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan bagaimana yang ingin
dikembangkan sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar atau tujuan yang
telah ditentukan sehingga hasil bahan ajar yang dikembangkan guru dapat
membantu siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dan demi kesempurnaan makalah kedepannya, penulis megharapkan kritik dan saran
dari para pembaca agar pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Majid,
Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Satandar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Olfset
Nurhidayati. 2013. Bahan Ajar (online). http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/05/bahan-ajar_8069.html (Diakses 16
September 2015)
Dianhusada. 2012. Prosedur Penegmbangan Bahan Ajar (online).
http://dianhusadadanagueree.blogspot.co.id/p/prosedur-pengembangan-bahan-ajar.html
(Diakses 16 September 2015)
Zulkarnaini. 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar (online). https://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/ (Diakses 16
September 2015)
Jefri, Irawan. 2012. Karakteristik Bahan Ajar (online).
http://jefri-irawan.blogspot.co.id/2014/10/karakteristik-bahan-ajar.html(Diakses
16 September 2015)
No comments:
Post a Comment