KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami kelompok IV dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Langkah-langkah
Evaluasi Pendididikan”
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari
berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan
harapan, walaupaun didalam pembuatanya kami menghadapi kesulitan, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sangat kami butuhkan agar dapat
menyempurnakan dimasa yang akan datang.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Palu, 08 April 2016
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I :
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A.
Latar belakang....................................................................................... 1
B.
Rumusan masalah.................................................................................. 1
C.
Tujuan penulisan.................................................................................... 1
BAB II :
PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.
Langkah-langkah dalam evaluasi pendidikan........................................ 2
1.
Perencanaan.................................................................................... 2
2.
Pengumpulan data.......................................................................... 3
3.
Verifikasi data................................................................................ 4
4.
Pengolahan data.............................................................................. 5
5.
Penafsiran data............................................................................... 6
6.
Penggunaan Hasil Evaluasi............................................................. 6
B.
Ciri-ciri evaluasi pendidikan ................................................................. 6
BAB III :
PENUTUP........................................................................................................ 8
Kesimpulan........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Evaluasi merupakan alat pengukuran ketercapaian
program pendidikan, Oleh sebab itu seorang pendidik sebelum melakukan kegiatan
evaluasi terlebih dahulu menyusun langkah-langkah yang akan digunakan dalam
kegiatan evaluasi. Langkah-langkah yang telah disusun harus dapat dulaksanakan
dalam kegiatan evaluasi.
Pekerjaan mengevaluasi mempunyai prosedur
tersendiri meskipun perlu untuk ditekankan, bahwa pekerjaan mengevaluasi itu
lebih tepat untuk dipandang sebagai suatu proses yang kontinu. Suatu kontinous
proses yang tidak terputus-putus, tetapi ada gunanya juga mengetahui prosedur
apa sajakah yang merupakan titik-titik penghubung dari proses yang bersifat
kontinu tadi.
Pengetahuan tentang prosedur ini ditambah
dengan pengetahuan tentang fungsi dalam keseluruhan proses evaluasi akan
memungkinkan kita memperoleh gambaran yang cukup jelas tentang sistematik
pekerjaan evaluasi pada umumnya. Dan kalau bayangan tentang sitematik rangka
pekerjaan evaluasi ini sudah ada pada kita, akan lebih memudahkan bagi kita
untuk membangunkan suatu sistem evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
suatu lingkungan pendidikan tertentu ataupun untuk menilai, apalagi perlu
merevisi sistem evaluasi yang telah berlaku dalam suatu lingkungan pendidikan
tertentu.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa saja
langkah-langkah dalam evaluasi pendidikan?
2.
Bagaimana ciri-ciri
evaluasi pendidikan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk dapat memahami secara mudah tentang langkah-langkah
evaluasi pendidikan sekaligus ciri-ciri evaluasi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Langkah-langkah
dalam Evaluasi Pendidikan
Secara
umum langkah-langkah pokok evaluasi pendidikan meliputi tiga kegiatan utama
yaitu:
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Pengolahan hasil
Ketiga
langkah tersebut dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang lebih operasional
meliputi:
1.
Perencanaan
2.
Pengumpulan data
3.
Verifikasi data
4.
Pengolahan data
5.
Penafsiran data
6. Penggunaan Hasil Evaluasi
Keenam langkah di atas akan di jabarkan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan
yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur
berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin[1].
Dalam langkah
perencanaan hal-hal yang dilakukan mencakup:
a)
Perumusan tujuan
evaluasi,
b)
Penetapan aspek-aspek
yang akan diukur,
c)
Menetapkan metode dan
bentuk tes,
d)
Merencanakan waktu
evaluasi, dan
e)
Melakukan uji coba tes
untuk mengukur validitas dan reabilitasnya sebelum digunakan[2].
Dalam langkah
perencanaan ini perlu kita lakukan segenap langkah pendahuluan yang dapat kita
temukan, misalnya: penyusunan jadwal untuk waktu-waktu pengumpulan data,
mempersiapkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data, menentukan jenis-jenis data yang harus dikumpulkan, menentukan
jenis-jenis pengolahan data yang akan dikerjakan dll. (Daryanto, 1999: 128).
Sukses yang akan
dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau
tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Yang dapat
kita lakukan dalam taraf perencanaan ini ialah soal-soal yang berhubungan
dengan pertanyaan untuk evaluasi yang akan dipergunakan kemudian. Yang paling
penting kita lakukan dalam taraf perencanaan ini ialah berapa kalikah dalam satu
tahun kita harus mengadakan evaluasi.
Untuk mengambil
keputusan mengenai soal tersebut pertimbangan yang harus kita utamakan ialah
kelengkapan gambaran tentang pertumbuhan para siswa dalam kecakapan yang kita
ajarkan. Artinya jumlah yang akan kita tetapkan mengenai evaluasi yang akan
kita adakan dalam jangka waktu satu tahun itu kita hubungkan dengan tujuan
memperoleh gambaran yang lengkap mengenai kemajuan yang akan dicapai oleh para
siswa selama jangka waktu setahun itu pula. Kalau pertumbuhan yang akan dicapai
oleh para siswa kita tadi dapat kita bayangkan sebagai suatu pertumbuhan yang
terdiri dari empat fase misalnya, maka ada baiknya untuk mengadakan empat kali
evaluasi selama jangka waktu satu tahun tadi. Ini merupakan soal praktis yang
banyak sedikitnya biasanya selalu diketahui oleh setiap pengajar. Dengan
merenungkan sedikit sifat materi yang kita ajarkan biasanya kita akan dapat
membangunkan gambaran semacam itu.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data
dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang keadaan obyek dengan menggunakan
alat yang telah diuji cobakan. Untuk mengumpulkan data dapat menggunakan metode
tes tulis, tes lisan, dan tes tindakan yang akan dibicarakan tersendiri[3].
Langkah-langkah
pengumpulan data adalah:
a)
Menentukan data apa saja
yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik,
penentuan data yang harus dikumpulkan untuk keperluan tugas evaluasi ini
berhubungan erat dengan rumusan tentang tugas kita dalam suatu usaha
pendidikan. Rumusan tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu
usaha pendidikan menghasilkan suatu ketentuan-ketentuan tentang tujuan yang
harus kita capai dengan materi yang kita ajarkan. Adapun rumusan tentang tujuan
yang harus kita capai untuk menentukan aspek-aspek manakah dari seluruh
pertumbuhan seorang anak, maupun sekelompok siswa terutama harus kita
perhatikan dan manakah serta sampai ke tarap manakah pertumbuhan aspek-aspek
ini kita arahkan.
b)
Menentukan cara-cara
yang harus kita tempuh untuk memperoleh setiap jenis data yang kita butuhkan.
Adapun dalam pemilihan cara yang akan kita tempuh untuk memperoleh suatu data
biasanya ditentukan oleh teori atau pandangan yang kita atur secara standar
atau tidak.
c)
Pemilihan alat yang
akan kita pergunakan dalam pengumpulan data. Biasanya pengetahuan
mengenai alat-alat yang telah tersedia akan merupakan suatu pegangan yang
sangat berguna dalam pengumpulan data. (Daryanto, 1999: 132-144)
3. Verifikasi data
Penelitian data atau
verifikasi data maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang akan
dapat memperjelas gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu atau
sekelompok individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang
hanya akan merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apabila
turut kita olah juga[4].
Pada langkah ini data
yang terutama membutuhkan verifikasi ialah data yang kita terima dari pihak
lain mengenai orang yang sedang dievaluasi jadi bukan data yang kita peroleh
sebagai hasil observasi kita sendiri tehadap orang sedang dievaluasi tadi.
Pernyataan ini tentu saja tidak berarti bahwa setiap data yang kita kumpulkan
sendiri dapat dianggap sebagai data yang sudah pasti terjamin “kebaikannya”.
Tentu saja kemungkinan selalu ada bahwa data yang kita peroleh sebagai hasil
dari pemeriksaan langsung terhadap orang yang dievaluasi yang kita sebut data
yang berasal dari sumber pertama mengandung pula keasalahan-kesalahan.
Banyaknya faktor yang dapat menyebabkan masuknya data yang mengandung
kesalahan-kesalahan ini.
Tetapi oleh karena itu
selalu menyadari baik-buruknya setiap data yang kita pergunakan untuk
memperoleh data lengsung dari otak yang bersangkutan tadi, karena dalam evalasi
yang baik, kita selalu berusaha untuk hanya mempergunakan alat-alat yang
sebaik-baiknya yang tersedia bagi kita. Oleh karena kita telah mempergunakan
cara-cara pencatatan yang baik biasanya dengan telah dilakukannya berbagai
langkah pencegahan semacam ini kita pun dapat merasa cukup pasti “akan
kebaikan” atau “kebersihan” data yang langsung kita peroleh dari sumber pertama
tadi.
Tetapi tidaklah
demikian halnya dengan data yang kita peroleh dari sumber kedua atau sumber
ketiga, yaitu data yang kita peroleh tentang seseorang atau sekelompok orang
melalui orang lain yang langsung mengenai orang yang kita evaluai tadi. Dalam
hal semacam ini banyaklah hal yang tidak kita ketahui tentang kebaikan atau
kebenaran data yang diberikan kepada kita.
Dari uraian diatas
dapat diduga bahwa panjang-pendeknya suatu langkah penelitian terhadap
sekumpulan data ditentukan oleh berbagai faktor. Ada kalanya proses penelitian
itu berlangsung sebentar saja.
4. Pengolahan data
Pengolahan data
dilakukan untuk menjadikan data lebih bermakna, sehingga dengan data itu orang
dapat memperoleh beberapa gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan peserta
didik[5].
Jadi hal ini berarti
bahwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya tidak dapat
menceritakan suatu apa pun kepada kita. Makna yang sebenar-benarnya baru akan
kita peroleh keterangan-keterangan yang datang dari berbagai pihak kita adakan
pengolahan dalam pengolahan dalam arti kata kita gabungkan, kita satu-satukan
yang akan kita anyam seolah-olah kita kombinasikan barulah akan kita peroleh
gambaran data tersebut yang akan kita ketahui maknanya.
Fungsi pengolahan data
yang telah disajikan hingga sekarang ini, jelaslah fungsi pengolahan data dalam
proses evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada taraf pembicaraan sekarang
ini ialah bahwa untuk memperoleh gambaran yang selengkap-lengkapnya tentang
diri orang yang sedang dievaluasikan, langkah pengolahan data ini merupakan
keharusan.
5. Penafsiran data
Langkah ini merupakan
verbalisasi atau pemberian makna dari data yang telah diolah, sehingga tidak
akan terjadi penafsiran yang overstatement
maupun penafsiran understatement[6].
Kalau kita perhatikan
segenap uraian yang telah disajikan mengenai langkah data tadi akan segera
tampak bahwa memisahkan langkah penafsiran dari langkah pengolahan sebenarnya
merupakan suatu pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua
langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan
terhadap sekumpulan data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna
data yang kita hadapi. Sering terasa pada kita bahwa sesuatu telah terumuskan
dengan jelas dalam pikiran kita tetapi kita tidak berhasil juga menemukan
kata-kata yang dapat untuk isi pikiran tadi. Dalam situasi-situasi tertentu
sering kita dapat lari ke suatu bahasa asing yang telah berhasil menciptakan
lambang atau kata, terutama itu untuk isi pikiran semacam itu tetapi dalam
situasi yang lain lagi berbahasa maupun kita hendak melarikan diri tetapi tidak
dapat kita temukan kata-kata yang tepat. Dalam situasi yang terakhir ini kita
mendapatkan diri kita dalam suatu keadaan oleh pikiran yang tertekan. Kalau hal
yang tak terkatakan tadi sering muncul dalam pikiran kita, kita pun akan
berusaha sekeras-kerasnya untuk menemukankata yang tepat dan lahirlah sebagai
hasil usaha semacam itu “kata-kata baru” istillah-istillah baru.
Introduksi di atas disajikan
di sini untuk sekedar meminta perhatian pembaca terhadap kesulitan-kesulitan
yang mungkin terjadi dalam rumusan tafsiran yang dapat diberikan terhadap
sekumpulan data yang telah diolah.
6. Penggunaan Hasil Evaluasi
Dengan melandaskan diri pada kesimpulan yang
telah diperoleh dalam kegiatan evaluasi, evaluator lebih lanjut melakukan
pengambilan keputusan atau merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
dipandang perlu untuk dilaksanakan.
Dengan demikian tindakan melakukan evaluasi
itu tidak hanya terbatas sampai pada kesimpulan atau kongklusi saja. Harus
diingat bahwa kesimpulan itu barulah merupakan suatu pendapat sebagai hasil
evaluasi dan karena itu masih memerlukan tindak lanjut.
B. Ciri-ciri
Evaluasi Pendidikan
Adapun
ciri-ciri dari evaluasi pendidikan. Ada lima ciri yang dimiliki oleh evaluasi
pendidikan, kelima ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Bahwa evaluasi dilakukan secara tidak langsung. Dalam contoh ini
akan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan penyelesaian soal-soal.
2. Penggunaan ukuran kuantitatif. Evaluasi pendidikan bersifat
kuantitatif artinya menggunakan simbul bilangan sebagai hasil pertama
pengukura. Setelah itu diinterpretasian ke bentuk kualitatif.
4. Bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu tetap
dari waktu ke waktu yang lain.
5. Bahwa evaluasi pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor yaitu :
a) Kesalahan yang terjadi karena alat pengukurnya.
b) Kesalahan yang terjadi karena evaluator sendiri.
c) Kesalahan yang bersumber dari anak didik.
d) Kesalahan yang bersumber pada situasi pada saat evaluasi
pendidikan dilaksanakan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Ketiga langkah evaluasi
pendidikan dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang lebih operasional
meliputi: perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, pengolahan data,
penafsiran data, dan penggunaan hasil evaluasi.
Dalam langkah perencanaan dan perumusan kriterium hal-hal yang
dilakukan mencakup: perumusan tujuan evaluasi, penetapan aspek-aspek yang akan
diukur, menetapkan metode dan bentuk tes, merencanakan waktu evaluasi, dan
melakukan uji coba tes untuk mengukur validitas dan reabilitasnya sebelum
digunakan.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang
keadaan obyek dengan menggunakan alat yang telah diuji cobakan. Penelitian data
atau verifikasi data maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang
akan dapat memperjelas gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu atau
sekelompok individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang
hanya akan merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apabila
turut kita olah juga.
Pengolahan data dilakukan untuk menjadikan data lebih bermakna,
sehingga dengan data itu orang dapat memperoleh beberapa gambaran yang lebih
lengkap tentang keadaan peserta didik. Langkah ini merupakan verbalisasi atau
pemberian makna dari data yang telah diolah, sehingga tidak akan terjadi
penafsiran yang overstatement maupun penafsiran understatement. (M. Chabib
Thoha, 1996:18-19). Tindakan melakukan evaluasi itu tidak hanya terbatas sampai pada
kesimpulan atau kongklusi saja. Harus diingat bahwa kesimpulan itu barulah
merupakan suatu pendapat sebagai hasil evaluasi dan karena itu masih memerlukan
tindak lanjut.
2.
Ada lima ciri yang
dimiliki oleh evaluasi pendidikan, kelima ciri yang dimaksud adalah sebagai
berikut : evaluasi dilakukan secara tidak langsung, Penggunaan ukuran
kuantitatif Setelah itu diinterpretasian ke bentuk kualitatif, evaluasi pendidikan menggunakan unit-unit
atau satuan-satuan yang tetap, Bersifat relatif, dan evaluasi pendidikan itu
sering terjadi kesalahan-kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Blogspot, 2009,
(On-line), “Langkah-langkah dalam
Evaluasi Pendidikan, (http://jackbana.blogspot.com), (On-line), diakses pada
tanggal 11 April 2016.
Faisal,
Ahmad, 2009, (On-line), Evaluasi
Pendidikan, (http://ahmadfaisal2.blogspot.com)
(On-line), diakses pada 11 April 2016.
M.
Chabib Thoha. 1996. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Perkuliahan.com, 2010, (On-line), Langkah-langkah dalam Evaluasi Pendidikan,
(http://www.perkuliahan.com)
(On-line), di akses pada 11
april 2016.
Thoha,
M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1996.
Wordpress, 2009, (On-line), Langkah-langkah Pelaksanaan dalam Evaluasi
Pembelajaran PAI, (https://spupe07.wordpress.com) (On-line), di
akses pada 11 april 2016.
[1] Blogspot, 2009,
(On-line), “Langkah-langkah dalam
Evaluasi Pendidikan, (http://jackbana.blogspot.com), (On-line), diakses pada tanggal 11 April 2016
[5] Ahmad
Faisal, 2009, (On-line), Evaluasi
Pendidikan, (http://ahmadfaisal2.blogspot.com) (On-line), diakses pada 11
April 2016.
No comments:
Post a Comment