Makalah Rekrutmen SDM - Sumberku Makalah

logo

Sumberku Makalah merupakan blog milik Imron Nur Huda yang merupakan salah seorang alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun 2018 yang kini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu. Dimana di dalamnya berisi tentang makalah-makalah yang notabenenya merupakan tugas kuliah dari sang pemilik blog beserta teman-temannya.

Post Top Ad

 


BANNER+WEB+2



demo-image
logobaru

Makalah Rekrutmen SDM

Share This
Responsive Ads Here





KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dalam waktu yang relatif singkat, makalah yang berjudul “Rekrutmen” terselesaikan dengan baik.

Adanya makalah ini tentu saja melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Orang tua yang telah mendoakan, membimbing, dan memberikan motivasi agar kami senantiasa rajin dalam menuntut ilmu.
2.      Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah memberikan tugas dan memberikan arahan.
3.      Sahabat-sahabat yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

            Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf  jika terjadi salah penulisan pada makalah ini.

Palu, 15 November  2016
Penyusun,


Kelompok III



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam manajemen ada beberapa unsur-unsur yang harus diatur. Unsur-unsur tersebut dikenal istilah 6 M yakni man, money, methods, materials, machines, and market. Man atau Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur pertama yang harus diatur dalam manajemen. SDM merupakan tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif (tenaga ahli yang menguasai manajemen dengan baik, yang dapat mengambil berbagai keputusan, dan melaksanakan fungsi organik manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi) maupun tenaga kerja operatif (tenaga terampil yang menguasai bidang pekerjaannya).
Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik apabila SDM yang dimiliki memadai dan berkualitas. Salah satu cara dalam mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu melalui sistem rekrutmen. Berbicara mengenai sistem rekrutmen sangat menarik untuk dicermati. Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada hakikatnya salah satu metode untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan dengan jumlah yang memadai.
Dalam proses rekrutmen itu sendiri, tentunya ada beberapa hal yang menjadi ruang lingkup dalam rekrutmen yang harus diperhatikan. Ruang lingkup tersebut diantaranya prinsip-prinsip rekrutmen, alternatif dalam rekrutmen, proses rekrutmen, dan sumber-sumber rekrutmen. Itu semua diperhatikan supaya efektivitas dan efisiensi organisasi terwujud. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang esensial mengenai rekrutmen SDM tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian rekrutmen?
2.      Apa tujuan dan peranan rekrutmen?
3.      Apa prinsip-prinsip rekrutmen?
4.      Bagaimana proses rekrutmen?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian rekrutmen.
2.      Untuk mengetahui tujuan dan peranan rekrutmen.
3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip rekrutmen.
4.      Untuk mengetahui proses rekrutmen.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Rekrutmen
Banyak pengertian dan definisi mengenai rekrutmen, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama. Rekrutmen merupakan suatu proses mencari, mengadakan, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi[1]. Menurut Ricky dan Ronald dalam bukunya Business mengatakan rekrutmen adalah proses penarikan orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum terisi[2]. Sedangkan menurut Budi W. Soetjipto, Rekrutmen adalah proses menarik minat dan mengumpulkan calon pemegang jabatan sesuai dengan rencana SDM untuk menduduki suatu jabatan tertentu[3].
Singodimedjo yang dikutip Edy Sutrisno mengatakan rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi[4]. Rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Selain itu rekrutmen juga dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah SDM (karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan[5].
Jadi dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah proses untuk mendapatkan sejumlah SDM yang diinginkan dengan cara mencari, menemukan, dan menarik SDM tersebut untuk dipekerjakan atau menduduki sebuah jabatan dalam organisasi maupun perusahaan.

B.     Tujuan dan Peranan Rekrutmen 
Dengan sumber daya manusia yang dapat menjalankan berbagai fungsinya akan menghasilkan kinerja perusahaan yang memberikan manfaat bagi perusahaan, masyarakat, dan para karyawan itu sendiri. Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang khusus mendapatkan calon-calon karyawan untuk kemudian diseleksi mana yang paling baik dan paling sesuai dengan persyaratan yang diperlukan salah satunya melalui recruitmen. Kualitas sumber daya manusia perusahaan tergantung pada kualitas suatu proses rekrutmennya[6].
Proses rekrutmen sumber daya manusia tidak boleh diabaikan, hal ini disebabkan untuk menjaga supaya tidak terjadi ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang didapat. Artinya, organisasi tersebut tidak memperoleh karyawan yang tepat, dalam arti kualitas maaupun kuantitasnya. Apabila tidak terjadi sesuai yang diharapkan oleh organisasi tersebut dapat dikatakan kemungkinan aktivitas kerja kurang efektif dan efisien, maka organisasi tersebut akan mengalami kegagalan[7]. 
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan/kualifed sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Dengan demikian tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik[8].
Perekrutan menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia sebab sebagai awal dari kegiatan untuk mendapatkan pegawai yang sangat tepat untuk mengisi jabatan yang kosong, hal ini menjadi sangat penting,khususnya ketika supply sumber daya manusia terbatas, di mana hanya sedikit jumlah pegawai yang tersedia sedangkan banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tersebut, sehingga perusahaan-perusahaan dengan sendirinya bersaing untuk menarik calon pegawai yang terbaik dari calon yang ada (persaingan). Selanjutnya, perusahaan harus melakukan perekrutan yang terus-menerus karena senantiasa terdapat jabatan yang kosong, yang secara alamiah terjadi akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri, pensiun (pergantian), tambahan kegiatan (pengembangan) dan lain-lain. Hal ini tentunya akan terjadi dalam perusahaan yang kecil atau perusahaan besar. Dapat  dibayangkan bagaimana kualitas sumber daya manusia sebuah perusahaan kalau perusahaan hanya dapat menjaring calon pegawai yang tidak baik. efek yang lebih jauh mungkin perusahaan akan mengeluarkan biaya yang besar untuk melatih pegawai tersebut bilaman mereka nantinya diterima[9].
Tujuan dan peranan rekrutmen juga dapat kita pahami melalui konteks rekrutmen di lembaga pendidikan yang dikemukakan Mintarsih dalam bukunya Profesi Tenaga Kependidikan yakni tujuan umum rekrutmen adalah untuk menyiapkan sejumlah calon tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas dan potensial bagi sekolah. Tujuan spesifik rekrutmen adalah sebagai berikut[10]:
a.       Untuk mendapatkan kebutuhan rekrutmen sekolah masa sekarang dan yang akan datang hubungannya dengan perencanaan SDM dan job analysis.
b.      Untuk meningkatkan sejumlah calon tenaga pendidik dan kependidikan dengan biaya minimum.
c.       Untuk membantu meningkatkan angka keberhasilan dari proses seleksi dengan menurunkan sejumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu rendah (underqualified) atau bermutu terlalu tinggi (overqualified) dengan jelas.
d.       Untuk membantu menurunkan kemungkinan tenaga pendidik dan kependidikan yang setelah direktur dan diseleksi, akan hengkang dari sekolah setelah beberapa saat kemudian.
e.       Untuk memenuhi tanggung jawab sekolah bagi program tindakan persetujuan dan hukum lain serta kewajiban sosial yang berurusan dengan komposisi tenaga pendidik dan kependidikan.
f.       Untuk mengawali identifikasi dan menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan potensial yang akan menjadi calon tenaga pendidik dan kependidikan yang sesuai.
g.      Untuk meningkatkan kefektifan sekolah dan individu dalam jangka pendek dan panjang.
h.      Untuk mengevaluasi keefektifan teknik dan pencarian rekrutmen yang beragam dari semua jenis tenaga pendidik dan kependidikan.

C.    Prinsip-prinsip Rekrutmen
Prinsip-prinsip rekrutmen antara lain[11]:
a.       Mutu karyawan yang akan direkrut sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Mutu karyawan maksudnya adalah perekrut harus melakukan analisis pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan untuk mendapatkan karyawan yang bermutu.  Untuk itu sebelumnya perlu dibuat:
1.      Analisis Pekerjaan;
2.      Deskripsi Pekerjaan;
3.      Spesifikasi Pekerjaan.
b.      Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia. Untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
1.      Peramalan kebutuhan tenaga kerja;
2.      Analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis).
c.       Biaya yang diperlukan diminimalkan;
d.      Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan;
e.       Flexibility;
f.       Pertimbangan-pertimbangan hukum.

D.    Proses Rekrutmen
Sebuah proses rekrtumen dimulai dengan pencarian calon dan berakhir sampai lamaran mereka diterima. Tahap berikutnya setelah persiapan untuk melakukan rekrutmen selesai dikerjakan adalah mencari calon sebanyak jumlah yang diperlukan yang akan diseleksi mencari orang yang dianggap paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan[12]. Pelaksanaan rekrutmen perlu mempertimbangkan daya tarik bagi para pelamar. Proses perekrutan dengan pemberian penjelasan yang lebih akurat tentang pekerjaan dan perusahaan, termasuk aspek negatifnya disebut Preview Pekerjaan Realistic (PPR). PPR telah ditemukan sebagai pendekatan paling efektif untuk perusahaan yang mengalami derajat perputaran karyawan yang tinggi atau para karyawan yang tidak memiliki persepsi akurat tentang (1) apa yang diperlukan perusahaan, dan (2) apa harapan perusahaan[13].
Pada perusahaan menengah sampai dengan perusahaan berskala besar, departemen sumber daya manusia biasanya bertanggung jawab dalam proses rekrutmen. Pada perusahaan kecil, rekrutmen biasanya menjadi tanggung jawab masing-masing manajer[14].
Rekrutmen bisa berasal dari dalam (internal) ataupun luar (eksternal) organisasi/perusahaan. Rekrutmen internal adalah rekrutmen yang ditujukan terbatas bagi karyawan internal perusahaan. Rekrutmen eksternal adalah metode rekrutmen dari eksternal perusahaan seperti dari lembaga pendidikan, pemanfaatan iklan lowongan pekerjaan ataupun biro pencari kerja. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
a.      Rekrutmen Internal
Rekrutmen internal memiliki beberapa keunggulan, di antaranya karyawan yang akan direkrut telah familiar dengan keadaan organisasi/perusahaaan, kegiatan rekrtumen internal memerlukan biaya yang lebih rendah daripada eksternal, aktivitas rekrutmen internal dipercaya mampu meningkatkan semangat dan motivasi karyawan. Beberapa kelemahan rekrutmen internal, antara lain berpotensi memunculkan konflik politik promosi untuk posisi jabatan tertentu, rekrutmen internal berpotensi pula meredam perkembangan organisasi dikarenakan personel yang mengisi posisi yang baru merupakan orang lama, dan sebagainya[15].
Sumber dan cara yang umum digunakan oleh perusahaan antara lain[16]:
1.      Penawaran Terbuka untuk Suatu Jabatan (Job Posting Programs)
Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong dengan memberikan kesempatan pada semua karyawan yang berminat. Semua karyawan yang berminat untuk mengisi jabatan itu menyampaikan permohonan untuk mengikuti seleksi intern.
2.      Perbantuan Pekerja (Departing Employees)
Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang sudah ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya, apabila pekerja yang diperbantukan tersebut merupakan calon yang tepat, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan kosong tersebut.
b.      Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen ini merupakan cara dan teknik yang umum digunakan perusahaaan untuk mencari calon karyawan dari sumber-sumber luar. Cara-cara tersebut antara lain:
1.      Memasang Iklan Lowongan
Iklan lowongan kerja mempunyai peran dan tujuan yang penting dalam usaha menarik dan memperoleh pelamar pelamar untuk pekerjaan tertentu. Tujuan utama dari iklan lowongan kerja adalah memberitahukan bahwa di suatu perusahaan ada lowongan kerja dan mengundang mereka yang merasa berminat dan memenuhi syarat yang ditetapkan untuk melamar atau menawarkan diri untuk mengisinya. Karena itu, lowongan kerja mengandung unsur undangan, bukan sekedar pemberitahuan[17].
Kita telah sering melihat dan membaca iklan lowongan kerja, baik karena berkepentingan dengannya atau hanya sekedar iseng. Sebagian dari iklan tersebut terlihat dirancang dan ditulis dengan baik dan menarik para pembacanya untuk memberikan respon, dalam arti mengajukan lamaran. Sebagian lagi mungkin malah menimbulkan rasa heran, mengapa iklan yang ditujukan untuk kalangan professional ditulis seperti ditujukan kepada kelompok calon pekerja yang tidak terampil. Bila kita akan mencari calon melalui pemasangan iklan di media mana pun, ada baiknya iklan tersebut dirancang dengan baik mengikuti langkah-langkah di bawah ini[18]:
a)      Tetapkan Dulu Target Audiensinya
Kelompok pembaca mana yang menjadi sasaran iklan? Dalam hal ini caranya mudah sekali yaitu siapa, atau kelompok tenaga kerja yang dicari. Ini juga tergantung pada persyaratan yang ditetapkan untuk jabatan yang diiklankan. Dengan demikian, iklan dapat dikelompokkan dalam iklan-iklan untuk: tenaga professional, supervisor, pelaksana, eksekutif senior, mudah baru lulus perguruan tinggi, dan baru lulus SLTA sederajat.
b)      Rancang Isi Iklan
Fungsi pertama dari iklan lowongan kerja adalah pengumuman, yang dijelaskan seharusnya adalah tentang jabatan/pekerjaan yang lowong itu. Normalnya, isi iklan lowongan kerja berdasarkan urutannya adalah:
1)      Judul utama. Bisa nama dan logo perusahaan. Bisa juga berupa kalimat khusus seperti kesempatan mengembangkan karir.
2)      Gambar. Ilustrasi atau logo untuk lebih memikat pembaca. Cara ini belum banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia tetapi sudah umum dilakukan di Singapura, Malaysia, dan Negara maju lainnya.
3)      Uraian jabatan. Secara ringkas, dalam satu atau dua kalimat dijelaskan tugas, tanggung jawab, dan tempat jabatan ini dalam organisasi.
4)      Persyaratan jabatan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh orang yang berminat melamar lowongan tersebut.
5)      Cara mengajukan lamaran. Apakah lamaran harus dikirim lewat pos, via fax, atau boleh melalui email dan apa saja yang harus disertakan dalam surat lamaran.
6)      Alamat. Untuk hubungan atau untuk mengirim lamaran.
7)      Lain-lain. Misalnya tanggal paling lambat lamaran harus diterima oleh perusahaan dan kode lamaran yang harus dicantumkan.
c)      Iklan Terbuka Atau Tersamar
Sewaktu memasang iklan lowongan pekerjaan, kita sering kali harus mempertimbangkan apakah perlu mencantumkan nama perusahaaan secara terang-terangan atau terbuka, atau justru menyembunyikan nama perusahaaan. Sering kali perusahaan yang terkenal dan besar pun tidak mau membuka identitas mereka sewaktu memasang iklan lowongan pekerjaan. Mereka hanya membuka identitas mereka, misalnya bila mencari calon tenaga-tenaga sarjana yang baru lulus untuk dijadikan management trainee. Hal ini mereka lakukan untuk mempublikasikan dan menaikkan citra perusahaan. Bila merekrut tenaga senior atau tenaga professional mereka melakukan hal yang sebaliknya.   
2.      Rekomendasi dari Karyawan
Salah satu cara umum yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mencari calon pegawai/karyawan adalah dengan meminta bantuan dari karyawan lama, yaitu mereka yang sudah ada di dalam perusahaan. Pimpinan perusahaan atau bagian sumber daya manusia secara informal menanyakan kepada karyawan yang sudah ada bila mereka mengenal orang yang berminat untuk pindah kerja atau mencari peluang di tempat baru. Beberapa keuntungan dari cara ini adalah biaya mencari calon dapat ditekan, waktu pencarian bisa dipercepat.
Rekomendasi dari karyawan perusahaan misal: teman, anggota keluarga karyawan perusahaan sendiri, atau karyawan-karyawan perusahaan lain. Para karyawan perusahaan dari perusahaan lain bisa merekomendasikan pencari pekerjaan kepada departemen SDM. Metode ini mempunyai beberapa kebaikan: (1) karyawan yang memberikan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahuluan; (2) perusahaan memperoleh informasi lengkap dari pemberi rekomendasi tentang pelamar; (3) karyawan akan cenderung merekomendasikan teman-temannya yang mempunyai kebiasaan dan sikap yang hampir sama; (4) pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan dari karyawan pemberi rekomendasi[19].
Beberapa perusahaan menjelaskan bahwa dari semua cara rekrtumen yang pernah mereka gunakan ternyata cara ini paling efektif menghasilkan karyawan berpotensi dan tinggal lama dalam perusahaan. Beberapa perusahaan malah memberikan hadiah/imbalan khusus bagi karyawan yang merekomendasikan karyawan baru yang bekerja di perusahaan tersebut minimal selama enam bulan setelah menyelesaikan masa percobaan[20].
Meskipun teknik ini legal dan baik, perusahaan harus berhati-hati dalam penggunaannya, cara ini mempunyai sejumlah kelemahan yang harus diwaspadai. (1) karyawan yang diminta bantuan sudah pasti akan merekomendasi orang-orang yang ingin dibantunya. Sesuai dengan sistem budaya Indonesia, kelompok pertama yang akan dibantunya adalah family atau keluarga dekat, kemudian orang satu daerah dan/atau orang satu almamater (lulusan perguruan tinggi yang sama). (2) kecenderungan deskriminasi berdasarkan kesamaan agama, suku, ras, almamater dan lain sebagainya. Inilah yang menyuburkan nepotisme. Gejala tersebut harus dicegah kecuali bila perusahaan memang mengadopsi gaya manajemen ‘kekeluargaan’.
3.      Memanfaatkan Jasa Dinas Tenaga Kerja Setempat
Cara ini dapat ditempuh perusahaan yang memerlukan terutama tenaga-tenaga kerja pelaksana dari mulai yang tidak terampil sampai yang terampil. Kantor ini biasanya sudah memikirkan daftar orang-orang yang mencari kerja terutama pada kelompok yang disebut itu. Instansi pemerintah ini belum memiliki kredibilitas di mata kelompok pencari kerja professional karena cara kerjanya mungkin dianggap belum mencapai standar professional. Juga masih banyak perusahaan yang meragukan kredibilitas kantor tersebut karena dikhawatirkan terjadinya praktik-praktik yang negatif dalam memilih calon. Bila perusahaan ingin memanfaatkan jasa mereka, sebaiknya disepakati bahwa seleksi dan keputusan final berada di tangan perusahaan. Artinya, calon yang dikirim oleh kantor itu tidak otomatis akan diterima bekerja. Salah satu lembaga yang juga bernaung di bawah Departemen Tenaga Kerja yang dapat dijadikan sumber tenaga kerja adalah Balai Latihan Kerja (BLK). Perusahaan yang memerlukan tenaga-tenaga operator dan teknisi juga dapat mengunjungi instansi ini dan melakukan rekrutmen di sana[21].
4.      Memanfaatkan Jasa Pencari/Penyalur Tenaga Kerja
Cara ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah-wilayah industry baru terutama yang berada di luar pulau Jawa, misalnya di Pulau Batam. Agen atau biro ini membantu perusahaan mencari tenaga kerja terutama berasal dari Jawa. Biasanya mereka memfokuskan pada tenaga-tenaga atau calon-calon kerja terampil untuk industri manufaktur pada sektor elektronik, industri berat, dan sebagainya. Tentu ada biaya untuk jasa yang mereka berikan yang biasanya ditetapkan per tenaga kerja. Untuk rekrtumen tenaga kerja pada kelompok ini, pengguna jasa penyalur tenaga kerja dinilai sangat membantu menghemat waktu dan juga biaya. Selain itu, sebagian besar dari perusahaan ini dikelola oleh mereka yang pernah bekerja di perusahaan sejenis di wilayah tersebut. Mereka menguasai semua ketentuan peraturan dan undang-undang Ketenagakerjaan RI, maupun peraturan yang berlaku di daerahnya[22].
5.      Pekerja-pekerja Sewaan
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhaan SDM jangka pendek, perusahaan bisa menarik karyawan honorer yang dibayar secara harian atau per-jam. Praktik ini telah bermanfaat dalam bidang-bidang tertentu. Dengan cara leasing, perusahaan tidak hanya mendapatkan karyawan yang terlatih, baik, dan terpilih, tetapi juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban-kewajiban dalam pensiunan, ansuransi, dan kompensasi tambahan lainnya. Jenis pekerja sewaan yang umumnya bersifat insidentil dan musiman banyak dijumpai dalam berbagai bidang pekerjaan atau keahlian tertentu, seperti jasa keamanan, riset/penelitian, baby sitter, jasa hiburan[23].
6.      Menggunakan Jasa Konsultan dan Head Hunter
Penggunaan jasa perusahaan konsultan dan head hunter dalam rekrutmen banyak dilakukan oleh perusahaan yang mencari tenaga-tenaga manajerial. Alasan utama mengapa perusahaan melakukan hal tersebut adalah karena proses rekrutmen tersebut mungkin harus dirahasiakan, baik kepada orang dalam maupun orang luar. Sudah banyak biro konsultan dan head hunter yang beroperasi di Indonesia, baik mempunyai jaringan internasional maupun yang berjuang lingkup nasional saja. Mereka juga memiliki tenaga spesialis rekrutmen yang professional dan sangat terlatih dalam teknik dan metode seleksi. Tentu saja untuk jasa mereka ada biaya yang cukup tinggi yang berkisar antara 20% sampai 30% dari penghasilan dalam setahun (gaji, plus THR, dan lain-lain) yang akan dibayarkan kepada calon yang diterima oleh perusahaan yang meminta jasa mereka. Walaupun sebagaian besar dari mereka dapat disebut professional, ada juga menggunakan tenaga-tenaga junior tetapi kurang mempunyai pengalaman di industri.
Kadang-kadang mereka terlalu bernafssu ‘menjual’ calon mereka dan tidak memperhatikan apakah calon tersebut akhirnya akan mampu beradaptasi dengan budaya perusahaan yang dimasukinya[24].  
7.      Open House
Open house merupakan suatu penarikan yang relatif baru. Orang di sekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat fasilitas-fasilitas perusahaan, memperoleh penjelasan-penjelasan, dan mungkin menonton pemutaran film mengenai perusahaan. Dengan cara ini orang-orang diharapkan tertarik untuk bekerja di perusahaan. Metode ini terutama berguna untuk menarik para karyawan dengan keterampilan yang langka dan sumber suplainya terbatas[25]. 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.      Rekrutmen adalah proses untuk mendapatkan sejumlah SDM yang diinginkan dengan cara mencari, menemukan, dan menarik SDM tersebut untuk dipekerjakan atau menduduki sebuah jabatan dalam organisasi maupun perusahaan.
2.      Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
3.      Prinsip-prinsip rekrutmen:
a)      Mutu karyawan yang akan direkrut.
b)      Jumlah karyawan yang diperlukan.
c)      Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d)     Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
e)      Fleksibility.
f)       Pertimbangan-pertimbangan hukum.
4.      Rekrutmen bisa berasal dari dalam (internal) ataupun luar (eksternal) organisasi/perusahaan. Rekrutmen internal adalah rekrutmen yang ditujukan terbatas bagi karyawan internal perusahaan. Rekrutmen eksternal adalah metode rekrutmen dari eksternal perusahaan seperti dari lembaga pendidikan, pemanfaatan iklan lowongan pekerjaan ataupun biro pencari kerja.






DAFTAR PUSTAKA

  Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. I, Cet. VIII, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016
  Ricy W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Business, Terj. Sita Wardhani, Ed. VIII, Jakarta: Erlangga, 2006
  Budi W. Soetjipto, Kisah Sukses Para Kampiun SDM, Jakarta: Salemba Empat, 2008
  Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, Ed. 2, Cet. IV, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011
  Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002
  Mintarsih Danumiharja, Profesi Tenaga Kependidikan, Cet. I, Yogyakarta: Deepublish, 2014
  Herwan Abdul, dkk, HR Plan & Strategy: Strategi Jitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Raih Asa Sukses, 2006
  Sahala P. Sinurat, Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi, Jakarta: Esensi Erlangga Group



[1] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Ed. I, Cet. VIII, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016) h. 45  
[2] Ricy W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Business, Terj. Sita Wardhani (Ed. VIII, Jakarta: Erlangga, 2006) h.217
[3] Budi W. Soetjipto, Kisah Sukses Para Kampiun SDM, (Jakarta: Salemba Empat, 2008) h. 144
[4] Edy Sutrisno, h. 45
[5] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, (Ed. 2, Cet. IV, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011) h. 148
[6] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 148
[7] Edy Sutrisno, h. 60
[8] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 150
[9] Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002) h. 97-98
[10] Mintarsih Danumiharja, Profesi Tenaga Kependidikan, (Cet. I, Yogyakarta: Deepublish, 2014) h. 128
[11] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 150-151
[12] Edy Sutrisno, h. 46
[13] Herwan Abdul, dkk, HR Plan & Strategy: Strategi Jitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2006) h. 47
[14] Sahala P. Sinurat, Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi, (Jakarta: Esensi Erlangga Group) h. 27
[15] Herwan Abdul, dkk
[16] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 153
[17] Edy Sutrisno, h. 48
[18] Ibid, h. 49-50
[19] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 153
[20] Edy Sutrisno, h. 47
[21] Ibid, h. 51
[22] Ibid, h. 51
[23] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 155
[24] Edy Sutrisno, h. 52
[25] Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, h. 155-156
 

Post Bottom Ad

Pages