Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang
relatif singkat, makalah yang berjudul “MODEL-MODEL
KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN”
terselesaikan dengan baik.
Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari
berbagai pihak.Untuk itu,kami ucapkan terimakasih kepada:
1.
Orang tua yang
telah mendo’akan, membimbing, dan memberikan motivasi agar kami senantiasa
rajin dalam menuntut ilmu.
2.
Sjakir Lobut,S.Ag.,M.Pd sebagai dosen kapita selekta pendidikan yang telah memberikan tugas dan memberikan arahan.
3.
Sahabat-sahabat
yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca senantiasa diharapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf
jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.
Palu, 2 April 2017
Penyusun,
KELOMPOK III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.
Latar
Belakang
1
B.
Rumusan
Masalah 2
C.
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.
Pengertian Riset........................................................................................... 3
B.
Kegiatan Riset
Meliputi............................................................................... 4
a.
penelitian
dasar........................................................................................ 4
b.
penelitian analisis..................................................................................... 5
c.
Penelitian deskriptif................................................................................. 8
d.
Penelitian eksperimental.......................................................................... 10
e.
Penelitian ex post facto survey dan study............................................... 14
BAB III PENUTUP 17
Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB Il
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
dunia pendidikan pasti kita mengenal yang namanya riset atau penelitian,
penelitian ini merupakan tangung jawab yang di berikan oleh setiap individu
dalam menyelesaikan studi akhirnya di instansi-instansi terkait demi
mendapatkan gelar sarjana dan sejenisnya, untuk melakukan penelitian tersebut
tentunya tidak mudah seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya, tentunya kita
harus tau apa itu sebenarnya riset, apa saja jenisnya, bagaimana prosedur
maupun persyaratannya yang harus di
pelajari dan di ketahui setiap individu terkait..
Penelitian
atau riset adalah terjemahan dari bahasa inggris reseacrh, yang merupkan
gabungan dari kata re (kembali) dan to research (mencari). Beberapa sumber lain
menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahsa prancis recherce. Intinya
hakekat penelitian adalah “mencari kembali”. Defenisi tentang penelitian yang
muncul sekarang ini bermacam macam, salah satu yang cukup terkenal adalah
menurut webster’ new collegiate dictionary yang mengatakan bahwa penelitian
adalah penyelidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi
atau eksperiment yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas
teori atau dalil yang di terima ‘. Dalam buku berjudul intriduction to
research. T .Hilway menmabahkan bahwa penelitian adalah study yang dilakukan seseorangmemluli
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tetap terhadap maslah tersebut’.
Jenis penelitian sangatlah bergam
macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan klasifikasi
dan jenis peneliian tersebut . melihat permaslahan yang ada oleh itu, penulis
memberi judul makalah ini ‘MODEL-MODEL KEGIATAN PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN’.
A.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertaian riset.?
2. Bagaimana
pembagian model model kegiatan riset.?
a.
penelitian
dasar
b.
penelitian analisis
c.
Penelitian deskriptif
d.
Penelitian eksperimental
e.
Penelitian ex post facto survey dan study
B.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian riset.
2. Untuk
mengetahui pembagian model-model kegiatan Riset
a.
penelitian
dasar
b.
penelitian analisis
c.
Penelitian deskriptif
d.
Penelitian eksperimental
e.
Penelitian ex post facto survey dan study
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riset
Pada
dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Menurut
Clifford Woody riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti
untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru.
Didalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif
makan waktu yang cukup lama.
.
Menurut Dr. Fred N. Kerlinger (USA) Mengatakan riset adalah melakukan
penyelidikan atas suatu variabel penyelidikan yang sistematis, terkontrol, yang
bersifat empiris( pengalaman), dan kritis terhadap proposisi-proposisi (
dalil-dalil) yang bersifat hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada
diantara gejala-gejala alamiah (natural
phenomena)
Hakikat
riset melalui metode penelitian ilmiah yang sesunguhnya untuk mencari nilai kebenaran secara objektif dan logis,
termasuk kegiatan pengumpulan fakta-fakta dilapangan, data dan informasi baik
diperoleh secara langsung (primarily) maupun tidak langsung (secondary).
Istilah penelitian tesebut berasal dari kata bahasa inggris research, yaitu re artinya kembali, dan
search adalah mencari. Pengertian umum research adalah sebagai upaya mencari
kembali menurut kamus Oxford Advanced
leaner’s Dictionary Of Current English (1977), yaitu istilah research, yang
berarti melakukan penyelidikan dalam
aturn untuk menemukan fakta-fakta baru, dan memperoleh tambahan informasi. Sedangkan kamus Webster’s New World
Dictionary (1976), arti kata research,
yaitu bahwa penelitian yang berarti penyelidikan secara hati-hati, sistematis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip
suatu penyelidikan yang cermat guna menetapkan suatu putusan yang tepat.
Penelitian secara ilmiah yang
dilakukan tersebut untuk mennyalurkan hasrat keingintahuan yang telah mencapai
taraf ilmiah, dan disertai dengan suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan
dapat ditelaah atau diteliti, dianalisis, dan dicari hubungan sebab-akibatnya
(korelasi) atau memperhatikan kecenderungan-kecenderungan tertentu yang mungkin
timbul. [1]
B. Kegiatan kegiatan Riset
a.
Penelitian dasar terbagi
dua yaitu basic riset dan applied riset
basic
research suatu kegiatan penyelidikan yang
dilakukan untuk mengembangkan suatu bentuk ilmiah pengetahuan teoritis. Karena
suatu ciri pokok dari apa yang kita sebut ilmu pengetahuan harus bersifat heruristic. Artinya yang mengandung
kemungkinan-kemungkinan untuk dikembangkan lagi melalui riset lebih lanjut,
disamping ciri-ciri yang lain seperti dinamis dan sistematis. Bentuk ini dapat
disebut juga theoretical research.
Penelitian terapan (applied research) adalah kegiatan
penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat jawaban-jawaban
terhadap masalah-masalah yang perlu diterapkan dengan segera. Jadi, lebih
menitikberatkan pada masalah-masalah praktis (pelaksanaan). Oleh karena itu,
bentuk riset ini dapat juga disebut practical research, karena riset ini
berusaha untuk mendapatkan kebenaran-kebenaran dalam bidang praktis
(pelaksanaan).
Dalam dunia ilmu pengetahuan
terutama dalam pendidikan, kedua bentuk riset ini satu sama lain saling
berhubungan dalam usaha mengembangkan ilmu tersebut. Suatu perkembangan adalah
proses yang dapat membantu kepada atau mengambil keuntungan dari kegiatan riset
teoritis dan praktis. Seperti pendidikan misalnya, suatu teori yang dibentuk
harus dapat dibuktikan atau diuji dalam lapangan praktisnya. Sehingga teori
yang dipandang benar adalah teori yang dapat dibuktikan kebenarannya dalam
lapanagan praktis tersebut.[2]
b. Penelitian Analisis
Penelitian
analisis adalah penyelidikan mendalam tentang sesuatu dengan memaparkan data
atau fakta yang ada untuk kemudian dicari keterkaitan antara data-data
tersebut. Pengertian analisis memiliki karakter sebagai penelitian untuk lebih
memahami keadaan yang sebenarnya sebuah perkara akan dengan mudah dapat
dijelaskan dengan jika menggunakan metode ini. Hal ini karena penelitian
analisis bersifat pengujian terhadap sesuatu atau beberapa hipotesis untuk
kemudian dibandingkan dan diuji kembali.
Penelitian analisis umunya terkait
dengan statistik atau boleh dikatakan metode ini merupakan salah satu penelitian
yang banyak digunakan dalam disiplin ilmu statistik. Namun tidak hanya
statistika, disiplin ilmu lain sebenarnya banyak yang menggunakan penelitian
analisis ini. Hanya tentu saja metode dan pemaparannya berbeda.
c. Penelitin
deskriptif
Dalam penelitian deskriptif, untuk
menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok
tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan
teoritis rumit atau pengajuan hepotesis tertentu. Dapat meniliti satu variabel,
dan termaksut penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala atau
lebih.
Penelitian jenis ini dilakukan pada
taraf atau kadar kajian dan analisis semata-mata ingin mengungkapkan suatu
gejala/pertanda dan keadaan sebagaimana adanya. Penelitian dan kesimpulan yang
diambil semata-mata menggambarkan (membeberkan) suatu gejala dari peristiwa
seperti apa adanya yang nyata-nyata terjadi.
Penelitian deskripsi secara garis
besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba
mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistemtis, faktual dengan
penyusunan yang akurat. Pada penelitian ini kegiatan yang dilakukan mencari
data untuk dapat menggambarkan atau mencandra secara faktual suatu peristiwa
atau suatu gejala secara “ apa adanya”.
Misal penelitian tentang pola
komsumsi masyarakat perumahan KPR BTN, penelitian ini juga menggambarkan,
menerangkan dan mengambil kesimpulan sebagai generalisasi keadaan yang nyata
tentang pola komsumsi masyarakat perumahan tersebut. Contoh lain misalnya,
penelitian tentang perilaku membeli suatu produk “X” pada masyarakat perumahan
KPR-BTN di DIY. Penelitian ini hendak menggambarkan apa adanya yang dilakukan
masyarakat perumahan KPR-BTN tentang kebiasaan membeli produk “X” trsebut.
Termaksut dalam kategori penelitian dalam jenis ini
juga adalah penelitian historis. Setiap penelitian historis bertjuan untuk
menyusun gambaran kembali (rekontruksi) peristiwa atau gejala yang sudah
terjadi. Keautentikan dan ketetapan data dalam penelitian ini merupakan syarat
mutlak dan menjadi ciri utama. Data penelitian ini dapat di peroleh secara
langsung (data primer) si peneliti dengan melihat peristiwa atau mengikuti
peristiwa masa lampau yang terjadi, maupun dengan data skunder yaitu dengan
menulis apa yang telah di kumpulkan atau ditulis oleh orang lain. Sebagai
contoh, penelitian tentang sistem pengembangan sumber daya manusia pada
perusahaan makanan. Penelitian ini mencoba merekontruksi berbagai sistem
pengembangan sumber daya manusia yang bekerja.[3]
d. Penelitian
Eksperimental
Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari "sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata
lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.
Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang
diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima
perlakuan.
penelitian
eksperimen merupakan metode yang sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab-akibat. Selain itu, penelitian eksperimen dilakukan dengan
tujuan untuk mengatur situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu
atau variabel terkait dapat diidentifikasi.
Menurut
Sudjarwo dan Basrowi (2009: 301) di bidang pendidikan, penelitian eksperimen
dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu penelitian di dalam laboratorium dan
penelitian di luar laboratorium.
a.
Penelitian di dalam Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium
dilaksanakan di dalam ruangan yang tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk
meningkatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang diteliti.
Penelitian di laboratorium lebih cocok untuk problem yang berkaitan dengan misi
pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan.
b.
Penelitian di luar Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di luar laboratorium
disebut juga penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh peneliti dengan
tujuan guna mendapatkan hasil penelitian yang mendekati dengan lingkungan
nyata, misalnya di kelas, di sekolah, di bengkel atau pertemuan sekolah lainnya
yang diambil secara alami.
Bentuk penelitian ini paling banyak dilakukan oleh
peneliti, karena memiliki beberapa keunggulan seperti variabl eksperimen lebih
kuat di lapangan dibandingkan penelitian di dalam laboratorium, lebih mudah
membeikan perlakuan, dapat dilakukan proses eksperimen dengan seetting yang
mendekati keadaan sebenarnya, serta hasil eksperimen lebih aktual dengan
permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik.[4]
e. Penelitian
Kasual Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana
variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan
variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antar
variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan
variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut
ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya
Definisi ex post facto adalah sesudah fakta, yaitu penelitian yang dilakukan
setelah suatu kejadian itu terjadi. Penelitian ex post facto bertujuan
menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena
yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena yang
disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan
perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Sebagai contoh,
pengaruh peredaran minuman keras terhadap tingkat kenakalan remaja. Dalam hal
ini peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen karena ia tidak mungkin
memanipulasi kondisi subjek (membuat agar para pedagang warung kelontong
menjual minuman keras) kemudian mengukur tingkat kenakalan remaja. Meskipun
demikian, pengaruh tersebut dapat diuji dengan cara membandingkan tingkat
kenakalan remaja di daerah yang peredaran minuman keras dibatasi dengan daerah
yang peredaran minuman keras dibebaskan.[5]
f.
Penelitian survei
Penelitian
survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan
termasuk kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya
adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek
(populasi). Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus.
Sedangkan survei yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei.
Untuk kepentingan pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang
berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu
sekolah? Berapa jumlah siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru
yang telah memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan
kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan
masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan
perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.
Survei
dapat pula dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel seperti pendapat,
persepsi, sikap, prestasi, motivasi, dan lain-lain. Misalnya persepsi kepala
sekolah terhadap otonomi pendidikan, persepsi guru terhadap KTSP, pendapat
orangtua siswa tentang MBS, dan lain-lain. Peneliti dapat mengukur
variabel-variabel tersebut secara jelas dan pasti. Informasi yang diperoleh
mungkin merupakan hal penting sekali bagi kelompok tertentu walaupun kurang
begitu bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Survei
dalam pendidikan banyak manfaatnya baik untuk memecahkan masalah-masalah
praktis maupun untuk bahan dalam merumuskan kebijaksanaan pendidikan bahkan
juga untuk studi pendidikan dalam hubungannya dengan pembangunan. Melalui metode
ini dapat diungkapkan masalah-masalah aktual dan mendeskripsikannya,
mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, membandingkan kondisi-kondisi
yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan, atau menilai efektivitas suatu
program.[6]
g. Study
(kajian)
Untuk mengaji masalah meneliti
perlu membahas teori-teori dan penelitian yang relevan dengan variable-variable
yang di teliti guna mendapatkan wawasan yang lebih luas dan jelas tentang suatu
variable. Landasan teori penelitian karya ilmiah sering juga disebut sebagai
study literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya ilmiah yang
penting adalah tulisan berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori
diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan
pada pendapat baru penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi
masalah-masalah yang sulit, bagaimana mengekspresikan semua bahan dari
bermacam-macam sumber menjadi suatu karya tulis yang memliki bobot ilmiah.
Landasan
teori:
Teori
adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, defenisi
dan proposisi yang disusun secara efektif. Secara umum teori berfungsi.
1. Menjelaskan
(explanation) ruang lingkup variable-variable yang akan diteliti.
2. Meramalkan
(prediction), yaitu menyusun hipotesis dan menyususn instrumen penelitian.
3. Pengendalian
(control) yaitu membahas hasil penelitian dan memberikan saran.
BAB
III
PENUTUP
Ø Pada
dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Hakikat
riset melalui metode penelitian ilmiah yang sesunguhnya untuk mencari nilai kebenaran secara objektif dan logis,
termasuk kegiatan pengumpulan fakta-fakta dilapangan, data dan informasi baik
diperoleh secara langsung (primarily)
maupun tidak langsung (secondary).
Ø basic research
suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan untuk mengembangkan suatu bentuk
ilmiah pengetahuan teoritis. Karena suatu ciri pokok dari apa yang kita sebut
ilmu pengetahuan harus bersifat heruristic.
Penelitian terapan (applied research)
adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapat
jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah yang perlu diterapkan dengan segera.
Ø Penelitian
analisis adalah penyelidikan mendalam tentang sesuatu dengan memaparkan data
atau fakta yang ada untuk kemudian dicari keterkaitan antara data-data
tersebut.
Ø Dalam
penelitian deskriptif, untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri)
individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang
tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hepotesis tertentu.
Ø
Penelitian eksperimental
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
"sesuatu" yang dikenakan pada subjek selidik. Penelitian
eksperimental ada dua macam yaitu : laboratory
Experimenatal research dan Field Experimental research.
Ø Definisi
ex post facto adalah sesudah fakta,
yaitu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi.
Ø
Penelitian survei cukup banyak
digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan
perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan
informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi).
Ø Untuk
mengaji masalah meneliti perlu membahas teori-teori dan penelitian yang relevan
dengan variable-variable yang di teliti guna mendapatkan wawasan yang lebih
luas dan jelas tentang suatu variable
DAFTAR PUSTAKA
Muzayyin Ariffin, Kapita
selekta pendidikan islam. PT Bumi Aksara:jakarta, 2014
Emzir,
metodologi penelitian pendidikan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta: 2012
Supardi,
metodologi penelitian ekonomi bisnis, yogyakarta: 2005
Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumu Aksara,
2014
[1]
Rosady Ruslan, metode penelitian, (PT Raja Grafindo Persada: jakarta , 2003) h.
1-4
[3]
Ibid 27-28
[4]
http://isbandiyah-pris.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-eksperimen-dalam-pendidikan.html, diakses
2 Mei 2017,
[5]
Sukardi, Metodologi Penelitian
Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT. Bumu Aksara, 2014),
hlm 165.
No comments:
Post a Comment