Makalah Transfer Belajar - Sumberku Makalah

logo

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

 


BANNER+WEB+2



demo-image
logobaru

Makalah Transfer Belajar

Share This
Responsive Ads Here


TRANSFER BELAJAR










Oleh :




IMRON NUR HUDA











MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
                                                                          2015



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat, makalah yang berjudul “Transfer Belajar” terselesaikan dengan baik.

Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Orang tua yang telah mendo’akan, membimbing, dan memberikan motivasi agar kami senantiasa rajin dalam menuntut ilmu.
2.      Sjakir Lobud, S.Ag.,M.Th.I sebagai dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas dan memberikan arahan.
3.      Sahabat – sahabat yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

            Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf  jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.

Palu, 07 Oktober 2015
Penyusun,


Kelompok XIII






DAFTAR ISI

C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001KATA PENGANTAR                                                                                            i
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002DAFTAR ISI                                                                                                           ii
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003BAB I PENDAHULUAN                                                                                      1                                     
A.    C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004Latar Belakang                                                                                             1
B.     C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005Rumusan Masalah                                                                                        1
C.     C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006Tujuan                                                                                                          1
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007BAB II PEMBAHASAN                                                                                       2
A.    C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008Pentingnya Transfer Belajar                                                                         2
B.     C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009Macam-macam Teori Transfer Belajar                                                         3
1)      C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010Teori Daya (Disiplin Formal)                                                                 3
2)      C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011Teori Elemen Identik                                                                             4
3)      C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012Teori Generalisasi                                                                                   5
C.     C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013Percobaan-percobaan Transfer Belajar yang Berhubungan Dengan Pendidikan        6
D.    C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014Transfer Sebagai Tujuan dalam Pendidikan                                                7
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013BAB III PENUTUP                                                                                                8
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015Kesimpulan                                                                                                              8
C:\Users\Lenovo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016DAFTAR PUSTAKA                                                                                             9

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita pelajari, kalau memang sistem akal kita mengolahnya dengan cara yang memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita. Akan tetapi kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah terlupakan sebaliknya tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Maka dengan hal itu, perlu adanya transfer belajar yang merupakan pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari mata pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau pengalihan ini menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran yang lain.


B.     Rumusan Masalah
1.      Seberapa penting transfer dalam belajar?
2.      Apa macam-macam teori transfer belajar?
3.      Apa percobaan-percobaan transfer belajar yang berhubungan dengan pendidikan?
4.      Bagaimana transfer sebagai tujuan pendidikan?

C.    Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan, serta untuk memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca tentang transfer belajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pentingnya Transfer dalam Belajar
Kata transfer diambil dari bahasa Inggris yang artinya pergantian, serah terima dan pemindahan. Sedangkan kata belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti berubah tingkah laku atau tanggapan yg disebabkan oleh pengalaman. Istilah transfer belajar berasal dari bahasa Inggris transfer of learning dan berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari. Pemindahan atau pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatu bidang studi atau situasi di luar lingkup pendidikan. Pemindahan atau pengalihan itu menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan di suatu bidang atau situasi di luar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh.[1]
Dengan kata lain transfer belajar adalah pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian. Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari sesuatu dibidang studi yang lain. Misalnya, hasil belajar dibidang fisika, digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari seperti dalam hal timbang menimbang berat barang.
Transfer dalam belajar ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Transfer belajar disebut positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapan-kecakapan yang telah dipelajari dapat diterapkan untuk mempelajari situasi yang baru atau dengan kata lain, kemampuan yang lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru, contoh: anak TK yang sudah pandai membaca akan dapat mudah memahami bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ketika sudah kelas 1. Kemudian disebut transfer negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat untuk menerima pelajaran/kecakapan yang baru. Contoh ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak di sebelah kiri jalan, yang diperoleh seseorang selama tinggal di Indonesia, akan menimbulkan kesulitan bagi orang itu bila ia dipindah ke salah satu negara Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak disebelah kanan jalan.
Hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut dapat berupa pengetahuan, kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau afektif dan lain-lain. Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran harus membekali peserta didiknya dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena Pengalihan belajar ini penting untuk perkembangan ketrampilan anak.[2]

B.     Macam-macam Teori Transfer Belajar 
Beberapa teori yang menjelaskan  pengertian transfer belajar adalah sebagai berikut:
1)      Teori daya (disiplin formal)
Pandangan ini bertitik tolak pada anggapan aliran Psikologi Daya, tentang psike atau kejiwaan manusia. Psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian atau aneka daya yang berdiri sendiri, seperti daya berfikir, daya mengingat, daya berkemauan, daya merasa dan lain sebagainya. Masing-masing daya tersebut dapat diperkuat dan dikembangkan sendiri-sendiri melalui program latihan yang sesuai, misalnya daya berfikir  dapat ditingkatkan dengan cara melatih diri memecahkan berbagai persoalan yang sukar dan daya berkemauan dapat diperkuat dengan berkali-kali dihadapkan pada tantangan yang berat. [3]
Sebagaimana otot-otot tubuh dapat dilatih supaya menjadi kuat dengan cara melatih diri mengangkat besi yang beratnya semakin ditambah, sehingga orang akhirnya mampu mengangkat segala macam benda berat, demikian pula daya-daya mental dianggap dapat dilatih dengan melalui materi yang sukar. Sekali terlatih melalui pemecahan soal-soal ilmu pasti yang sukar, akhirnya akan mampu memecahkan persoalan di bidang apapun yang menuntut pemikiran tajam.
Sejalan dengan pandangan di atas, sejumlah ahli pendidikan pada awal abad ini mengemukakan pendapat, bahwa kurikulum  sekolah harus dirancang sedemikian rupa, sehingga memungkinkan daya-daya mental siswa dikembangkan dan diperkuat. Untuk itu, perlu disajikan aneka bidang studi tertentu yang sulit, namun cocok untuk melatih daya mental tertentu, dengan kata lain daya mental itu didisiplinkan melalui pendidikan formal. Apakah materi yang dipelajari dalam semua bidang studi itu banyak berguna bagi bidang studi  lainyang dipelajari kemudian atau bagi kehidupan setelah siswa tamat sekolah, tidak sebegitu diperhatikan, yang dianggap penting ialah apakah suatu bidang studi berguna bagi pembentukan suatu daya mental. Daya mental itu, sekali dibentuk melalui materi tertentu, akan berperanan positif juga di bidang atau situasi kehidupan di mana daya itu dibutuhkan.
Dewasa ini teori disiplin formal tidak dapat diterima lagi, karena dasarnya, yaitu Psikologi Daya sudah runtuh, para ahli psikologi sudah tidak memandang psike manusia sebagai kumpulan dari sejumlah daya mental yang berdiri sendiri, melainkan sebagai suatu keseluruhan, dimana semua fungsi psikis (fungsi kognitif, fungsi konatif, fungsi afektif) tidak berpernan lepas yang satu dari yang lain.
2)      Teori Elemen Identik
Edward Thorndike berpendapat bahwa transfer belajar dari satu bidang ke bidang studi lain atau dari bidang studi ke kehidupan sehari hari, terjadi berdasarkan adanya unsur unsur  yang identik dalam kedua bidang studi itu atau antara bidang studi di sekolah dengan kehidupan.
Oleh karena itu hakekat transfer adalah pengalihan penguasaan suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama di bidang studi lain. Makin banyak unsur yang sama antara beberapa bidang studi makin besar kemungkinan terjadi transfer belajar positif. Jadi, banyak sedikitnya transfer belajar tergantung dari adanya banyak sedikit unsur yang sama antara kedua bidang studi atau antara bidang studi di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Akan ada transfer belajar positif dari bidang studi aljabar ke bidang studi ilmu ukur, sejauh terdapat unsur-unsur yang sama dalam kedua bidang studi itu. Akan terjadi transfer belajar positif pula dari cabang olahraga sepak bola ke cabang olahraga bola basket, sejauh terdapat unsur-unsur yang sama dalam kedua olahraga itu, misalnya lari cepat, melompat, berhenti dengan tiba-tiba, dan lain sebagainya. Akan terjadi transfer belajar positif pula antara bidang studi belajar belajar di sekolah dan kehidupan sehari-hari, sejauh terdapat unsur yang sama dalam kedua bidang yang bersangkutan, misalnya antara bidang studi Anthropologi dan pergaulan dengan orang-orang kulit hitam, seperti mempraktekkan cara mereka makan sebelum bergaul ddengan mereka secara langsung. Maka, hakekat dari transfer belajar adalah pengalihan dari penguasaan suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama di bidang studi yang lain, makin banyak unsur yang sama antara beberapa bidang studi, makin besar kemungkinan terjadi transfer belajar positif.[4]
3)      Teori Generalisasi
Charles Judd berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola dan prinsip-prinsip umum. Apabila peserta didik  mampu mengembangkan dan menggeneralisasi konsep, kaidah, prinsip dan strategi untuk memecahkan masalah suatu bidang studi, maka peserta didik akan mampu mentransfer konsep, kaidah, prinsip dan strategi tersebut ke bidang studi lain (Winkel, 1991:307).  Siswa akan mampu mengadakan generalisasi yaitu menangkap ciri-ciri atau suatu sifat umum yang terdapat dalam sejumlah hal yang khusus.
Generalisasi semacam itu sudah terjadi bila seorang siswa membentuk konsep, kaidah, prinsip (kemahiran intelektual) dan aneka siasat memecahkan problem atau masalah (pengaturan kegiatan kognitif). Kesamaan antara dua bidang studi, tidak terletak apada unsur-unsur khusus, melainkan dalam pola, struktur dasar dan prinsipnya. Misalnya kesamaan materi atau bahan dalam konsep, kaidah atau prinsip antara dua bidang studi.[5]
Kesamaan antara dua bidang studi mungkin pula menyangkut prosedur yang diikuti, seperti antar bidang studi fisika dan kimia. Misalnya, urutan langkah kerja yang ditempuh dalam mengadakan eksperimen di laboratorium fisika dan kimia, pada garis besarnya sama, yaitu persiapan, menimbulkan gejala dan mengadakan observasi (pengamatan) terhadap apa yang terjadi, mencatat hasil observasi dan menarik kesimpulan.

C.    Percobaan-percobaan Transfer Belajar yang Berhubungan Dengan Pendidikan
Kesamaan unsur-unsur tententu dalam mata pelajaran dapat ditransfer secara timbal balik. Mata pelajaran yang harus dipelajari bukanlah masalah-masalah yang terpisah dan tidak bermanfaat. melainkan harus mengarah pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang merupakan sesuatu yang fundamental bagi anak untuk kemudian digunakan secara progresif dalam berbagai macam pengalaman kehidupan. Agar transfer dalam belajar terjadi, prinsip korelasi mutlak diperlukan jembatan penghubung antara materi pelajaran yang telah dikuasai sebelumnya dalam mata pelajaran yang berbeda.
Pemberian mata pelajaran dengan penjelasan yang lebih mendekati realitas kehidupan sehari-hari, membuat hasil belajar lebih bermakna. Mata pelajaran tidak lagi dianggap terpisah, tetapi merupakan bagian dari kehidupan. Anak didik tidak lagi menganggap mata pelajaran sebagai teori tanpa guna, tetapi dianggap sebagai mata pelajaran yang hasil dari mempelajarinya dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan di luar sekolah.
Guru harus menjelaskan bahwa mata pelajaran yang dipelajari di sekolah akan bernilai guna dalam kehidupan masyarakat. Penguasaan mata pelajaran agama dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dalam menjalani jembatan kehidupan yang fana. Penjelasan tentang nilai guna mata pelajaran akan meningkatkan transfer dalam belajar. Itulah hasil belajar yang produktif, tepat guna, dan berguna bagi masyarakat dan anak itu sendiri. Dalam penerapaannya yang juga berhubungan dengan pendidikan yakni seperti siswa yang telah pandai membaca Al-Qur’an akan secara otomatis mudah belajar bahasa Arab, karena ada kesamaan elemen (sama-sama bertulisan Arab).

D.    Transfer Sebagai Tujuan dalam Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap. Dengan itu diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Transfer belajar merupakan pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh.[6]
Salah satu tujuan pendidikan menurut Bloom yakni domain psikomotor yang berarti mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.[7] Maka dengan memperoleh pendidikan seseorang dapat mengaplikasikan apa yang didapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Pengaplikasian itulah yang merupakan suatu bentuk transfer belajar yang dilakukan. Kemudahan dan keefektifan transfer kebanyakan dipengaruhi oleh kemampuan awal seseorang atau pengetahuan yang lebih dahulu diketahui atau dikuasai.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Transfer belajar sangat penting karena hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut dapat berupa pengetahuan, kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau afektif dan lain-lain.
2.      Macam-macam teori transfer belajar:
1)      Teori daya (disiplin formal) yaitu pandangan yang bertitik tolak pada anggapan aliran Psikologi Daya, tentang psike atau kejiwaan manusia.
2)      Teori transfer elemen identik. Edward Thorndike berpendapat bahwa transfer belajar dari satu bidang ke bidang studi lain atau dari bidang studi ke kehidupan sehari hari, terjadi berdasarkan adanya unsur unsur  yang identik dalam kedua bidang studi itu atau antara bidang studi di sekolah dengan kehidupan.
3)      Teori generalisasi. Charles Judd berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola dan prinsip-prinsip umum.
3.      Percobaan-percobaan transfer belajar dalam pendidikan misalnya siswa yang telah pandai membaca Al-Qur’an akan secara otomatis mudah belajar bahasa Arab, karena ada kesamaan elemen (sama-sama bertulisan Arab).
4.      Salah satu tujuan pendidikan menurut Bloom yakni domain psikomotor yang berarti mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Maka dengan memperoleh pendidikan seseorang dapat mengaplikasikan apa yang didapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Pengaplikasian itulah yang merupakan suatu bentuk transfer belajar yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Mihwanuddin, Makalah Transfer Belajar, (On-line) https://mihwanuddin.wordpress.com diakses  pada Sabtu, 03 Oktober 2015.
Riski, Pengantar Pendidikan dan Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, (On-line) http://blog.unsri.ac.id/riski02 diakses pada Sabtu, 03 Oktober 2015.


[3]  Mihwanuddin, Makalah Transfer Belajar, (On-line) (https://mihwanuddin.wordpress.com) diakses  pada Sabtu, 03 Oktober 2015.
[4] Ibid,
[5] Ibid,
[6] Seputarkampusorange.blogspot.co.id, op. cit
[7] Riski, Pengantar Pendidikan dan Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, (On-line) (http://blog.unsri.ac.id/riski02) diakses pada Sabtu, 03 Oktober 2015.
 
Comment Using!!

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages