Sumberku Makalah - MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN - Sumberku Makalah

Sumberku Makalah

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

Responsive Ads Here

 





Sumberku Makalah - MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN

Sumberku Makalah - MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN

Share This


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat, makalah yang berjudul “MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN” terselesaikan dengan baik.
Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak.Untuk itu,kami ucapkan terimakasih kepada:
1.      Orang tua yang telah mendo’akan, membimbing, dan memberikan motivasi agar kami senantiasa rajin dalam menuntut ilmu.
2.      Sjakir Lobut,S.Ag.,M.Pd sebagai dosen kapita selekta pendidikan yang telah memberikan tugas dan memberikan arahan.
3.      Sahabat-sahabat yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

            Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf  jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.


Palu, 2 April 2017
Penyusun,


KELOMPOK III




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                             i
DAFTAR ISI                                                                                                             ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        1                                     
A.    Latar Belakang                                                                                                1
B.     Rumusan Masalah                                                                                           2
C.     Tujuan                                                                                                             2
BAB II PEMBAHASAN                                                                                          3
A.    Pengertian Riset...........................................................................................   3
B.     Kegiatan Riset Meliputi...............................................................................   4
a.       penelitian dasar........................................................................................ 4
b.      penelitian analisis..................................................................................... 5
c.       Penelitian deskriptif................................................................................. 8
d.      Penelitian eksperimental.......................................................................... 10
e.       Penelitian ex post facto survey dan study............................................... 14

BAB III PENUTUP                                                                                                  17
Kesimpulan                                                                                                           17

DAFTAR PUSTAKA                                                                                              19       




BAB Il
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam dunia pendidikan pasti kita mengenal yang namanya riset atau penelitian, penelitian ini merupakan tangung jawab yang di berikan oleh setiap individu dalam menyelesaikan studi akhirnya di instansi-instansi terkait demi mendapatkan gelar sarjana dan sejenisnya, untuk melakukan penelitian tersebut tentunya tidak mudah seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya, tentunya kita harus tau apa itu sebenarnya riset, apa saja jenisnya, bagaimana prosedur maupun persyaratannya yang  harus di pelajari dan di ketahui setiap individu terkait..
Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa inggris reseacrh, yang merupkan gabungan dari kata re (kembali) dan to research (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahsa prancis recherce. Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”. Defenisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam macam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut webster’ new collegiate dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah penyelidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperiment yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang di terima ‘. Dalam buku berjudul intriduction to research. T .Hilway menmabahkan bahwa penelitian adalah study yang dilakukan seseorangmemluli penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tetap terhadap maslah tersebut’.
Jenis penelitian sangatlah bergam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan klasifikasi dan jenis peneliian tersebut . melihat permaslahan yang ada oleh itu, penulis memberi judul makalah ini ‘MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN’.


A.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertaian riset.?
2.      Bagaimana pembagian model model kegiatan riset.?
a.       penelitian dasar
b.      penelitian analisis
c.       Penelitian deskriptif
d.      Penelitian eksperimental
e.       Penelitian ex post facto survey dan study


B.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian riset.
2.      Untuk mengetahui pembagian model-model kegiatan Riset
a.       penelitian dasar
b.      penelitian analisis
c.       Penelitian deskriptif
d.      Penelitian eksperimental
e.       Penelitian ex post facto survey dan study








BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian  Riset
Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Menurut Clifford Woody riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Didalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama.
. Menurut Dr. Fred N. Kerlinger (USA) Mengatakan riset adalah melakukan penyelidikan atas suatu variabel penyelidikan yang sistematis, terkontrol, yang bersifat empiris( pengalaman), dan kritis terhadap proposisi-proposisi ( dalil-dalil) yang bersifat hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada diantara gejala-gejala alamiah (natural phenomena)
Hakikat riset melalui metode penelitian ilmiah yang sesunguhnya untuk mencari  nilai kebenaran secara objektif dan logis, termasuk kegiatan pengumpulan fakta-fakta dilapangan, data dan informasi baik diperoleh secara langsung (primarily) maupun tidak langsung (secondary). Istilah penelitian tesebut berasal dari kata bahasa inggris research, yaitu re artinya kembali,  dan search adalah mencari. Pengertian umum research adalah sebagai upaya mencari kembali menurut kamus Oxford Advanced leaner’s Dictionary Of Current English (1977), yaitu istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan  dalam aturn untuk menemukan fakta-fakta baru, dan memperoleh tambahan informasi.  Sedangkan kamus Webster’s New World Dictionary (1976), arti kata research, yaitu bahwa penelitian yang berarti penyelidikan secara hati-hati,  sistematis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang cermat guna menetapkan suatu putusan yang tepat.
Penelitian secara ilmiah yang dilakukan tersebut untuk mennyalurkan hasrat keingintahuan yang telah mencapai taraf ilmiah, dan disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan dapat ditelaah atau diteliti, dianalisis, dan dicari hubungan sebab-akibatnya (korelasi) atau memperhatikan kecenderungan-kecenderungan tertentu yang mungkin timbul. [1]

B. Kegiatan kegiatan Riset
a.         Penelitian dasar terbagi dua yaitu basic riset dan applied riset
basic research suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan untuk mengembangkan suatu bentuk ilmiah pengetahuan teoritis. Karena suatu ciri pokok dari apa yang kita sebut ilmu pengetahuan harus bersifat heruristic. Artinya yang mengandung kemungkinan-kemungkinan untuk dikembangkan lagi melalui riset lebih lanjut, disamping ciri-ciri yang lain seperti dinamis dan sistematis. Bentuk ini dapat disebut juga theoretical research.
Penelitian terapan (applied research) adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah yang perlu diterapkan dengan segera. Jadi, lebih menitikberatkan pada masalah-masalah praktis (pelaksanaan). Oleh karena itu, bentuk riset ini dapat juga disebut practical research, karena riset ini berusaha untuk mendapatkan kebenaran-kebenaran dalam bidang praktis (pelaksanaan).
Dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam pendidikan, kedua bentuk riset ini satu sama lain saling berhubungan dalam usaha mengembangkan ilmu tersebut. Suatu perkembangan adalah proses yang dapat membantu kepada atau mengambil keuntungan dari kegiatan riset teoritis dan praktis. Seperti pendidikan misalnya, suatu teori yang dibentuk harus dapat dibuktikan atau diuji dalam lapangan praktisnya. Sehingga teori yang dipandang benar adalah teori yang dapat dibuktikan kebenarannya dalam lapanagan praktis tersebut.[2]

b.       Penelitian Analisis
Penelitian analisis adalah penyelidikan mendalam tentang sesuatu dengan memaparkan data atau fakta yang ada untuk kemudian dicari keterkaitan antara data-data tersebut. Pengertian analisis memiliki karakter sebagai penelitian untuk lebih memahami keadaan yang sebenarnya sebuah perkara akan dengan mudah dapat dijelaskan dengan jika menggunakan metode ini. Hal ini karena penelitian analisis bersifat pengujian terhadap sesuatu atau beberapa hipotesis untuk kemudian dibandingkan dan diuji kembali.
Penelitian analisis umunya terkait dengan statistik atau boleh dikatakan metode ini merupakan salah satu penelitian yang banyak digunakan dalam disiplin ilmu statistik. Namun tidak hanya statistika, disiplin ilmu lain sebenarnya banyak yang menggunakan penelitian analisis ini. Hanya tentu saja metode dan pemaparannya berbeda.

c.       Penelitin deskriptif
Dalam penelitian deskriptif, untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hepotesis tertentu. Dapat meniliti satu variabel, dan termaksut penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.
Penelitian jenis ini dilakukan pada taraf atau kadar kajian dan analisis semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala/pertanda dan keadaan sebagaimana adanya. Penelitian dan kesimpulan yang diambil semata-mata menggambarkan (membeberkan) suatu gejala dari peristiwa seperti apa adanya yang nyata-nyata terjadi.
Penelitian deskripsi secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistemtis, faktual dengan penyusunan yang akurat. Pada penelitian ini kegiatan yang dilakukan mencari data untuk dapat menggambarkan atau mencandra secara faktual suatu peristiwa atau suatu gejala secara “ apa adanya”.
Misal penelitian tentang pola komsumsi masyarakat perumahan KPR BTN, penelitian ini juga menggambarkan, menerangkan dan mengambil kesimpulan sebagai generalisasi keadaan yang nyata tentang pola komsumsi masyarakat perumahan tersebut. Contoh lain misalnya, penelitian tentang perilaku membeli suatu produk “X” pada masyarakat perumahan KPR-BTN di DIY. Penelitian ini hendak menggambarkan apa adanya yang dilakukan masyarakat perumahan KPR-BTN tentang kebiasaan membeli produk “X” trsebut.
Termaksut dalam kategori penelitian dalam jenis ini juga adalah penelitian historis. Setiap penelitian historis bertjuan untuk menyusun gambaran kembali (rekontruksi) peristiwa atau gejala yang sudah terjadi. Keautentikan dan ketetapan data dalam penelitian ini merupakan syarat mutlak dan menjadi ciri utama. Data penelitian ini dapat di peroleh secara langsung (data primer) si peneliti dengan melihat peristiwa atau mengikuti peristiwa masa lampau yang terjadi, maupun dengan data skunder yaitu dengan menulis apa yang telah di kumpulkan atau ditulis oleh orang lain. Sebagai contoh, penelitian tentang sistem pengembangan sumber daya manusia pada perusahaan makanan. Penelitian ini mencoba merekontruksi berbagai sistem pengembangan sumber daya manusia yang bekerja.[3]
d.      Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari "sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
penelitian eksperimen merupakan metode yang sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab-akibat. Selain itu, penelitian eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk mengatur situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terkait dapat diidentifikasi.
Menurut Sudjarwo dan Basrowi (2009: 301) di bidang pendidikan, penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu penelitian di dalam laboratorium dan penelitian di luar laboratorium.
a.      Penelitian di dalam Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium dilaksanakan di dalam ruangan yang tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang diteliti. Penelitian di laboratorium lebih cocok untuk problem yang berkaitan dengan misi pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan.
b.      Penelitian di luar Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di luar laboratorium disebut juga penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh peneliti dengan tujuan guna mendapatkan hasil penelitian yang mendekati dengan lingkungan nyata, misalnya di kelas, di sekolah, di bengkel atau pertemuan sekolah lainnya yang diambil secara alami.
Bentuk penelitian ini paling banyak dilakukan oleh peneliti, karena memiliki beberapa keunggulan seperti variabl eksperimen lebih kuat di lapangan dibandingkan penelitian di dalam laboratorium, lebih mudah membeikan perlakuan, dapat dilakukan proses eksperimen dengan seetting yang mendekati keadaan sebenarnya, serta hasil eksperimen lebih aktual dengan permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik.[4]




e.       Penelitian Kasual Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya
Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Sebagai contoh, pengaruh peredaran minuman keras terhadap tingkat kenakalan remaja. Dalam hal ini peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen karena ia tidak mungkin memanipulasi kondisi subjek (membuat agar para pedagang warung kelontong menjual minuman keras) kemudian mengukur tingkat kenakalan remaja. Meskipun demikian, pengaruh tersebut dapat diuji dengan cara membandingkan tingkat kenakalan remaja di daerah yang peredaran minuman keras dibatasi dengan daerah yang peredaran minuman keras dibebaskan.[5]
f.        Penelitian survei
Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masa­lah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijak­sanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang telah me­menuhi kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.
Survei dapat pula dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel seperti pendapat, persepsi, sikap, prestasi, motivasi, dan lain-lain. Misalnya persepsi kepala sekolah terhadap otonomi pendidikan, persepsi guru terhadap KTSP, pendapat orangtua siswa tentang MBS, dan lain-lain. Peneliti dapat mengukur variabel-variabel tersebut secara jelas dan pasti. Informasi yang diperoleh mungkin merupakan hal penting sekali bagi kelompok tertentu walaupun kurang begitu bermanfaat bagi ilmu penge­tahuan.
Survei dalam pendidikan banyak manfaatnya baik untuk memecahkan masalah-masalah praktis maupun untuk bahan dalam merumuskan kebijaksanaan pendidikan bahkan juga untuk studi pendidikan dalam hubungannya dengan pembangunan. Melalui me­tode ini dapat diungkapkan masalah-masalah aktual dan mendeskrip­sikannya, mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah diten­tukan, atau menilai efektivitas suatu program.[6]

g.      Study (kajian)
Untuk mengaji masalah meneliti perlu membahas teori-teori dan penelitian yang relevan dengan variable-variable yang di teliti guna mendapatkan wawasan yang lebih luas dan jelas tentang suatu variable. Landasan teori penelitian karya ilmiah sering juga disebut sebagai study literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya ilmiah yang penting adalah tulisan berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan semua bahan dari bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memliki bobot ilmiah.
Landasan teori:
Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, defenisi dan proposisi yang disusun secara efektif. Secara umum teori berfungsi.
1.      Menjelaskan (explanation) ruang lingkup variable-variable yang akan diteliti.
2.      Meramalkan (prediction), yaitu menyusun hipotesis dan menyususn instrumen penelitian.
3.      Pengendalian (control) yaitu membahas hasil penelitian dan memberikan saran.

















BAB III
PENUTUP

Ø  Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Hakikat riset melalui metode penelitian ilmiah yang sesunguhnya untuk mencari  nilai kebenaran secara objektif dan logis, termasuk kegiatan pengumpulan fakta-fakta dilapangan, data dan informasi baik diperoleh secara langsung (primarily) maupun tidak langsung (secondary).
Ø  basic research suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan untuk mengembangkan suatu bentuk ilmiah pengetahuan teoritis. Karena suatu ciri pokok dari apa yang kita sebut ilmu pengetahuan harus bersifat heruristic. Penelitian terapan (applied research) adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah yang perlu diterapkan dengan segera.
Ø  Penelitian analisis adalah penyelidikan mendalam tentang sesuatu dengan memaparkan data atau fakta yang ada untuk kemudian dicari keterkaitan antara data-data tersebut.
Ø  Dalam penelitian deskriptif, untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hepotesis tertentu.
Ø  Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari "sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Penelitian eksperimental ada dua macam yaitu : laboratory Experimenatal research dan Field Experimental research.
Ø  Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi.
Ø  Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masa­lah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijak­sanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi).
Ø  Untuk mengaji masalah meneliti perlu membahas teori-teori dan penelitian yang relevan dengan variable-variable yang di teliti guna mendapatkan wawasan yang lebih luas dan jelas tentang suatu variable


















                       

DAFTAR PUSTAKA

Muzayyin Ariffin, Kapita selekta pendidikan islam. PT Bumi Aksara:jakarta, 2014
Emzir, metodologi penelitian pendidikan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta: 2012
Supardi, metodologi penelitian ekonomi bisnis, yogyakarta: 2005
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumu Aksara, 2014



[1] Rosady Ruslan, metode penelitian, (PT Raja Grafindo Persada: jakarta , 2003) h. 1-4
[2] Muzayyin Ariffin, Kapita selekta pendidikan islam.(PT Bumi Aksara:jakarta, 2014) h. 101-102
[3] Ibid 27-28
[5] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT. Bumu Aksara, 2014), hlm 165.



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here